jelas terlihat lebih mahal tetapi yang menjadi fokus utama SMA swasta ini adalah menawarkan pendidikan berkarakter. Untuk mengenal pendidikan
karakter yang ditawarkan maka sekolah harus membuat masyarakat percaya dengan menjaga relasi.
F. Kerangka Konsep
Dalam membahas mengenai konsep humas, terlebih dahulu mengetahui arti konsep itu sendiri. Konsep merupakan elemen penting dalam
penelitian ini. Dimana konsep berperan sebagai peta untuk memudahkan memahami suatu abstrak. Menurut Rahmat Kriyantono 2007:17 konsep
adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh
dari pengamatan. Konsep pada ilmu sosial lebih memungkinkan hanya berlaku pada
tempat tertentu, dalam waktu tertentu atau dalam konteks waktu tertentu Kriyantono, 2007:19. Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu
gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian sesunggguhnya. Sedangkan pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis
sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu.
Berhubungan dengan konsep humas yang menjadi objek penelitian, maka perlu diketahui mengenai unsur-unsur dalam pembentuk konsep atau
hubungan fakta-fakta yang diperoleh. Konsep humas merupakan ide abstraksi mengenai humas yang didalamnya terdapat unsur-unsur pembentuk yaitu
definisi, fungsi, tugas, penentuan stakeholders dan peran humas. Pada setiap organisasi konsep humas yang mereka jalankan dapat berbeda dikarenakan
kebutuhan dan visi dari masing-masing organisasi yang berbeda pula. Selain itu jenis organisasipun juga berpengaruh dalam mengkonsepkan humas
berhubungan dengan penempatkan posisi humas tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk memahami konsep humas dengan melihat unsur-
unsur berikut ini. 1.
Humas a.
Definisi Humas Definisi humas menurut International Humas Association IPRA,
menyatakan bahwa definisi dari humas adalah : Fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan,
pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, dan
kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi
opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem
peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana
utama Ruslan, 2007:16.
Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa humas sebagai pemelihara alur komunikasi antara stakeholders dengan organisasi.
Pemeliharaan alur komunikasi ini bersifat berkelanjutan untuk menjaga kepercayaan stakeholders terhadap organisasi. Kepercayaan tersebut akan
mempengaruhi opini publik yang secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlangsungan dari aktivitas sebuah organisasi. Opini
publik tersebut akan mempengaruhi citra yang didapat organisasi. Pada
hakikatnya setiap organisasi mengharapkan reputasi yang baik dari masyarakat demi kelancaran aktivitas organisasi.
Dalam definisi ini dapat menemukan gambaran awal mengenai pemahaman humas. Dari definisi tersebut terdapat suatu sistem yang
menjadi acuan humas. Kemudian sistem tersebut dapat diturunkan ke dalam fungsi humas yang berkaitan erat dengan posisi humas di SMA
swasta. b.
Fungsi Humas Salah satu unsur penting dalam konsep humas ini adalah fungsi.
Fungsi merupakan suatu kegunaan, pekerjaan atau jabatan, tindakan atau kegiatan perilaku, dan pengkategorian dari aktivitas-aktivitas yang
dijalankannya. Fungsi berkaitan erat dengan keberadannya di suatu organisasi. Posisi humas dalam organisasi dapat mempengaruhi bagaimana
fungsi itu dijalankan. Setiap bagian dari perusahaan pasti memiliki fungsinya masing-masing, begitu pula dengan humas yang mempunyai
fungsi tersendiri dalam sebuah organisasi. Adapun tiga fungsi utama humas menurut Edward L. Bernay, dalam Ruslan 2007: 18 antara lain:
1 Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2 Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung. 3
Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau
sebaliknya
Dari fungsi-fungsi tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu fungsi manajemen dan fungsi komunikasi. Menurut Baskin dan Aronoff dalam I
Gusti 1999: 9 humas sebagai fungsi manajemen harus membantu
organisasi dalam membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya, beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa
sukses dalam kompetisi merebut sumber-sumber bagi kelangsungan hidup organisasi. Jadi disini humas dilihat sebagai penasehat bagi manajemen
sehingga menghasilkan kebijakan yang masuk akal dan bisa diterima oleh stakeholders. humas menjadi bagian yang penting dalam pembuat
keputusan dalam organisasi dalam rangka membantu perubahahan organisasi.
Sedangkan humas sebagai fungsi komunikasi lebih dipahami bahwa kegiatan utamanya adalah melakukan komunikasi. Komunikasi
yang dilakukan oleh humas ini dulu bersifat satu arah yang cenderung menjadi propaganda. Kemudian dalam perkembangannya berubah menjadi
dua arah yang lebih memberikan kesempatan untuk masyarakat membuat opini.
