commit to user 22
e. Kecocokan sebagai sumber penerimaan daerah
suitability as a local revenue source
: haruslah jelas daerah mana suatu pajak harus dibayarkan.
Jadi jika ada pajak daerah yang memenuhi kelima aspek ini maka pajak tersebut potensial untuk dipungut. Hanya saja, ini memang sulit dicari
pajak yang sesuai dengan criteria yang disebutkan oleh Devas namun tolak ukur ini cukup baik apabila digunakan untuk menilai suatu pajak daerah.
Dari pendapat tersebut, maka upaya ekstensifikasi harus didahului dengan kegiatan pemerataan potensi penerimaan yang jelas. Kajian yang
dilakukan bukan hanya dari segi besarnya penerimaan tetapi juga harus memperhitungkan
efisiensi pengelolaan
yang meliputi
kemampuan administrasi dan ketersediaan personel atau upaya yang dilakukan untuk
menghasilkan pendapatan.
5. Upaya Mengoptimalkan Pajak Daerah oleh Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta
Dari berbagai penjelasan diatas mengenai pengertian upaya, optimal dan pajak daerah, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai
apa yang dimaksud dengan upaya mengotimalkan pajak daerah. Yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah bagaimana DPPKA kota Surakarta
mengambil tindakan untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan oleh dinas yaitu salah satunya mengoptimalkan pendapatan asli daerah melalui pajak
daerah.
commit to user 23
Dengan adanya desentralisasi, daerah diberikan kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Melalui otonomi daerah maka suatu
daerah diharapkan dapat menggali potensi daerahnya sendiri karena lebih mengetahui struktur dan potensi daerahnya. Dinas daerah menurut Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia 1997 adalah unsure pelaksana pemerintah dalam rangka melaksanakan asas desentralisasi yang dipimpin
oleh seorang kepala dinas yang bertanggungjawab kepada kepala daerah. Dinas daerah sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah
mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, b.
Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum, c.
Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dan cabang dinas dalam lingkup tugasnya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dinas daerah adalah suatu organisasi yang bertugas sebagai pelaksana pemerintah
yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang bertanggungjawab kepada kepala daerah.
Dengan berlakunya UU no.32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah maka terjadi perubahan dari pemerintahan yang sentralistik menuju
pemeruntahan desentralistik dan demokratis serta sekaligus mendorong pada usaha perwujudan good governance.
Sejak memasuki era otonomi daerah salah satu tujuannya meningkatkan pelayanan masyarakat dan pembangunan, Dinas Pendapatan,
commit to user 24
Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah, sedangkan tugas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;
b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
c. Penyelenggaraan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan wajib
retribusi; d.
Pelaksanaan perhitungan, penetapan dan angsuran pajak dan retribusi; e.
Pengelolaan dan pembukuan penerimaan pajak dan retribusi serta pendapatan lain;
f. Pelaksanaan penagihan atas keterlambatan pajak, retribusi dan pendapatan
lain; g.
Penyelenggaraan pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan akuntansi; h.
Pengelolaan aset barang daerah; i.
Penyiapan penyusunan, perubahan dan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah;
j. Penyelenggaraan administrasi keuangan daerah;
k. Penyelenggaraan sosialisasi;
l. Pembinaan jabatan fungsional;
m. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD.
Dalam melaksanakan urusan pemerintah dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah, Dinas Pendapatan Pengelolaan
commit to user 25
Keuangan dan Aset memiliki upaya dan kebijakan yang dijabarkan berdasarkan visi misi yang dimiliki dinas sebagai berikut :
a. Mengintensifkan atau menggali sumber-sumber pendapatan daerah
b. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi
daerah c.
Menyusun system informasi dan prosedur pengelolaan keuangan daerah d.
Menyusun perhitungan APBD sebagai bahan pertanggungjawaban penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah
e. Memberdayakan aset investasi daerah
Dari kelima upaya dan kebijakan diatas akan dikategorikan dan dibahas dalam penelitian ini yang menyangkut mengenai upaya
mengoptimalkan pajak daerah adalah : a.
Upaya intensifikasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wajib pajak, menyusun system informasi dan prosedur pengelolaan pajak
daerah. Cara intensifikasi ini berasal dari dalam organisasi yang dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas organisasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak dan menyusun system informasi dan
prosedur pengelolaan keuangan melalui pajak daerah. b.
Upaya ekstensifikasi pajak daerah dengan menggali sumber-sumber pendapatan daerah khususnya pajak daerah.
Cara ekstensifikasi ini dilakukan keluar organisasi dengan cara menggali sumber pendapatan daerah yaitu pajak daerah dalam penelitian ini. Baik
commit to user 26
pajak daerah baru maupun menggali wajib pajak yang sudah ada secara lebih baik lagi.
F. KERANGKA PIKIR