7
BAB II LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat Menulis
a. Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan menulis dapat mengungkapkan suatu perasaan,
ide, dan gagasan yang dimiliki oleh siswa. Menulis merupakan suatu alat untuk berkomunikasi seseorang kepada orang lain. Menulis adalah melahirkan pikiran
atau perasaan dengan menggunakan tulisan Purwodarminto, KBBI: 2002. Sedangkan Akhadiah 2002: 9 menyatakan pendapatnya bahwa menulis adalah
suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi dengan alat – alat penjelas serta aturan ejaan dan tanda baca.
Gorys Keraf dalam Asteria Denis 2008: 4 berpendapat bahwa menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang –
lambang bahasa grafis. Menulis dilakukan untuk keperluan mencatat dalam bentuk kata – kata dan komunikasi. Dalam kegiatan menulis ini, maka penulis
haruslah memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis menurut Byrne dalam St.Y.Slamet 2007: 141 pada hakikatnya bukan sekedar
kemampuan menulis simbol – simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata – kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan
menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat – kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas, sehingga
buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengungkapkan suatu ide, pikiran, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman – pengalaman hidupnya ke dalam bahasa tulis
melalui suatu kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas, serta dengan
8
aturan dan tanda baca yang jelas supaya dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
I think it’s far more important to write well than most people realize. Writing doesn’t just communicate ideas, it generates them. If you’re bad at
writing and don’t like to do it, you’ill miss out on most of the ideas writing would have generated.
http:www . Paulgraham.comwriting 44.html
Aku pikir ini jauh lebih penting untuk menulis dengan baik daripada kebanyakan orang menyadari. Menulis tidak hanya mengkomunikasikan ide-ide,
itu menghasilkan mereka. Jika Anda buruk pada menulis dan tidak ingin melakukannya, Anda akan kehilangan sebagian besar menulis ide-ide akan
dihasilkan.
Keterampilan menulis merupakan suatu proses perkembangan seperti halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya seperti menyimak, membaca, dan
berbicara. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui suatu latihan dan praktik yang banyak dan secara teratur.
Menurut Heaton dalam St.Y.Slamet 2007: 142, kompleksitas kegiatan menulis untuk menyusun suatu karangan yang baik meliputi:
1 Keterampilan gramatikal 2 Penuangan isi
3 Keterampilan stiliska 4 Keterampilan mekanis
5 Keterampilan memutuskan Sehubungan dengan kompleksnya kegiatan yang diperlukan untuk keterampilan
menulis, menulis harus dipelajari atau diperoleh melalui proses belajar dan berlatih dengan sungguh – sungguh.
Mengingat pentingnya keterampilan menulis tersebut dan manfaatnya bagi hari depan untuk para siswa, apalagi dalam era informasi yang serba cepat ini,
bahasa sebagai informasi tulis, pemerintah melalui lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi mewajibkan para peserta didik untuk memiliki
keterampilan menulis dengan baik. Di Sekolah Dasar SD keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya, disamping
kemampuan membaca dan berhitung. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP ditegaskan bahwa siswa SD perlu belajar mata pelajaran
9
Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis.
Keterampilan menulis di SD diberikan atas keterampilan menulis permulaan dan keterampilan menulis lanjut. Keterampilan menulis permulaan ditekankan
pada kegiatan menulis dengan menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, menyalin, dikte, melengkapi cerita, dan menyalin puisi. Sedangkan pada
keterampilan menulis lanjut diarahkan pada menulis untuk mengungkapkan suatu pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk percakapan, petunjuk, dan cerita.
Menurut Combs dalam Ahmad Rofi’uddin 2001: 51 bahwa perkembangan menulis mengikuti prinsip-prinsip berikut ini :
1 Prinsip keterulangan recurring principle : anak menyadari bahwa dalam
suatu kata
bentuk yang
sama terjadi
berulang-ulang. Mereka
memperagakannya dengan cara menggunakan suatu bentuk secara berulang- ulang.
2 Prinsip generatif generative principle : anak menyadari bentuk-bentuk tulisan
secara lebih rinci menggunakan beberapa huruf dalam kombinasi dan pola yang beragam. Mereka mulai memperhatikan adanya keteraturan huruf dalam
suatu kata.
