Gambar 4.10 Stratifikasi Tingkatan Pohon di lokasi IV
4.4. Komposisi Vegetasi Pohon
Komposisi suatu hutan pegunungan dapat dilihat dari keberadaan jenis spesies di setiap pegunungan. Pada setiap ketinggian spesies yang mendominasi akan
berbeda dengan spesies di ketinggian lainnya seperti terlihat pada gambar 4.11 sebagai berikut.
Gambar 4.11 Komposisi Vegetasi Pohon Tertinggi di Hutan Gunung Sibuatan
32,13 24,13
11,05
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
A 4 individu B 15 individu
C 201 individu
T in
ggi P
oh on
Stratifikasi
5 3
[PERCENTAGE ]
9 11
35 3
2 5
3
Anonaceae Crypteroniaceae
Fagaceae Lauraceae
Moraceae Myrtaceae
Proteaceae Rhizoporaceae
Rubiaceae Theaceae
Universitas Sumatera Utara
Komposisi pohon di Hutan Gunung Sibuatan terdiri dari 26 famili. Famili yang mendominasi di Hutan Gunung sibuatan yaitu Myrtaceae dengan nilai 35
dan Fagaceae dengan nilai 24. Hal ini dipengaruhi dengan penyebaran yang luas dari famili Myrtaceae sehingga berada di seluruh area penelitian. Famili yang
terendah berasal dari famili Rhizoporaceae dengan nilai 2 hal ini dikarenakan keberadaannya hanya ditemukan pada lokasi tertentu dengan jumlah yang sedikit.
Perbedaan kondisi lingkungan dapat menyebabkan perbedaan pada jumlah spesies tumbuhan yang tumbuh pada kawasan tersebut Maisyaroh, 2010.
Gambar 4.12 Komposisi Vegetasi Pohon Tertinggi pada Lokasi I
Komposisi pohon di lokasi I terdiri dari 19 famili. Famili yang mendominasi pada lokasi 1 yaitu Fagaceae dengan nilai 32 dan Moraceae
dengan nilai 17, hal ini dikarenakan kemampuan tmbuh Fagaceae yang sesuai dengan lingkungan dan pola perseberan yang luas dari famili tersebut. Di kawasan
tropis jarang sekali terjadi komunitas alami yang didominasi oleh satu jenis dan jika ada vegetasi di habitat yang ekstrim dikarenakan vegetasi tersebut dapat
mentoleransi untuk hidup di kawasan tersebut Resosoedarmo et al., 1993. Komposisi pohon di lokasi II terdiri dari 17 famili. Famili yang
mendominasi pada lokasi II yaitu Fagaceae dengan nilai 25 dan Myrtaceae dengan nilai 24 sama halnya pada lokasi I, dikarenakan kemampuan tumbuh
Fagaceae yang sesuai dengan lingkungan dan pola perseberan yang luas dari
6
32 11
17 8
3 44 10
5
Crypteroniaceae Fagaceae
Lauraceae Moraceae
Myrtaceae Proteaceae
Rubiaceae Styracaceae
Theaceae Ulmaceae
Universitas Sumatera Utara
famili tersebut. Menurut Yusuf 2005, Keragaman tipe vegetasi umumnya dapat dijumpai dalam ekosistem hutan dataran rendah yang sebagian besar terdiri atas
hutan perbukitan.
Gambar 4.13 Komposisi Vegetasi Pohon Tertinggi pada Lokasi II
Gambar 4.14 Komposisi Vegetasi Pohon Tertinggi pada Lokasi III Komposisi pohon di lokasi III terdiri dari 20 famili. Famili yang
mendominasi pada lokasi III yaitu Myrtaceae dengan nilai 43 dan Fagaceae dengan nilai 22. Pada ketinggian ini sudah mengalami perubahan famili yang
mendominasi yaitu Myrtaceae dikarenakan pada ketinggian ini didapatkan jumlah
7 3
25 11
3 12
24 5 8
2
Annonaceae Crypteroniaceae
Fagaceae Lauraceae
Meliaceae Moraceae
Myrtaceae Proteaceae
Rubiaceae Styracaceae
5 2
22
10 2
8 43
1 5
2
Annonaceae Crypteroniaceae
Fagaceae Lauraceae
Meliaceae Moraceae
Myrtaceae Proteaceae
Rubiaceae Theaceae
Universitas Sumatera Utara
kerapatan yang tinggi dari famili Myrtaceae. Menurut Jamili et al., 2009, kondisi yang membatasi laju pertumbuhan populasi dan komposisi spesies yaitu
faktor ligkungan yang kurang cocok untuk mendukung kelangsungan hidup spesies.
Gambar 4.15 Komposisi Vegetasi Pohon Tertinggi pada Lokasi IV Komposisi pohon di lokasi III terdiri dari 14 famili. Famili yang
mendominasi pada lokasi IV yaitu Myrtaceae dengan nilai 48 dan Fagaceae dengan niali 16, disebabkan keadaan hutan yang mulai mengalami homogenitas
dan juga kemampuan Myrtaceae yang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan pegunungan yang tinggi. Karakterisasi tanah dapat dijadikan
parameter kesuburan tanah dan pertumbuhan vegetasi, semakin besar kesuburan
tanah maka semakin besar pertumbuhan vegetasi Budiman et al., 2015.
4.5. Indeks Nilai Penting