kemampuan antar spesies anak pohon dalam memanfaatkannya dapat mempengaruhi komposisi dan struktur vegetasi pohon.
4.8 Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman
Untuk mengetahui keanekaragaman dan keseragaman pada lokasi I, II, III, dan IV perlu dilakukan analisis data mengenai indeks keanekaragaman dan indeks
keseragaman. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.8 Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Pohon pada Empat Lokasi Penelitian
Lokasi H’
E I
3,35 0,91
II 3,32
0,88 III
3,11 0,82
IV 2,79
0,82
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa indeks keanekaragaman pada lokasi I sebesar
3,35. Nilai H’ ditentukan oleh jumlah jenis dan keberadaan jenis tersebut, dimana pada lokasi I memiliki nilai keanekaragaman tertinggi dibandingkan ketiga lokasi
lainnya. Kemudian pada lokasi II memiliki nilai keanekaragaman sebesar 3,32 dan lokasi III sebesar 3,11. Sedangkan, pada lokasi IV memiliki nilai keanekaragaman
terendah dengan nilai 2,79, dikarenakan jenis yang didapat di lokasi ini memiliki jumlah jenis yang sedikit dibandingkan dengan lokasi lain. Menurut Mason
1980, nilai indeks keanekaragaman lebih kecil dari 1 berarti keanekaragaman jenis rendah, jika diantara 1-3 berarti keanekaragaman jenis sedang, dan lebih
besar dari 3 bearti keanekaragaman jenis tinggi. Nilai indeks keseragaman didapat dengan m
embandingkan nilai H’ dengan hasil Ln jumlah jenis yang terdapat pada suatu lokasi. Pada vegetasi pohon Tabel
4.8 indeks keseragaman tertinggi pada lokasi I sebesar 0,91 dan indeks keseragaman terendah pada lokasi IV sebesar 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai keseragaman pada setiap lokasi tinggi. Menurut Krebs 1985, nilai indeks
Universitas Sumatera Utara
keseragaman jenis rendah jika 0 E 0,5 dan keseragaman jenis tinggi jika 0,5 E 1.
4.9 Indeks Similaritas
Untuk mengetahui perbandingan dari setiap komunitas hutan maka perlu dilakukan pengukuran indeks similaritas. Berdasarkan hasil dari perbandingan
pada lokasi I – IV didapat nilai indeks similaritas pohon dapat dilihat pada Tabel
4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Indeks Similaritas Pohon pada Empat Lokasi yang Dibandingkan IS
I II
III IV
I -
41,41 33,5
18,68 II
- -
42,82 35,66
III -
- -
64,22 IV
- -
- -
Tabel 4.9 indeks kesamaan komunitas menunjukkan bahwa hutan ini berbeda atau berlainan pada tingkat pohon berdasarkan lokasi yang diteliti. Dimana antara
lokasi III dengan lokasi IV didapat nilai IS terbesar yaitu 64,22, ini menunjukaan bahwa jenis yang ada dikedua lokasi berbeda. Sedangkan antara lokasi I dengan
lokai IV memiliki nilai IS terendah yaitu 18,68. Nilai IS pada setiap lokasi diatas menunjukkan bahwa antar setiap lokasi mempunyai nilai IS dengan kesamaan
tidak mirip. Menurut Indriyanto 2006, Besar kecilnya indeks kesamaan IS
menggambarkan tingkat kesamaan komposisi spesies dan struktur dari dua komunitas, atau tegakan yang dibandingkan. Hal ini sesuai dengan
pengelompokkan nilai IS oleh Suin 2000, sebagai berikut: Kesamaan 25 = Sangat tidak mirip
Kesamaan 25-50 = Tidak mirip Kesamaan 50-75 = Mirip
Kesamaan 75 = Sangat mirip
Universitas Sumatera Utara
Menurut Krebs 1985 menyatakan bahwa, indeks kesamaan berguna untuk mengetahui besar kesamaan organisme yang hidup di dua tempat yang
berbeda dan juga dapat digunakan untuk mengetahui penyebarannya. Semakin besar nilai IS maka jenis yang sama pada lokasi yang berbeda akan semakin
banyak.
4.10 Potensi Karbon Tersimpan