HAK DAN KEWAJIBAN SANKSI ADMINISTRASI

9 Kepala Dinas Kesehatan wajib melaporkan kepada Bupati melalui KP2SP-PM tentang alasan penolakan apabila izin tidak layak diterbitkan paling lama 3 tiga hari kerja setelah berita acara pemeriksaan lapangan terbit. 10 KP2SP-PM akan menerbitkan izin paling lama 7 tujuh hari kerja setelah berkas dinyatakan lengkap dan benar. 11 Jika izin tidak layak untuk diterbitkan maka KP2SP-PM menyurati pemohon tentang alasan penolakan paling lama 14 empat belas hari setelah berkas dinyatakan telah lengkap dan benar. 12 Dalam hal perubahan, pembaharuan atau perpanjangan izin penyelenggaraan kesehatan petugas tidak perlu lagi melakukan peninjauan ke lapangan kecuali jika dianggap perlu. Pasal 8 Tata cara perubahan, pembaharuan atau perpanjangan izin penyelenggaraan kesehatan sama dengan tata cara memperoleh izin sebagaimana diatur dalam Pasal 5 tanpa harus melalui proses dalam Pasal 6 ayat 7, ayat 8, ayat 9 kecuali jika dianggap perlu dan selesai paling lama 5 lima hari kerja. Pasal 9 Tata cara pengurusan penggantian izin karena hilang dan atau rusak adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan izin diterbitkan oleh KP2SP-PM paling lama 3 tiga hari kerja. Pasal 10 Izin yang akan di daftar ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 2 Peraturan Bupati ini, pemohon membawa izin asli untuk dibuat tanda register daftar ulang oleh petugas pada KP2SP-PM yang berisi tanggal register, tanda tangan Kepala KP2SP-PM dan keterangan lainnya, selesai paling lama 3 tiga hari kerja. Bagian Kelima Berakhirnya Izin Pasal 11 Izin usaha penyelenggaraan kesehatan berakhir apabila : a. pemohon izin meninggal dunia; b. tidak melakukan pendaftaran ulang; c. tidak memperpanjang izin; d. izin dialihkan kepada pihak lain tanpa seizin Bupati melalui Dinas Kesehatan;

BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 12 Penyelenggara sarana kesehatan berhak: a. melakukan kegiatan sesuai izin yang dimiliki; b. mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah untuk kelangsungan kegiatannya; c. memungut biaya dari masyarakat sesuai pelayanan yang diberikan; d. mendapatkan informasi, kemudahan serta perlindungan hukum dari Pemerintah Daerah dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pasal 13 Penyelenggara sarana kesehatan berkewajiban: a. melakukan kegiatan pelayanan kesehatan sesuai standard teknis kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. melaksanakan fungsi sosial sarana kesehatan; 9 c. menciptakan rasa nyaman, aman dan membina hubungan harmonis dengan lingkungan tempat melakukan kegiatannya; d. memasang tarif tanda masuk pada tempat yang jelas dan mudah dilihat oleh tamu; e. memasang izin penyelenggaraan pada sarana kesehatan yang bersangkutan apabila telah melakukan kegiatan pelayanan kesehatan. Pasal 14 Pemerintah Daerah berkewajiban: a. mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal; b. melindungi masyarakat terhadap segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan atau bahaya terhadap kesehatan; c. memberikan kemudahan dalam pelayanan izin penyelenggaraan sarana kesehatan; d. memberikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap sarana kesehatan yang ada di Daerah.

BAB V SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 15 1 Apabila penyelenggara sarana kesehatan melanggar atau tidak dapat melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 4 tanpa alasan yang tepat dapat dipertanggungjawabkan, maka Kepala Dinas Kesehatan menyurati KP2SP-PM untuk mencabut izin penyelenggaraan. 2 Apabila pemegang izin tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 12 Peraturan Bupati ini, maka izin yang dimiliki oleh sarana kesehatan dapat dibekukan untuk sementara waktu selama-lamanya 6 enam bulan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan atau melalui KP2SP-PM. 3 Apabila setelah dilakukan pembekuan sementara sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini pemegang izin tidak melakukan upaya perbaikan sebagaimana dimaksud Pasal 14, maka Kepala Dinas Kesehatan dan atau melalui Kepala KP2SP-PM berwenang mencabut izin yang dimiliki oleh penyelenggara sarana kesehatan. 4 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 dapat dilaksanakan setelah penyelenggara sarana kesehatan diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 tiga kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 30 tiga puluh hari kalender.

BAB VI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN