Tingkatan Pemain Pelaku Pusat Pelatihan

Bab II - Tinjauan Hakikat Obyek Studi 32 Turnamen Pria 15,000 Wasit lisensi Gold-Silver Badge - 1 hakim kursi Gold-Silver- Bronze badge - 2 hakim kursi White badge - 1 hakim kursi cadangan White badge - 1 hakim garis babak penyisihan- utama - 2 hakim garis babak semifinal- final Turnamen Wanita 25,000 Wasit lisensi Gold-Silver Badge - 1 hakim kursi Gold-Silver- Bronze badge - 2 hakim kursi White badge - 2 hakim kursi cadangan White badge - 1 hakim garis babak penyisihan- utama - 2 hakim garis babak semifinal- final Turnamen Wanita 50,000 dan 75,000 Wasit lisensi Gold-Silver Badge - 1 hakim kursi Gold-Silver- Bronze badge - 2 hakim kursi White badge - 1 hakim garis babak penyisihan- kualifikasi - 2 hakim garis babak penyisihan- utama - 3 hakim garis babak semifinal - final Turnamen Wanita 100,000 Wasit lisensi Gold Badge - 2 hakim kursi Gold-Silver- Bronze badge - 1 hakim kursi White badge - 1 hakim garis babak penyisihan- kualifikasi - 2 hakim garis babak penyisihan- utama - 3 hakim garis babak semifinal - final Sumber: ITF, Minimum Standards for the Organisation of ITF Men’s Circuit Tournaments , 2010 , p. 13.

2.4. LATIHAN DAN PUSAT PELATIHAN

2.4.1. Tingkatan Pemain

Dalam proses latihan dan pertandingan tenis dikenal tingkatan atau kelompok pemain untuk membedakan antara senior-junior bahkan pelatih. Pada pelaksanaan suatu turnamen tenis, tingkatan pemain dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu pemain amatir dan pemain professional. Dalam tiap kelompok tersebut, masih dibedakan lagi menurut kelompok usia Bab II - Tinjauan Hakikat Obyek Studi 33 pemain dan jenis kelamin. Pada kelompok junior biasanya dibagi dalam kelompok umur, yaitu: Under 10 Bawah KU-10, KU-10, KU-12, KU-14, KU-16, dan KU-18. Pada pertandingan tingkat lokal-nasional bersifat terbuka, biasanya kelompok senior dapat dibagi senior, umum, dan veteran. Selain diurutkan menurut kelompok umur, pada pertandingan bertaraf nasional dan internasional, diterapkan sistem ranking berdasarkan jumlah point sebagai tingkatan level pemain. Dalam skala nasional, PELTI menerapkan sistem NPN Nomor Peringkat Nasional, sedangkan pada skala internasional, ITF menerapkan sistem ATP Rank kelompok senior putra, WTA Rank kelompok senior putri, dan Junior Rank kelompok junior di bawah KU-18.

2.4.2. Pelaku Pusat Pelatihan

Pelaku-pelaku yang terlibat dalam kegiatan pusat pelatihan para atlet tenis, antara lain: a. Atlet Para atlet tenis yang masuk dalam pusat pelatihan umumnya dipilih, diseleksi, dan atau direkomendasikan oleh tim pelatih club , tim pelatih pusat pelatihan Pelatda, Pelatnas, PAB, dan sebagainya atau tim pengawas dan pemantau bakat dari PELTI. Jumlah atlet yang dipanggil lebih banyak dari kuota jumlah atlet yang direncanakan. Kemudian, para atlet akan disaring sesuai dengan kebutuhan pelatihan, turnamen individual atau beregu. b. Pelatih Tim pelatih merupakan tim yang bertanggung jawab menangani pelaksanaan program pelatihan, baik untuk pelatihan teknik dan fisik. Umumnya tim pelatih terdiri dari kepala pelatih head coach , wakil, pelatih teknik - fisik, dan asisten pelatih. c. Tenaga Ahli Khusus Tim tenaga ahli khusus yang biasanya disiapkan dan digunakan, antara lain: dokterahli medis untuk perawatan kesehatan dan cedera, ahli gizi untuk mengatur pola dan jenis Bab II - Tinjauan Hakikat Obyek Studi 34 konsumsi atlet, staf ahli teknis dan pemain, serta psikolog untuk memantau dan mengevaluasi pelatihan mental pemain. d. Pengurus atau Pengelola Dalam pelaksanaan kegiatan pusat pelatihan, terdapat struktur organisasi atau kepengurusan yang menangani kegiatan pelatihan, misalnya: pelindung, penanggung jawab, penasehat, pengurus harian ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara, serta tim manajerial dan official team .

2.4.3. Metode Pelatihan