commit to user 34
E. Rancangan Penelitian
F. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas: OSA. 2. Variabel terikat: stroke iskemik.
3. Variabel pengganggu terkendali: usia. 4. Variabel pengganggu tidak terkendali: jenis kelamin, genetik, faktor
risiko stroke iskemik lainnya, seperti: hipertensi dan diabetes melitus, serta subyektifitas respoden dalam menjawab pertanyaan dalam
wawancara.
G. Definisi Operasional Variabel
1. OSA OSA adalah keadaan proses bernapas tidak teratur yang
disebabkan oleh penutupan saluran napas bagian atas selama berkali- kali ketika tidur Hardin-Fanning Gross, 2007; Aronshon et al.,
2010. Penilaian OSA dalam penelitian ini dilakukan dengan Pasien stroke iskemik
OSA Wawancara
Kriteria eksklusi : - Gangguan kesadaran
- Gangguan memori - Afasia
Populasi
Pasien tidak stroke
Tidak OSA
commit to user 35
menggunakan kuesioner Berlin, yaitu instrumen yang sudah tervalidasi untuk menentukan adanya faktor risiko OSA, antara lain:
kebiasaan mendengkur, apnea, rasa mengantuk yang berlebihan sepanjang hari, kelelahan, obesitas dan hipertensi. Hasil interpretasi
kuesioner Berlin bernilai positif OSA apabila terdapat dua kategori bernilai positif Lori, 2009. Skala variabel adalah nominal.
2. Stroke Iskemik Stroke iskemik adalah keadaan yang terjadi akibat kekurangan
suplai darah ke suatu area di jaringan otak yang dapat disebabkan karena bekuan darah, plak aterosklerosis atau vasokonstriksi Suroto,
2004. Cara yang paling akurat untuk mendiagnosis stroke iskemik adalah dengan bantuan CT-scan sebagai gold standart Mardjono
Sidharta, 2008. Penegakan diagnosis jenis stroke dilakukan oleh Ahli Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan menggunakan CT-scan.
Hasil interpretasi CT-scan bernilai positif stroke iskemik apabila terdapat gambaran otak dengan densitas rendah Kurniasih Wijaya,
2002. Skala variabel adalah nominal.
H. Instrumen Penelitian