33
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Diskripsi Wilayah Kabupaten Karanganyar
1. Sejarah Kabupaten Karanganyar
Terbentuknya suatu pemerintahan di daerah Karanganyar telah terjadi pada tahun 1743 ketika Raden Mas Said bersama dengan para
sentana dari Nglaroh membuat pertahanan di Matesih. Dari sudut pemerintahan yuridis formal maka statusnya sebagai Kawedanan terbentuk
pada 5 Juni Tahun 1874. Status Kabupaten dibentuk pada tanggal 18 Nopember 1917. Semuanya adalah produk historis dari keunikan sejarah
daerah Karanganyar. Statusnya sebagai Kawedanan Kabupaten Anom adalah produk hukum dari Staatsblaad yang berorientasi kepada
reorganisasi daerah vorstenlanden pada umumnya. Status sebagai Kabupaten adalah produk dari Rijkblad Mangkunegaran, yang lebih
bersifat ke arah orientasi kepentingan pemerintahan Mangkunegaran. Pada tanggal 18 Nopember 1917, Kanjeng Gusti Pangeran Arya Mangkunegara
VII, melantik KRMT. Hardjohasmoro sebagai Bupati Karanganyar. Pada periode 1917-1930 ada tiga Bupati yaitu KRMT Hardjohasmoro, RMT
Sarwoko Mangoenkoesumo dan RMT Darko Sugondo. Pada masa pendudukan militer Jepang, 1942-1945 disebutkan
bahwa daerah Karanganyar merupakan Gun Kawedanan di lingkungan pemerintahan Kadipaten Mangkunegaran. Status Kawedanan Karangayar
ini berubah ketika masa revolusi kemerdekaan. Pada tanggal 15 Juli 1946,
34
pemerintahan pusat RI dengan Keputusan No. 16SD.1946, keberadaan pemeritahan Kasunanan dan Kadipaten Mangkunegaran dihapuskan
sebagai daerah swapraja. Ddaerah Surakarta menjadi satu Karesidenan. Dengan perubahan ini maka daerah Karanganyar secara otonomi
dinyatakan sebagai daerah Kabupaten, dibawah pemerintah Republik Indonesia. Keberadaan Kabupaten Karanganyar dengan Undang-undang
No. 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.
Keputusan Pemerintah RI No. 16SD1946, tanggal 15 Juli Tahun 1946, tidak dijadikan argumentasi lahirnya Kabupaten Karanganyar, hal
ini disebabkan beberapa hal sebagai berikut : a.
Keputusan itu tidak langsung membentuk Kabupaten; b.
Pembentukan Kabupaten secara otomatis meliputi 6 kabupaten di Karesidenan Surakarta;
Pembentukan karesidenan itu, termasuk terbentuknya kabupaten- kabupaten di karesidenan Surakarta, diwarnai gerakan-gerakan pro dan
kontra swapraja, sehingga ada segi negatif jika dijadikan pedoman
lahirnya Kabupaten Karanganyar. 2.
Kondisi Geografis
Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan bagian dari eks karesidenan
Surakarta. Kabupaten Karanganyar secara geografis terletak diantara 107 l5 03 dan l00
o
29 30 Bujur Timur, 7
o
, 47’ 51” dan 7
o
, 47’ 03” Lintang selatan. Jarak terjauh utara - Selatan 32 km, Timur - Barat 35 km, dengan
batas-batas sebagai berikut :
35
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan Jawa Timur.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan
Sukoharjo. d.
Sebelah Barat Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali dan Sukoharjo. Faktor geografi mencakup antara lain aspek keadaan alam dan
sumber daya alam SDA yang dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan di bidang pendidikan. Pengaruh ini bersifat menunjang dan
bersifat menghambat. Tersedianya sumber daya alam merupakan faktor yang menunjang kesejahteraan. Keadaan geografi yang menguntungkan
antara lain lahan subur dan di lereng gunung Lawu juga merupakan kendala dalam upaya peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan
belajar.
3. Administrasi Pemerintah Kabupaten Karanganyar