Dalam kedua fungsi ini berkaitan juga dengan hubungan logis dalam kedudukan humas pada struktur organisasi. Teori-teori klasik
berfokus pada dua struktur dasar disebut lini-staf. Menurut Pace 2005 : 50 struktur lini menyangkut saluran-saluran kewenangan organisasi yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan utama organisasi. Istilah lini berarti kewenangan terakhir terletak pada jabatan-jabatan dalam struktur tersebut.
Cutlip menambahkan bahwa struktur lini mencangkup fungsi produksi dan menghasilkan profit seperti perancangan, produksi, marketing. Struktur
lini ini erat kaitannya dengan fungsi komunikasi pada humas.
Kemudian untuk struktur staf yang didalamnya memberikan nasehat dan membantu eksekutif di struktur lini untuk melaksanakan
pekerjaan mereka agar lebih baik dengan memberikan nasihat, bantuan dan pelayanan. Untuk struktur staf ini berkaitan dengan fungsi manajemen.
Model manajemen lini-staf ini berasal dari organisasi militer namun sekarang banyak dipakai di berbagai organisasi dan perusahaan.
c. Tugas Humas
Untuk mengetahui konsep humas, maka sebagai praktisi humas dalam organisasi mempunyai tugas-tugas yang harus mereka jalankan.
Tugas yang mereka jalankan tidak hanya mengenai pelaksanaan teknis saja tetapi juga menjalankan manajer role. Menurut Cutlip, Center, and Broom
2006 : 41 terdapat 10 tugas yang dilaksanakan oleh humas di organisasi, antara lain :
1 Menulis dan Mengedit
Menyusun release berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita future, newsletter, untuk karyawan dan stakeholders eksternal, korespondensi,
pesan website dan pesan online lainya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film dan scriptslideshow, aplikasi
publikasi perdagangan, iklan institusional, dan materi-materi pendukung teknis lainnya.
2 Hubungan Media dan Penempatan Media
Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan
berita dan feature tentang organisasi yang ditulis oleh organisasi itu sendiri atau orang lain. Merespon permintaan informasi oleh media,
memverifikasi berita dan membuka akses ke sumber otoritatif. 3
Riset Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang sedang
muncul, dan peraturan perundangan, peliputan media, opini kelompok kepentingan, dan pandangan lain yang berkenaan dengan stakeholders
organisasi, mencari database di internet. Jasa online dan data pemerintah elektronik. Mendesain riset program, melakukan survey
dan menyewa perusahaan riset. 4
Manajemen dan Administrasi Pemrograman dan perencanaan yang bekerjasama dengan manajer lain,
menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan publik, setting dan tujuan dan mengembangkan strategi atau taktik. Menata
personel, anggaran, dan jadwal program. 5
Konseling Memberikan saran pada manajemen dalam masalah sosial, politik dan
peraturan, berkonsultasi dengan tim manajemen mengenai cara menghindari atau merespon krisis, dan bekerjasama pembuat
keputusan kunci menyusun strategi untuk mengelola atau merespon isu-isu sensitif dan krisis.
6 Acara Spesial
Mengatur dan mengelola konferensi pers, open house, grand opening, perayaan ulang tahun, acara pengumpulan dana, mengunjungi tokoh
terkemuka, kontes, program penghargaan dan kegiatan khusus lainnya. 7
Pidato Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberikan kata
sambutan dan mengelola juru bicara untuk menjelaskan platform organisasi di depan audiens penting.
8 Produksi
Membuat saluran komunikasi dengan menggunakan keahlian dan pengetahuan multimedia, termasuk seni, tipografi, tata letak, perekam
audio, video editting, dan menyiapkan presentasi audio visual. 9
Training Mempersiapkan eksekutif dan juru bicara lain untuk, menghadapi
media dan tampil di hadapan publik. Memberikan petunjuk kepada orang lain dalam organisasi untuk meningkatkan keahlian menulis dan
berkomunikasi. Membantu memperkenalkan perubahan dalam kultur kebijakan, struktur, dan proses organisasional.
10 Kontak
Bertugas sebagai penghubung dengan media, komunitas, dan kelompok internal dan eksternal lainnya. Sebagai mediator antara
organisasi dengan stakeholders penting dengan bertugas untuk mendengarkan pandangan, menegosiasikan, mengelola konflik dan
menjalin kesepakatan. Sebagai tuan rumah dengan melakukan pertemuan untuk tamu dan pengunjung.
d. Publik
Istilah publik dalam humas bukan merupakan publik dalam arti luas tetapi mempunyai arti khusus. Menurut Jefkins 2004: 80 definisi
publik khalayak adalah kelompok atau orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal. Publik
dalam organisasi sering disebut dengan stakeholders, yaitu kumpulan dari orang-orang ataupun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan maupun organisasi .
