Pajak Reklame Upaya Mengoptimalkan Pajak Daerah di DPPKA Kota Surakarta

commit to user 73

6. Pajak Reklame

Pajak reklame dikenakan setiap penyelenggaraan reklame yang dipasang. Reklame merupakan benda, alat perbuatan atau media yang menurut bentuk susunan dan coraknya untuk memperkenalkan, menganjurkan dan memujikan suatu barang, jasa atau seseorang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari tempat umum. Dasar hukum pemungutannya adalah peraturan daerah nomor 5 tahun 1999 dan keputusan walikota Surakarta nomor 4 tahun 2001 tentang perubahan keputusan walikota nomor 3DRT1999 tentang pedoman pelaksanaan reklame. Objek pajak reklame ini antara lain : · Reklame papan billboard videotron megatron dan sejenisnya, · Reklame kain, · Reklame melekat, stiker, · Reklame selebaran, · Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan, · Reklame udara, · Reklame apung, · Reklame suara, · Reklame film slide · Reklame peragaan. Adapun tarif pengenaannya sebesar 25. commit to user 74 Tabel 3.7 Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Tahun Anggaran Realisasi 2007 Rp.3.416.000.000,00 Rp.3.441.757.063,00 100,75 2008 Rp.3.450.000.000,00 Rp.3.527.909.910,00 102,26 2009 Rp.4.500.000.000,00 Rp.3.850.377.341,00 85,24 Sumber : DPPKA Surakarta Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan secara nominal pada tiga tahun terakhir. Disini pajak reklame dapat dikategorikan dalam implementasinya kurang baik. Dalam laporan realisasi APBD kota Surakarta tahun anggaran 2009, pajak reklame kurang dari anggaran sebesar Rp.649.622.659,00 atau 14,44. Ini merupakan hasil kurang memuaskan. Dimana dari target yang sudah ditetapkan masih kurang bisa menutupi pungutannya. Maka ini dirasakan perlu untuk memperbaiki pelayanan dari dalam maupun dari luar dinas sendiri seperti yang dikemukakan oleh bapak Pramono, MM selaku staf seksi dafda bagian reklame : “Kita juga sudah mengusahakan secara optimal, tapi mungkin hasilnya belum bisa menutupi anggaran yang sudah ditargetkan” Wawancara, 19 juli 2010. Ini bisa dilihat dengan menurunnya jumlah obyek pajak yang ada di kota Surakarta yang di tahun 2008 DPPKA mempunyai objek pajak sejumlah 15.838 objek pajak reklame sedangkan pada tahun 2009 DPPKA mempunyai 13.729 objek pajak. Ini mengalami commit to user 75 penurunan sejumlah 2.109 objek pajak. Padahal untuk menutupi target yang ada, seharusnya objek pajak bukan mengalami penurunan tetapi harus meningkat, seiring meningkatnya target setiap tahunnya. Jadi tidak mengherankan jika tahun 2009 target yang sudah ditetapkan mengalami penurunan yang drastis sebesar 14,44 . Lebih lanjut Bapak Pramono menegaskan penurunan ini terjadi karena banyaknya masyarakat yang tidak paham akan papan publik yang dipasang tersebut dikenakan pajak. “Rata-rata masyakarat dalam subyek pajak reklame ini banyak yang tidak sadar mbak bahwa papan iklannya itu kena pajak. Sebenarnya kita juga punya tim tapi dengan lokasi yang begitu banyaknya tahun kemarin kita sudah merugi banyak. Akhirnya tahun ini kita akan berusaha lagi untuk terus mengawasi menyebaran dan pemasangan reklame dengan menambah orang dalam tim observasi lapangan di UPTD itu” Wawancara, 19 juli 2010. Banyaknya masyarakat yang kurang sadar membayar pajak memang menjadi kendala utama dalam pemungutan pajak. Apalagi tentang pengetahuan masyarakat akan benda yang memperkenalkan produknya tersebut dikenakan pajak. Sumber daya manusia pun juga tak kalah menjadi penghambat terkumpulnya pajak, kekurangan orang dalam suatu tim sangat menggangu jalannya tugas yang harus dilaksanakan.

7. Pajak Burung Walet