Asas Pemungutan Pajak Daerah

commit to user 16 f Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif, g Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat, h Menjaga kelestarian lingkungan. Dari pendapat tersebut, maka upaya harus didahului dengan kegiatan pemerataan potensi penerimaan yang jelas. Kajian yang dilakukan bukan hanya dari segi besarnya penerimaan tetapi juga harus memperhitungkan efisiensi pengelolaan yang meliputi kemampuan administrasi dan ketersediaan personel.

3. Asas Pemungutan Pajak Daerah

Sesuai Pasal 158 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah tentang pajak daerah ditetapkan dengan Undang-undang yang pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan Perda. Pemerintah daerah di larang melakukan pungutan atau dengan sebutan lain diluar yang ditetapkan oleh Undang-undang. Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 157 UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ditetapkan oleh Perda dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Pajak daerah yang dilaksanakan oleh daerah adalah pungutan yang sesuai UU No.34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah seperti terlihat pada tabel 2.1 berikut : commit to user 17 TABEL 1.4 PAJAK DAERAH Jenis Pajak Tarif Tertinggi a.Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air b.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor di atas Air c.Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor d.Pajak Pengambilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan e.Pajak Hotel f. Pajak Restoran g.Pajak Hiburan h.Pajak Reklame i. Pajak Penerangan Jalan j. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C k.Pajak Parkir 5 10 5 20 10 10 35 25 10 20 20 Sumber : UU no.34 tahun 2000 Berkaitan dnegan ketentun-ketentuan pokok pemungutan pokok daerah, pasal 158 ayat 1 undang-undang no.8 tahun 2005 tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa “pajak daerah dan retribusi daerah ditetapkan dengan undang-undang yang pelaksanaanya di daerah diatur lebih lanjut dengan Perda”. Pelaksanaan pajak daerah di kota Surakarta didasarkan pada peraturan daerah yang dikeluarkan oleh pemerintahan kota Surakarta dimana perda tersebut adalah : 1. Perda Nomor 20 Tahun 2001, tentang Pajak Hotel. 2. Perda Nomor 21 Tahun 2001, tentang Restoran. commit to user 18 3. Perda Nomor 16 Tahun 2006, tentang Pajak Hiburan. 4. Perda Nomor 17 Tahun 2006, tentang Pajak Reklame. 5. Perda Nomor 19 Tahun 2001, tentang Pajak Parkir. 6. Perda Nomor 16 Tahun 2002, tentang Pajak Penerangan Jalan Umum. 7. Perda Nomor 16 Tahun 2006, tentang Pajak Bahan Galian Golongan C. Asas pemungutan pajak daerah berbeda dengan retribusi daerah, karena retribusi daerah dipungut berdasarkan pemakaian jasa dengan mendapatkan kontraprestasi imbalan secara langsung, sedangkan pajak daerah dipungut tanpa kontraprestasi imbalan secara langsung. Selanjutnya, pemungutan pajak daerah harus dilakukan dan ditangani oleh petugas pemerintah yang bersangkutan dan tidak boleh diborongkan dilakukan kepada pihak lain.

4. Upaya Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah