White Box Testing Black Box Testing

Menurut Romeo 2003:3, testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk: 1. Verifikasi. Pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. 2. Mendeteksi error. Menentukan apakah sesuatu hal terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka ada. 3. Validasi. Memeriksa apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya. Menurut Romeo 2003:33, Test Case merupakan suatu uji coba yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kegunaan dari test case ini, adalah sebagai berikut: a. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi. b. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap disain.

2.16.1 White Box Testing

White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan struktur kendali dari disain prosedural. Metode disain test case ini dapat menjamin: 1. Semua path jalur yang independenterpisah dapat diuji coba setidaknya sekali uji coba. STIKOM SURABAYA 2. Semua logika keputusan dapat diuji coba dengan jalur yang salah atau jalur yang benar. 3. Semua loop dapat diuji coba terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya. 4. Semua struktur internal data dapat diuji coba untuk memastikan validasinya.

2.16.2 Black Box Testing

Black box testing atau behavioral testing atau specification-based testing, inputoutput testing atau functional testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji coba. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program. Kategori error yang dapat diketahui melalui black box testing, antara lain: 1. Fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Error dari antar-muka. 3. Error dari struktur data atau akses external database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku. 5. Error dari inisialisasi dan terminasi. STIKOM SURABAYA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem Dalam membuat Tugas Akhir ini, terdapat beberapa tahapan yang

dilakukan. Tahapan tersebut disajikan dalam gambar 3.1 Pengumpulan Data dan Informasi Observasi Wawancara Analisa Data dan Informasi Studi Literatur Perumusan Masalah Menetapkan Tujuan Penelitian Penggambaran Proses Bisnis Perusahaan Perancangan Basis Data Perancangan Diagram Alir Data Perancangan Desain IO Pembuatan Prototype Sistem White Box Testing Black Box Testing Implementasi Sistem Keimpulan Saran Gambar 3.1 Diagram Rencana Penelitian Untuk memperoleh informasi secara mendalam akan kondisi perusahaan saat ini, maka dilakukan metode pengumpulan data dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan dan wawancara terhadap Finance Manager dan Accounting Supervisor. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa alur proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, deskripsi pekerjaan masing- 35 STIKOM SURABAYA