manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka
hukum dalam benak manusia, maka penulisan ini termasuk jenis penelitian hukum sosiologis non
doktrinal, sedangkan dilihat dari sifatnya termasuk penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan
faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya perkawinan dibawah tangan di
Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen,
pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif
Sebagaimana pendapat Burhan Ashofa bahwa dengan perkembangan teori- teori sosial yang lebih melebihkan makna aksi individual dan interaksi antar
individu daripada makna struktur kekuasaan sebagai determinan utama eksistensi kehidupan bermasyarakat maka muncul paradigma baru, karena
hendak mengkaji aksi-aksi individu dengan makna-makna simbolik yang direfleksikannya akan lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif, menurut
kelompok ini realita kehidupan ini sesungguhnya hanya eksis dalam alam makna yang simbolik.Burhan Ashshofa,1996:51
Dan metode kualitatif dikembangkan untuk mengkaji kehidupan manusia dalam kasus-kasus terbatas, kasuistis sifatnya namun mendalam total dan
menyeluruh .Burhan Ashshofa,1996:54 dan penelitian kualitatif cenderung bersifat kondusif dan hanya bermaksud menginputkan faktor-
faktor yang diduga menimbulkan keberdayaan sendiri dalam diri siobyek. Burhan Ashshofa,1996:55
B. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yang akan penulis teliti adalah : 1.
Masyarakat pelaku perkawinan dibawah tangan di Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen
2. Kantor Urusan Agama Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen
3. Tokoh agama yang berada di Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen
C. Jenis Dan Sumber Data
Dalam penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan-bahan pustaka. Yang diperoleh langsung
dari masyarakat dinamakan data primer data dasar sedangkan yang diperoleh dari bahan-bahan
pustaka lazimnya
dinamakan data
sekunder Soerjono
Soekanto,2003:12. Dalam penelitian ini juga menggunakan data sukunder dengan bahan hukum primer.
Di dalam penelitian hukum data sekunder mencakup : 1.
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mengikat secara yuridis , dalam penelitian ini bahan hukum primernya terdiri dari :
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 Tentang Nikah, Cerai, Talak dan
Rujuk. b.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan c.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
d. Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Pencatatan
Nikah e.
Kompilasi Hukum Islam 2.
Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti rancangan undang-undang, hasil-hasil penelitian,
hasil karya dari kalangan hukum dan seterusnya, bahan sekunder dalam penelitian ini adalah : Penelitian yang dilakukan oleh Mukti Arto dalam Jurnal
Mimbar Hukum No.26 Tahun VII 1996, dengan judul ‘Masalah Pencatatan Dan Sahnya Perkawinan’ dan Penelitian yang dilakukan oleh A.Ghani Abdullah
dalam Jurnal Mimbar Hukum No.23 Tahun VI 1995, dengan judul ‘Tinjauan Hukum Terhadap Perkawinan Dibawah Tangan”
3. Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder ; contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan seterusnya.
D. Teknik Pengumpulan Data