19
2.4.2.1. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Untuk melakukan
langkah-langkah sesuai
dengan metodologi
pengambangan sistem terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat dan teknik untuk melaksanakannnya. Alat-alat metodologi yang digunakan umumnya berupa
gambar, diagram, atau grafik karena mudah dipahami. Dalam hal ini penulis menggunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Flowmap Flowmap merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dari sistem. Bagan flowmap ini berfungsi untuk menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang
menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang lainnya. Dalam pembuatan flowmap tidak ada rumus atau kaidah baku yang
bersifat mutlak, karena flowmap merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowmap yang
dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya. [http:www.scribd.comdoc55468895Pengertian-Flowmap-dan-lowchart-
Beserta-Simbol12 juni 2011] 2. Diagram Konteks Context Diagram.
Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara garis besar atau
secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan
dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
20
[http:bwahyudi.staff.gunadarma.ac.idDownloadsfiles1289perancis.doc12 juni 2011]
3. DFD Data Flow Diagram Data Flow Diagram DFD adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari
data.
[
http:mti.ugm.ac.id~panji...DATA20FLOW20DIAGRAM201.doc12 juni 2011]
4. Kamus Data Data Dictionary. Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi tentang struktur
database. 5. Perancangan Basis Data
a. Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau
relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Langkah-
langkah pembentukan normalisasi :
21
1. Bentuk Tidak Normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.
2. Bentuk Normal ke Satu 1 NF Pada tahapan ini dilakukan penghilangan beberapa proup elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel.
3. Bentuk Normal ke Dua 2 NF Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut
bukan kunci haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap kunci utama primary key
4. Bentuk Normal ke Tiga 3 NF Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. Atribut bukan
kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional
terhadap atribut bukan kunci lainnya. b. Entity Relationship Diagram ERD
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin 2005 : 142 ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara
abstrak. Jadi ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD
22
merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.
c. Tabel Relasi Tabel relasi adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel
yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah
kunci yang menghubungkan relasi datanya. Dilihat dari penjelasan-penjelasan yang ada dapat disimpulkan perbedaan antara
pendekatan berorientasi objek dengan pendekatan terstruktur adalah : Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang
berorientasikan kepada objek. Jadi lebih meperhatikan hubungan objek terhadap objek-objek yang lain, serta menampilkan atribut serta operasi yang menjadi ciri
suatu kelas tertentu. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya untuk kepentingan pengembangan suatu sistem
informasi danatau perangkat lunak tertentu. Sedangkan pendekatan secara terstruktur yang menekankan pada
pemecahan sistem kedalam sub-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan mudah dipahami, dirancang dan diterapkan. Secara umum didasarkan pada pemecahan
sistem kedalam modul-modul berdasarkan elemen data dan tingkah laku logika modul tersebut dalam sistem. Secara logika digambarkan dari arus data dan
hubungan antar fungsinya didalam modul-modul sistem dan prosedur-prosedur yang terjadi. Menekankan pada struktur input dan output sistem. Kemudian akan
23
digunakan sebagai dasar struktur sistemnya. Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistem tersebut.
2.4.3. Perbandingan Pendekatan Berorientasi Objek dan Terstruktur