BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Mei 2015 di Kawasan Hutan Gunung Sibuatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo
dan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Departemen Biologi, Fakulas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
3.2 Deskripsi Area 3.2.1 Letak dan Luas
Secara administratif Kawasan Hutan Gunung Sibuatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, terletak pada ketinggian 2.436 mdpl., dan secara geografis
terletak pada 2° 55 6.2 LU dan 98° 25 24.2 BT Gambar 3.1. dari Berastagi berjarak ± 50 km atau 86 km dari kota Medan.
Kawasan Hutan Gunung Sibuatan berbatasan dengan: -
Sebelah Utara : Desa Mulas
- Sebelah Selatan
: Desa Dolok Pangkuhuran -
Sebelah Barat : Desa Nagalingga
- Sebelah Timur
: Desa Dolok Adian Lumut
3.2.2 Topografi
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya lokasi memiliki topografi relatif berbukit, sedikit bergelombang dan sedikit curam dikarenakan
daerah pegunungan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian Hutan Gunung Sibuatan
Universitas Sumatera Utara
3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Di Lapangan
Lokasi penelitian ditetapkan dengan metode Purposive Sampling yaitu penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja yang dianggap representatif. Lokasi
penelitian dibagi empat berdasarkan interval ketinggian yaitu: -
Lokasi I : 1.500
– 1.600 m dpl; -
Lokasi II : 1.600
– 1.700 m dpl; -
Lokasi III : 1.700
– 1.800 m dpl; -
Lokasi IV : 1.800
– 1.900 m dpl; Pada masing-masing lokasi penelitian, dibuat plot dengan ukuran 20 x 200 m pada
sisi kanan dan kiri jalur hutan Lampiran 1. Pada setiap plot dilakukan pengamatan pohon berdiameter 10 cm. Setiap pohon diukur keliling pohon,
tinggi pohon, dan tinggi bebas cabang pohon. Data yang diperoleh kemudian dicatat.
Spesimen dari seluruh individu yang diambil, dikoleksi dan diberi label gantung setelah lebih dahulu dicatat ciri-ciri morfologinya. Pengawetan spesimen
dilakukan dengan menyusun spesimen dan dibungkus kertas koran dan dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi alkohol 70. Udara dalam
kantong plastik dikeluarkan dan kantong plastik ditutup dengan lakban, selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dikeringkan dan diidentifikasi.
Dilakukan pengukuran faktor abiotik meliputi suhu udara dengan Termometer
, kelembaban udara dengan Higrometer, kelembaban dan pH tanah dengan Soiltester, suhu tanah dengan Soil termometer, intensitas cahaya dengan
Luxmeter , titik koordinat dengan GPS dan ketinggian dengan Altimeter.
3.3.2. Di Laboratorium
Spesimen yang berasal dari lapangan dikeringkan dengan menggunakan oven hingga beratnya konstan. Spesimen diidentifikasi dengan menggunakan buku-
buku acuan antara lain: a.
Tree Flora of Malaya. A Manual for Foresters Volume 1 Whitmore, 1972
Universitas Sumatera Utara
b. Tree Flora of Malaya. A Manual for Foresters Volume 2 Whitmore, 1973
c. Tree Flora of Malaya. A Manual for Foresters Volume 3 Phil, 1978
d. A Field Guide to Common Sumatran Trees Draft Wulf, 1978
e. Latihan Mengenal Pohon Hutan : Kunci Identifikasi dan Fakta Jenis Sutarno
Soedarsono, 1997 f.
Malesian Seed Plants Volume 1 – Spot-Characters An Aid for Identification of Families and Genera Balgooy, 1997.
g. Malesian Seed Plants Volume 2 – Portraits of Tree Families Balgooy, 1998.
h. Flora Van Steenis, 1987.
i. Plant Resources of South-East Asia. Timber Tree Volume 1-3 Soerianegara
R. H. M. J. Lemmens, 1999.
3.4. Analisis Data