Stakeholders mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup mati sebuah
perusahaan maupun organisasi. Dalam menjaga stakeholders yang menjadi aset terpenting bagi perusahaan maka perlu untuk membuat stakeholders
percaya atau loyal kepada perusahaan. Hal tersebut perlu dilakukan karena stakeholders juga ikut serta dalam membantu aktivitas perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Dalam penyebaran suatu pesan humas tidak seperti halnya pesan-
pesan iklan melalui media massa yang dilakukan secara merata kepada semua orang tetapi dilakukan dengan cara memilih secara lebih bersifat
diskriminatif. Cara tersebut dilakukan dengan maksud memilih segmen tertentu yang sengaja dipilih untuk mengefektifkan dalam penerimaan
pesan-pesan yang akan disampaikan.
Penentuan publik pada setiap organisasi itu berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Hal tersebut berkaitan erat dengan
tugas yang dijalankan. Tugas tersebut pasti mengarah pada publiknya baik publik eksternal ataupun internal. Maka dari itu setiap organisasi perlu
mengenali dan membuat skala prioritas mengenai publiknya agar ketika membuat suatu strategi komunikasi, pesan tersebut akan sampai ke
komunikan dengan efektif dan efisien. e.
Peran Humas Dari fungsi tersebut juga terdapat peranan humas pada masing-
masing organisasi pada umumnya berperan sebagai jembatan komunikasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan. Terdapat empat peran
utama humas yang mencakup sebagian besar praktek dari aktivitas humas Cutlip Center, 2007:46-48, antara lain sebagai berikut :
1 Teknisi Komunikasi
Keahlian komunikasi dan jurnalistik merupakan syarat yang harus dimiliki sebagai seorang praktisi humas. Teknisi komunikasi disewa
untuk menulis dan mengedit newsletter karyawan, menulis news release dan future, mengembangkan isi website, dan menangani kontak
media. Meskipun mereka praktisi humas tidak hadir saat diskusi tentang kebijakan baru atau keputusan manajemen baru, merekalah
yang diberi tugas untuk menjelaskannya kepada karyawan dan pers. Para teknisi komunikasi hanya dilibatkan dalam proses produksi
komunikasi dan mengimplementasikan program-program yang telah ditentukan.
2 Pakar Perumus Expert Presciber
Ketika humas mengambil peran sebagai pakar atau ahli, maka orang lain akan menganggap mereka praktisi humas sebagai otoritas dalam
persoalan humas dan solusinya. Manajemen puncak menyerahkan humas kepada para ahlinya dan manajemen biasanya mengambil
peran pasif saja. Tugas expert prescriber antara lain mendefinisikan problem, mengembangkan program, dan bertanggungjawab penuh
atas implementasinya. Para atasan mungkin ingin membuat humas sebagai satu-satunya pihak yang bertanggungjawab sehingga mereka
bisa menjalankan bisnis biasa dengan berasumsi bahwa segala sesuatu akan dibereskan oleh pakar-pakar humas. Peran pakar perumus
menarik perhatian karena menjalani peran ini akan membuat orang dilihat sebagai pihak yang punya otoritas ketika ada suatu hal yang
harus dibereskan atau pihak yang punya otoritas untuk menentukan cara mengerjakan segala sesuatu. Pimpinan dan klien menginginkan
posisi ini diisi oleh orang yang ahli karena mereka ingin memastikan bahwa humas sudah ditangani oleh pakar humas. Kegagalan dan
keberhasilan suatu program merupakan tanggung jawab seorang expert prescriber.
3 Fasilitator komunikasi
Peran fasilitator komunikasi adalah sebagai pendengar yang peka dan broker perantara komunikasi. Fasilitator komunikasi bertindak
sebagai perantara, interprenter, mediator dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan serta
menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen maupun
stakeholders untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama. Fasilitator komunikasi ini juga berperan sebagai sumber informasi dan
kontak resmi antara organisasi dengan stakeholders. Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda diskusi, meringkas, dan
menyatakan ulang suatu pandangan, meminta tanggapan, dan membantu mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang
mengganggu hubungan diantara kedua belah pihak. 4
Fasilitator Pemecah Masalah Problem Solving Process Facilitator Ketika humas menjalankan peran sebagai fasilitator pemecah masalah,
mereka berkolaborasi dengan menajer lain untuk mengidentifikasikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim
perencanaan strategis. Kolaborasi dan musyawarah dimulai dengan persoalan pertama dan kemudian sampai ke evaluasi program final.
Fasilitator pemecah masalah dimasukan ke dalam tim manajemen karena mempunyai keahlian dan keterampilan yang dapat membantu
manajer lain untuk menghindari masalah atau memecahkan masalah.
Maka dari itu pandangan humas akan dipertimbangkan salam pembuatan keputusan.
Dengan mengetahui definisi, fungsi, tugas, publik, dan peran dari humas secara keseluruhan peneliti mempunyai arahan untuk meneliti
mengenai konsep di SMA swasta di Yogyakarta. Konsep yang diteliti adalah konsep menurut humas di SMA swasta yang menjadi objek
penelitian. Selain itu peneliti juga akan mengidentifikasi latar belakang penggunaan konsep humas dikaitkan dengan karakteristik sekolah tersebut.
G. Metodologi Penelitian