3 Konsep tanda sign concept : anak memahami kearbriteran tanda-tanda dalam
bahasa tulis. Untuk mempermudah kegiatan komunikasi, orang dewasa perlu menghubungkan benda tertentu dengan kata yang mewakilinya.
4 Fleksibilitas flexibility : anak menyadari bahwa suatu tanda secara fleksibel
dapat menjadi tanda yang lain. Dengan menambahkan tanda-tanda tertentu, huruf I dapat berubah menjadi huruf T, E, F, dan sebagainya.
5 Arah tanda directionality : anak menyadari bahwa tulisan bersifat linier,
bergerak dari satu huruf ke huruf yang lain sampai membentuk suatu kata, dari arah kiri menuju kea rah kanan, bergerak dari baris yang satu menuju baris
yang lain.
Temple dkk dalam Ahmad Rofi’uddin 2001: 52 mengidentifikasi adanya 4 tahap perkembangan tulisan yang dialami anak, yaitu:
1 Tahap prafonemik
Dalam tahap ini, anak sudah mengenali bentuk dan ukuran huruf, tetapi dia belum dapat menggabungkan huruf untuk menulis kata. Sehingga anak
memerlukan latihan dalam menggabungkan huruf-huruf tersebut untuk menulis suatu kata.
10
2 Tahap fonemik awal
Dalam tahap ini, anak sudah mulai mengenali prinsip-prinsip fonetik yaitu tahu cara kerja tulisan tetapi keterampilan mengoperasikan prinsip fonetik
masih sangat terbatas. 3
Tahap nama huruf Dalam tahap ini, anak mulai dapat menerapkan prinsip fonetik. Dia sudah
dapat menggunakan huruf-huruf untuk mewakili bunyi-bunyi yang membentuk suatu kata.
4 Tahap transisi
Dalam tahap ini, penguasaan anak terhadap sistem tatatulis semakin lengkap. Meskipun belum konsisten, anak sudah dapat menggunakan ejaan dan tanda
baca dalam menulis, khususnya pemberian spasi antarkata. Sehingga anak sudah dapat menuliskan sebuah kata meskipun baru 1 maupun 2 kata.
b. Fungsi dan Tujuan Menulis
Kegiatan menulis mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang ingin disampaikan dari seorang penulis kepada pembaca. Tujuan menulis itu beraneka
ragam, menurut Tarigan 1986: 23 tujuan menulis adalah sebagai berikut : 1
Memberitahu atau mengajari Memberitahu artinya bahwa dengan kegiatan menulis diharapkan
seseorang dapat memberitahu tentang pesan atau isi yang ditulisnya tersebut.
2 Meyakinkan atau mendesak
Meyakinkan atau mendesak artinya dengan kegiatan menulis diharapkan dapat meyakinkan kepada pembaca tentang pesan atau isi yang telah
ditulis. 3
Menghibur atau menyenangkan Menghibur atau menyenangkan artinya bahwa kegiatan menulis itu dapat
menghibur hati dari si penulis tersebut. 4
Mengutarakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi – api
11
Mengutarakan artinya bahwa kegiatan menulis itu dapat mengekspresikan tentang perasaan yang sedang dialami dari si penulis.
Semi dalam Asteria Denis 2008: 7 berpendapat bahwa tujuan menulis, adalah sebagai berikut :
1 Memberikan arahan yaitu memberikan petunjuk kepada orang lain dalam
mengerjakan sesuatu, supaya dapat melakukan petunjuk itu dengan benar. 2
Menjelaskan sesuatu yaitu memberikan uraian dalam penjelasan tentang sesuatu hal yang diketahui oleh orang lain. Menceritakan kejadian yaitu
memberikan informasi tentang sesuatu yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu. Sehingga orang lain dapat mengetahui tentang maksud dari
penjelasan dan informasi tersebut. 3
Meringkas yaitu membuat rangkuman suatu tulisan agar lebih singkat, sehingga orang dapat lebih mengerti tentang isi dari tulisan tersebut.
4 Meyakinkan yaitu berusaha meyakinkan kepada orang lain agar setuju
dengannya tentang apa yang telah ditulisnya.
2. Hakikat Puisi