ITIKAD BAIK PENGHENTIAN Lampiran III 10 RKS Pengadaan Brg

18. ITIKAD BAIK

18.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat dalam kontrak. 18.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

19. PENGHENTIAN

DAN PEMUTUSAN KONTRAK 19.1 Penghentian kontrak dilakukan bilamana terjadi hal-hal diluar kekuasaan para pihak untuk melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam kontrak, yang disebabkan oleh timbulnya perang, pemberontakan, perang saudara, sepanjang kejadian-kejadian tersebut berkaitan dengan negara kesatuan republik indonesia, kekacauan dan huru-hara serta bencana alam yang dinyatakan resmi oleh pemerintah, atau keadaan yang ditetapkan dalam kontrak. 19.2 Pemutusan kontrak dapat dilakukan bilamana para pihak cidera janji danatau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur didalam kontrak. 19.3 Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian penyedia barangjasa dikenakan sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak berupa: a. Jaminan pelaksanaan menjadi milik negara; b. Sisa uang harus dilunasi oleh penyedia barangjasa; c. Membayar denda dan ganti rugi kepada negara; d. Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu. 19.4 Pejabat Pembuat Komitmen dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia barangjasa sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan. 19.5 Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan Pejabat Pembuat Komitmen, dikenakan sanksi berupa kewajiban mengganti kerugian yang menimpa penyedia barangjasa sesuai yang ditetapkan dalam kontrak dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 19.6 Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar perundang-undangan yang berlaku. 19.7 Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, dan pemalsuan dalam proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.

20. PENYELESAIAN PERSELISIHAN