Pengujian Infrared dan Photodiode Pengujian rangkaian solenoid door lock Pengujian rangkain keypad

35

4.4. Pengujian Infrared dan Photodiode

Pengujian rangkaian sensor potodioda dan infrared dengan cara menggukur tegangan yang dikirimkan ke mikrokontroler pada saat pancaran led infrared dihalangi dengan tidak dihalangi. Pengujian ini bertujuan, baik atau tidaknya sensor untuk digunakan, berikut adalah data sensor ketika di halangi dan tidak di halangi Tabel 4.4 Hasil Pembacaan Sensor Photodoida Instruksi Tegangan V Saat brangkas di buka 0.0 Saat brangkas di tutup 4.9

4.5. Pengujian rangkaian solenoid door lock

Untuk pengujian solenoid door lock yaitu diberikan tegangan pada kaki basis di transistor, maka transistor BC547 akan aktif satu rasi. Hal ini menyebabkan kumparan pada solenoid door lock dialiri arus listrik. Dengan demikian, knop solenoid door lock akan tertarik dan brangkas dapat dibuka. Dioda berfungsi sebagai komponen pengaman transistor arus balik yang mungkin timbul akibat dari aktifnya kumparan relay. Maka transistor dalam keadaan tidak aktif, untuk pengujian solenoid door lock dengan program di bwah ini. pinMode9, OUTPUT; } void loopvoid { Universitas Sumatera Utara 36 digitalWriteA1,HIGH;l1=1; delay1000; digitalWriteA1,LOW;l1=0; delay1000; } Setelah program di download ke mikrokontroler, solenoid door lock akanmengalami kondisi tertarik dan tidak selama 1 detik.

4.6. Pengujian rangkain keypad

Gambar 4.6 skematik keypad Untuk pengujian keypad ada beberapa tahap. Tentukan terlebih dahulu kolom sebagai output dari mikrokontroler sedangkan baris sebagai input kemikrokontroler. Langkah pertama Scanning kolom 1 PC0 keluarkan output ke kolom 1PC0 Universitas Sumatera Utara 37 kemudian deteksi penekanan baris1 PC4 kemudian deteksi penekanan baris2 PC5 kemudian deteksi penekanan baris3 PC6 kemudian deteksi penekanan baris4 PC7 Langkah kedua Scanning kolom 2 PC1 keluarkan output ke kolom 2 PC1 kemudian deteksi penekanan baris1 PC4 kemudian deteksi penekanan baris2 PC5 kemudian deteksi penekanan baris3 PC6 kemudian deteksi penekanan baris4 PC7 Langkah ketiga Scanning kolom 3 PC2 keluarkan output ke kolom 3 PC2 kemudian deteksi penekanan baris1 PC4 kemudian deteksi penekanan baris2 PC5 kemudian deteksi penekanan baris3 PC6 kemudian deteksi penekanan baris4 PC7 Langkah kempat Scanning kolom 4 PC3 keluarkan output ke kolom 4 PC3 kemudian deteksi penekanan baris1 PC4 kemudian deteksi penekanan baris2 PC5 kemudian deteksi penekanan baris3 PC6 Universitas Sumatera Utara 38 kemudian deteksi penekanan baris4 PC7 Maka dapat dijalankan dengan program sebagai berikut. include mega32a.h include stdlib.h include delay.h include lcd.h void tekan_keypad_tampil_lcd { PORTB = 0b11111110; delay_ms30; if PINB.4 == 0 {lcd_putsf“1”; delay_ms300;} if PINB.5 == 0 {lcd_putsf“4”; delay_ms300;} if PINB.6 == 0 {lcd_putsf“7”; delay_ms300;} if PINB.7 == 0 {lcd_putsf“F”; delay_ms300;} PORTB = 0b11111101; delay_ms30; if PINB.4 == 0 {lcd_putsf“2”; delay_ms300;} if PINB.5 == 0 {lcd_putsf“5”; delay_ms300;} if PINB.6 == 0 {lcd_putsf“8”; delay_ms300;} if PINB.7 == 0 {lcd_put sf“0”; delay_ms300;} PORTB = 0b11111011; delay_ms30; if PINB.4 == 0 {lcd_putsf“3”; delay_ms300;} if PINB.5 == 0 {lcd_putsf“6”; delay_ms300;} Universitas Sumatera Utara 39 if PINB.6 == 0 {lcd_putsf“9”; delay_ms300;} if PINB.7 == 0 {lcd_putsf“E”; delay_ms300;} PORTB = 0b11110111; delay_ms30; if PINB.4 == 0 {lcd_putsf“A”; delay_ms300;} if PINB.5 == 0 {lcd_putsf“B”; delay_ms300;} if PINB.6 == 0 {lcd_putsf“C”; delay_ms300;} if PINB.7 == 0 {lcd_putsf“D”; delay_ms300;} } void tampil_variabel { char temp[6]; int a=500; float b=123.45; itoaa,temp; lcd_gotoxy0,0; lcd_putstemp; ftoab,2,temp; lcd_gotoxy0,1; lcd_putstemp; } void mainvoid { PORTC = 0xff; Universitas Sumatera Utara 40 DDRC = 0x0f; while1 { tampil_string; }; } Universitas Sumatera Utara 41

BAB 5 PENUTUP