KAJIAN LITERATUR DAN Analisis Faktor Penyebab Anemia Wanita Usia Subur di Desa Jepang Pakis Kabupaten Kudus

72 Penelitian ini bertujuan menganalisis factor – factor yang berpotensi menyebabkan terjadinya anemia pada wanita usia subur yakni dari aspek paritas, status ekonomi, pola makan dan budaya patriaki.

2. KAJIAN LITERATUR DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS JIKA ADA Anemia , adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari nilai normal. Anemia juga berarti suatu kondisi ketika defisiensi ukuran atau jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin Tarwoto dan Wasnidar, 2008. Anemia secara laboratorik terjadi penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit dan hemotokrit packedredcell I made Bakta, 2009. Pada Wanita Usia Subur terutama yang bekerja kebutuhan oksigen lebih tinggi. Akibatnya volume plasma darah bertambah dan sel darah merah eritrosit meningkat. Namun peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehinnga terjadi penurunan kosentrasi hemoglobin Hb akibat hemodilusi Prawirohardjo, 2008. Klasifikasi Anemia , Soebroto2011,adalah sebagai berikut : 1 Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Anemia ini terjadi pada sekitar 62,3 pada kehamilan, merupakan anemia yang sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan reabsorpsi, gangguan penggunaan atau karena besi keluar terlampau banyak dari badan, misalnya pada perdarahan. Tanda dan gejala : r ambut rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, dan mudah patah dan l idah tampak pucat,licin dan mengkilat. 2 Anemia m egaloblastik , terjadi pada sekitar 29 pada wanita karier. Biasanya disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena vitamin B12. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan. Gejala- gejalanya : Malnutrisi , Diare dan Kehilangan Nafsu makan 3 Anemia h ipoplastik yakni Anemia yang disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru. Gejala – gejalanya : Gigi dan gusi tampak menghitam Nafsu Makan menurun . 4 Anemia h emolitik , yakni disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pada pembuatannya. Gejala – gejalanya menurut Soebroto2011 adalah : Mata berkunang – kunang , Mual , Muntah. Kategori Anemia Manuaba, 2008: Hb 11 g tidak anemia, Hb 9-10 g anemia ringan, Hb 7-8g anemia sedang dan Hb 7 g anemia berat. Tanda dan Gejala , In doglobal, 2007 adalah 5 L Letih, Lelah, Lemah, Lesu dang Lunglai , Nafsu makan menurun atau Anoreksia , Sakit kepala , Konsentrasi Menurun , Pandangan berkunang – kunang terutama bila bangkit dari tempat duduk. , Nafas pendek pada anemia yang pendek . Pada pemeriksaan didapat gejala anemia yakni Kulit pucat , Kuku – kuku jari pucat dan Rambut rapuh pada anemia yang parah. Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian anemia : 1 Status Ekonomi , Pada umumnya perilaku seseorang dibidang kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang social ekonomi. WHO melaporkan bahwa tingkat ekonomi berperan sebagai latar belakang underlying factor dari faktor lainnya dalam mempengaruhi kematian. Disamping penyebab medis, faktor status ekonomi juga mempunyai peranan penting. Tingkat kemiskinan negara berkembang dapat menjadi penyakit anemia terberat dan mempunyai dampak yang serius pada sebagian besar negara didunia.Sekitar 23 wanita usia subur yang bekerja dinegara berkembang diperkirakan menderita anemia dibanding negara maju hanya 14. Kesukaran yang ditimbulkan oleh gizi buruk, kekurangan air, tabu terhadap makanan, produksi dan cadangan makanan yang tidak cukup dan tidak adanya sistem jaminan social yang tidak efektif secara bersama – sama 73 menurunnya kesehatan dan menyebabkan anemia pada para wanita. Asupan gizi sangat ditentuan oleh daya beli keluarga untuk menentukan menu makanan sehari – hari. Status social ekonomi berguna untuk memastikan apakah ibu berkemampuan membeli dan memilih makanan yang bervariasi gizi tinggi. Pada masyarakat dengan status social ekonomi rendah, pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat masih jauh dari optimal Manuaba, 2008 . 