I I I PEN GASUH AN D AN PEN GAN GKATAN AN AK

Wali yang dit unj uk ber dasar kan penet apan pengadilan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 33, dapat m ew akili anak unt uk m elakukan per buat an hukum , baik di dalam m aupun di luar pengadilan unt uk kepent ingan yang t er baik bagi anak. Pa sa l 3 5 1 Dalam hal anak belum m endapat penet apan pengadilan m engenai w ali, m aka har t a kekayaan anak t er sebut dapat diur us oleh Balai Har t a Peninggalan at au lem baga lain yang m em punyai kew enangan unt uk it u. 2 Balai Har t a Peninggalan at au lem baga lain sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 bert indak sebagai w ali pengaw as unt uk m ew ak ili k epent ingan anak . 3 Pengur usan har t a sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 dan ayat 2 harus m endapat penet apan Pa sa l 3 6 1 Dalam hal w ali yang dit unj uk t er nyat a di kem udian har i t idak cakap m elakukan per buat an hukum at au m enyalahgunakan kekuasaannya sebagai w ali, m ak a st at us perw alianny a dicabut dan dit unj uk orang lain sebagai w ali m elalui penet apan pengadilan. 2 Dalam hal w ali m eninggal dunia, dit unj uk orang lain sebagai w ali m elalui penet apan pengadilan.

BAB V I I I PEN GASUH AN D AN PEN GAN GKATAN AN AK

Ba gia n Ke sa t u Pe n ga su h a n An a k Pa sa l 3 7 1 Pengasuhan anak dit uj ukan kepada anak yang or ang t uanya t idak dapat m enj am in t um buh kem bang anaknya secar a w aj ar, baik fisik , m ent al, spirit ual, m aupun sosial. 2 Pengasuhan anak sebagaim ana dim ak sud dalam ay at 1 dilak uk an oleh lem baga yang m em punyai kew enangan unt uk it u. 3 Dalam hal lem baga sebagaim ana dim aksud dalam ayat 2 ber landaskan agam a, anak yang diasuh har us yang seagam a dengan agam a yang m enj adi landasan lem baga yang ber sangkut an. 4 Dalam hal pengasuhan anak dilakukan oleh lem baga yang t idak ber landaskan agam a, m aka pelaksanaan pengasuhan anak har us m em per hat ikan agam a yang dianut anak yang ber sangkut an. 5 Pengasuhan anak oleh lem baga dapat dilak uk an di dalam at au di luar Pant i Sosial. 6 Per seor angan yang ingin ber par t isipasi dapat m elalui lem baga- lem baga sebagaim ana dim aksud dalam ayat 3 , ayat 4 , dan ayat 5 . Pa sa l 3 8 1 Pengasuhan anak sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 37, dilaksanakan t anpa m em bedakan suku, agam a, r as, golongan, j enis kelam in, et nik, budaya dan bahasa, st at us hukum anak, ur ut an kelahir an anak, dan kondisi fisik dan at au m ent al. 2 Pengasuhan anak sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 , diselenggar akan m elalui k egiat an bim bingan, pem elihar aan, per aw at an, dan pendidikan secar a berk esinam bungan, sert a dengan m em berik an bant uan biay a dan at au fasilit as lain, unt uk m enj am in t um buh k em bang anak secara opt im al, baik fisik , m ent al, spirit ual m aupun sosial, t anpa m em pengar uhi agam a yang dianut anak. Ba gia n Ke du a Pe n ga n gk a t a n An a k Pa sa l 3 9 1 Pengangkat an anak hanya dapat dilakukan unt uk kepent ingan yang t er baik bagi anak dan dilakukan ber dasar kan adat kebiasaan set em pat dan ket ent uan per at ur an per undang- undangan yang ber laku. 2 Pengangkat an anak sebagaim ana dim aksud dalam ay at 1 , t idak m em ut usk an hubungan dar ah ant ar a anak yang diangkat dan or ang t ua kandungnya. 3 Calon or ang t ua angkat har us seagam a dengan agam a yang dianut oleh calon anak angkat . 4 Pengangkat an anak oleh w ar ga negar a asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya t er akhir . 5 Dalam hal asal usul anak t idak diket ahui, m aka agam a anak disesuaikan dengan agam a m ayor it as penduduk set em pat . Pa sa l 4 0 1 Or ang t ua angkat w aj ib m em ber it ahukan kepada anak angkat nya m engenai asal usulnya dan or ang t ua kandungnya. 2 Pem ber it ahuan asal usul dan orang t ua kandungnya sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 dilakukan dengan m em per hat ikan kesiapan anak yang ber sangkut an. Pa sa l 4 1 1 Pem er int ah dan m asyar akat m elakukan bim bingan dan pengaw asan t er hadap pelaksanaan pengangkat an anak. 2 Ket ent uan m engenai bim bingan dan pengaw asan sebagaim ana dim aksud dalam ayat 1 diat ur dengan Per at ur an Pem er int ah.

BAB I X