BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode adalah alat untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan, oleh karena itu suatu metode atau alat harus jelas dahulu apa yang dicari Setiono,2002:1.
Sebelum penulis membahas lebih lanjut mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, maka untuk memudahkan pemahaman terhadap pengertian metode penelitian hukum
lebih dahulu dijelaskan mengenai pengertian hukum. Pengertian hukum adalah bermacam-macam, hukum itu banyak seginya dan meliputi segala macam hal.
Ilmu yang berusaha menjawab tentang apa itu hukum adalah filsafat hukum, dalam filsafat hukum terdapat berbagai macam aliran yang ingin memberi pengertian
apa itu hukum, aliran itu misalnya aliran hukum alam, aliran positifistik, aliran realisme hukum, dan aliran sociological jurisprudence, dan sebagainya
Setiono,2002:2. menurut Soetandyo Wigjnjosoebroto ada lima konsep hukum : a
Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal.
b Hukum adalah norma-norma positif didalam system perundang-undangan
hukum nasional. c
Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim inconcreto, dan tersistemasi sebagai judge made law.
d Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang berkembang , eksis sebagai
variable sosial yang empiris. e
Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para pelaku sosial sebagai dampak dalam interaksi antar mereka.
Dari lima konsep hukum tersebut menurut Setiono 2002:2 konkretnya peneliti akan meneliti yang mana :
a Hukum alam
b Hukum positif
c Putusan hakim
d Perilaku sosial yang terlembagakan.
e Hukum yang ada dibenak manusia.
Dalam penelitian ini penulis bermaksud memberikan gambaran mengenai Faktor-faktor
yang menjadi penyebab terjadinya perkawinan dibawah tangan sehingga konsep hukum yang
dipakai adalah konsep hukum yang kelima yaitu hukum adalah manifestasi makna-oakna simbolik
para pelaku sosial sebagai dampak dalam interaksi antar mereka. hukum yang ada dibenak manusia.
Karena dalam penelitian ini, penulis ingin menggali pendapat-pendapat,
ide-ide, pikiran-pikiran,
persepsi serta makna-makna simbolik dari para pihak sebagai pelaku peristiwa secara langsung dan
mendalam sehingga diperoleh informasi dan data- data akurat yang diperlukan oleh penulis dalam
penulisan ini. Jika hukum dikonsepkan sebagai
manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka
hukum dalam benak manusia, maka penulisan ini termasuk jenis penelitian hukum sosiologis non
doktrinal, sedangkan dilihat dari sifatnya termasuk penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan
faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya perkawinan dibawah tangan di
Kecamatan Mondokan
Kabupaten Sragen,
pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif
Sebagaimana pendapat Burhan Ashofa bahwa dengan perkembangan teori- teori sosial yang lebih melebihkan makna aksi individual dan interaksi antar
individu daripada makna struktur kekuasaan sebagai determinan utama eksistensi kehidupan bermasyarakat maka muncul paradigma baru, karena
hendak mengkaji aksi-aksi individu dengan makna-makna simbolik yang direfleksikannya akan lebih bersifat kualitatif daripada kuantitatif, menurut
kelompok ini realita kehidupan ini sesungguhnya hanya eksis dalam alam makna yang simbolik.Burhan Ashshofa,1996:51
Dan metode kualitatif dikembangkan untuk mengkaji kehidupan manusia dalam kasus-kasus terbatas, kasuistis sifatnya namun mendalam total dan
menyeluruh .Burhan Ashshofa,1996:54 dan penelitian kualitatif cenderung bersifat kondusif dan hanya bermaksud menginputkan faktor-
faktor yang diduga menimbulkan keberdayaan sendiri dalam diri siobyek. Burhan Ashshofa,1996:55
B. Lokasi Penelitian