2 Pengetahuan , t ingkat pengetahuan gizi yang rendah juga dapat mendukung terjadinya kesalahan dalam penyusunan menu makanan sehari - hari. Sehingga jumlah yang dionsumsi lebih kecil dari kebutuhan.Keadaan ini pasti akan menjadi lebih berat bagi wanita,karena mengalami peningkatan kebutuhan zat makanan.Perlu diketahui juga bahwa makanan yang mahal harganya belum tentu tinggi nilai gizinya,sebaliknya bahan makanan yang murah harganya,terkadang mempunyai nilai gizi yang tinggi Heryati, 2011 . 3 Pendidikan , k onsumsi tablet dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa wanita yang sedang aktif dalam kegiatan memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti,para wanita usia subur harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang tanda bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia Arisman, 2006. 4 Budaya , m asalah Kekurangan gizi bukan hanya disebabkan oleh faktor social ekonomi mayarakat. Namun berkaitan pula dengan faktor budaya setempat. Persepsi masyarakat yang disebut makanan adalah makan sampai kenyang tanpa memperhatikan jenis komposisi dan mutu makanan. Pendistribusian makanan dalam keluarga yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga. Namun berdasarkan pantangan- pantangan yang sebagainya merupakan kebiasaan, adat istiadat dan perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola hidup sehat dimasyarakat Wahyudin,2008. 5 Paritas , yakni jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisinya. Karena selama hamil zat zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin yang dikandungnya Arisman, 2006. 6 Umur , u sia wanita yang terlalu muda 20 tidak tahu atau belum siap memperhatikan lingkungan disekitarnya.Sedangkan wanita yang usianya diatas 35 tahun lebih cenderung mengalami anemia, hal ini disebabkan karena pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam tubuh.Herlina,2011 7 Usia Kehamilan , wanita hamil akan terjadi perubahan fisiologi diantaranya pada sistem peredaran darah. Untuk memenuhi kebutuhan darah bagi ibu hamil dan janinnya, maka akan terjadi proses pengenceran darah hemodilusi. Akibatnya ada proses pengencerah darah,kandungan zat besi dalam darah akan mengalami perubahan yang cenderung menurun jumlahnya Prawirohardjo, 2008. Kebutuhan akan zat besi tiap trimester tidak sama,hal ini sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan untuk memenuhi kebutuhan janin untu bertumbuh pertumbuhan janin memerlukan zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu Arisman, 2006. 8 Pola Konsumsi tablet zat besi , p enyebab anemia gizi besi pada wanita usia subur dikarenakan kurang masuknya unsur besi dalam makanan,karena gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan atau terlampau banyaknya zat besi keluar dari badan misalnya menstruasi. Karena itu,suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan, bahkan pada wanita yang bergizi baik Arisman, 2006. 10 Penyakit Infeksi , Penyakit infeksi seperti TBC, cacing usus dan malaria juga penyebab terjadinya anemia karena menyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran sel darh merah dan terganggunya eritrosit Arisman,2006. 11 Perdarahan , p enyebab anemia besi juga dikarenakan terlampau banyaknya besi 74 keluar dari badan misalnya perdarahan Arisman, 2006. 12 Pola Makan , m akanan merupakan salah satu kebutuhan pada wanita .Pada prinsipnya gizi makanan adalah makanan yang sehat dan yang seimbang. Makanan yang tepat adalah makanan yang lebih baik alami, tidak mengandung zat – zat kimia atau adiktif yang bisa mengancam bahkan membahayakan tubuh.Sebuah pola makan yang baik dan teratur tentunya dapat membantu tubuh untuk mengatasi berbagai macam penyakit dan serta memilih pengaruh positif pada tubuh Prasetyono, 2009. Pola makan juga dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, Kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, dan alam. Wanita Usia Subur , Wanita Usia Subur adalah wanita yang sudah mengalami menarche atau menstruasi. Dimana seseorang wanita sudah baliq atau sudah dewasa apabila seseorang sudah