Rumusan Masalah Keaslian Penelitian

Tahun 1945 yaitu hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. 4 Warga negara umumnya dan buruh pekerja khususnya harus mendapatkan hak konstitusional berupa penghidupan yang layak yang dapat diperoleh dari pekerjaan serta imbalan dan perlakuan yang adil dan layak yang harus diterima dalam hubungan kerja. Berdasar hal – hal yang telah disebutkan diataslah maka lahirlah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27 PUU – IX 2011 yang tentunya bertujuan untuk melindugi pekerja outsourcing yang menghendaki bahwa pekerjaan yang memiliki obyek tetap tak bisa lagi menggunakan jasa outsourcing. Kehadiran produk hukum ini tentunya diharapkan memberikan dampak positif terhadap perubahan ketentuan bagi pekerja outsourcing. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulisan ini diberi judul “Kajian Yuridis Terhadap Ketentuan bagi Pekerja Outsourcing berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27 PUU – IX 2011.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut bagaimanakah ketentuan bagi pekerja outsourcing berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27 PUU – IX 2011 ? C. Tujuan Penelitian 4 Diperoleh dari http:m.bi.go.idNRrdonlyresD6A41FDF-DA50-474E-8F00- 43C5F65D77D324912FAQ_PBI_132512.pdf , diakses pada Senin 17 September 2012 Pukul 11.52 WIB Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis ketentuan bagi pekerja outsourcing berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27 PUU – IX 2011.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan masukan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan hukum di Indonesia khususnya mengenai ketentuan bagi pekerja outsourcing berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27 PUU – IX 2011

2. Manfaat Praktis

Maksud manfaat praktis adalah dari bahan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi semua pihak mengenai ketentuan bagi pekerja outsourcing berdasarkan peraturan perundang – undangan sehingga dapat tercipta suasana kerja yang kondusif.

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan pemeriksaan dari hasil – hasil penelitian yang ada, penulisan skripsi mengenai “Kajian Yuridis Terhadap Ketentuan Bagi Pekerja Outsourcing Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 27 PUU – IX 2011 ” belum pernah dilakukan, tetapi penulisan yang mendekatinya ada beberapa yakni : 1. Judul skripsi “Perlindungan Hukum yang Diberikan Oleh PT. PKSS kepada Pekerja Outsourcing yang ditempatkan di PT. BRI Cik Di Tiro Yogyakarta” ditulis oleh Dyah Hayu Tri Prasetyaningsih. Skripsi tersebut berbicara mengenai perusahaan yang memperkerjakan pekerja outsourcing haruslah memberikan perlindungan hukum, dalam penulisan tersebut PT. BRI Cik Di Tiro Yogyakarta sebagai perusahaan pengguna jasa pekerja outsourcing memberikan perlindungan mengenai kaitannya dengan perlindungan hukum yang diberikan kepada pekerja outsourcing di PT. BRI Cik Di Tiro Yogyakarta. 2. Judul skripsi “Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK bagi Pekerja Outsourcing di Indonesia s uatu tinjauan yuridis” ditulis oleh Nizar Rizky Pradana. Skripsi tersebut berbicara mengenai Jamsostek yang dimaksudkan untuk memberikan jaminan yang layak bagi para pekerja dan keluarganya sebagai hasil resiko – resiko ekonomi – sosial dari pekerjaan. Walaupun dalam praktek banyak pekerja outsourcing yang tidak mendapatkan jaminan sosial tenaga kerja. Hubungan hukum hanya terdapat antara pekerja dengan perusahaan penyedia jasa namun akan lebih baik jika perusahaan pengguna jasa juga untuk menyediakan jaminan sosial tenaga kerja kepada pekerja karena memperhatikan adanya asas “Employer’s Liability”, yaitu pertanggung-jawaban pengusaha kepada pekerjanya.

F. Batasan Konsep