mengalami masa pubertas dengan beberapa tanda yang dapat dilihat dan dapat dirasakan seperti nyeri di supra public area. Selain itu juga dapat dilihat dengan keluarnya cairan berwarna merah darah merah pada daerah sistem reproduksi. Wanita usia subur biasanya berkisar antara usia 17 – 45 tahun. Apabila wanita usia subur sudah aktif dalam reproduksi, maka akan cenderung kehilangan banyak darah. Hal inilah yang menyebabkan wanita kekurangan zat besi yang dapat mengakibatkan anemia Soebroto,2011. Pola Makan , adalah berbagai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk kelompok masyarakat tertentu Soegeng, 2010. Faktor Faktor yang mempengaruhi pola makan Soegeng Santo so, 2010 : 1 Kesenangan, Hal–hal yang disukai dan yang tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan seseorang. Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap makanan tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut. 2 Budaya , cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi sebagai contoh budaya pantangan dalam makanan. 3 Agama , juga mempengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi. Sebagai contoh agama islam mengharamkan daging babi. 4 Taraf sosial ekonomi , Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh taraf ekonomi. Pendapatan yang rendah akan membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makana yang bergizi. 5 Lingkungan alam , mempengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi seperti kondisi tanah dan iklim setempat. Pola makan yang beresiko anemia Heryati dan Rumdasih,2004 : 1 Terlalu banyak mengkonsumsi zat zat kimia atau zat adiktif dapat beresiko mengalami anemia . 2 Kurang mengkonsumsi Tablet zat Besi saat hamil .3 Tidak Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang . 4 B anyak m engkonsumsi m akanan yang mengandung lemak jenuh . 5 S ering Makanan cepat saji terutama makanan yang digoreng . 5 banyak dan terlau sering mengkonsymsi Gula, Alkohol, Kafein dan makanan olahan. Status Ekonomi, adalah pemenuhan kebutuhan masyarakat dan keluarga yang cenderung mengarah pada penghasilan dan pendapatan keluarga Kamus Besar Indonesia, 2010 Faktor penyebab anemia yang dipengaruhi status ekonomi Manuaba,2008 : 1 Rendahnya tingkat penghasilan , Rendahnya tingkat penghasilan berguna untuk memastikan apakah wanita berkemampuan membeli dan memilih makanan yang bervariasi ataupun yang bergizi tinggi karena pendapatan yang dalam keluarga sangat kurang mencukupi. Biasanya pada masyarakat dengan berpenghasilan rendah, pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat masih jauh dari optimal. 2 Rendahnya kemampuan daya beli , Dengan rendahnya status ekonomi seseorang pasti akan membuat seseorang mempunyai keterbatasan untuk membeli barang atau makanan bahkan kebutuhan yang berkualitas 75 baik.Apabila seseorang mempunyai daya beli yang terkecukupi, pastilah mereka mampu membeli barang dan makanan yang berkualitas bahkan yang bergizi tinggi. Budaya Patriarki, budaya adalah cultur sebagai segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam Prasetya,2004 sedangkan patriarki adalah system pengelompokan masyarakat social yang mementingkan garis keturunan melalui garis keturunan kerabat pria atau bapak Satryani, 2007. Widanti 2005 menyatakan konsep patriarki pada pada tatanan kehidupan social dijadikan landasan ideologis , pola hubungan gender di masyarakat secara sistematik dalam praktiknya dengan pranata –pranata social lainnya. Faktor budaya merupakan salah satu penyebab angka kekerasan terhadap perempuan. Faqih, 1999. Gender diartikan sebagai perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara sosial. Gender berhubungan dengan bagaimana persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena perbedaan biologis. Peran gender dibentuk secara sosial., institusi sosial memainkan peranan penting dalam pembentukkan peran gender dan hubungan. Paritas, Paritas risiko tinggi adalah 3 orang, persalinan yang terlalu sering akan menguras cadangan Fe utamanya jika setelah persalinan kebutuhan Fe tidak bisa kembali terpenuhi.

3. METODE PENELITIAN