Metode pendidikan sosial anak Dalam keluarga muslim

Ot)A2-3)f!tE/iJJf;.
'

-

'

,:'', i/\:\i

:

METODE PENDIDIKAN SOSIAL ANAK
DALAM KELUARGA MUSLIM
.

( Penelitian Terhadap llmu Pendidikan Islam ) .

Oleh:

Ors. A. KAHAR MUZAKAR HASBI


LEMBAGA PENELITIAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

1996

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi,
yang telah memberi nikmat kurnia dengan dapat

menyelesai-

kan peneli tian ini, semoga shalawat dan salam dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya ke jalan lurus.
Banyak hal di sekeliling kita dilupakan padahal sangat penting sekali bagi kehidupan umat,

yang


menyangkut

pendidikan sosial anak dalam keluarga, terutama

umat

Is-

lam.
Untuk i tu tidak melupakan kepada semua
telah membantu penyelesaian penelitian

ini,

pihak
penulis

yang
me-


nyampaikan terima kasih.
Akhirnya semoga pahala bagi hambanya

yang

beramal

baik dilimpahkan sesuai dengan amalnya.

Bandung,

Ju 1 i
Penulis

1996

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR


.....................................

ii

DAFTAR ISI
BAB

BAB

i

1

I. P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

B. Perumusan Masalah


6

c.

7

Tujuan Penelitian

D. Kerangka Pemikiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

E. Langkah-langkah Penelitian . . . . . . . . . . . . .

11

II. DESKRIPSI TENTANG ILMU PENDIDIKAN ISLAM...

15


A. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam.......

15

B. Tujuan Ilmu Pendidikan Islam...........

24

C. Metode Pendidikan Islam................

30

D. Sumber Ilmu Pendidikan Islam...........

36

BAB III. KELUARGA MUSLIM DAN PENDIDIKAN SOSIAL

ANAK


DALAM KELUARGA MUSLIM.....................

41

A. Keluarga Muslim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

41

1. Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

41

2. Konsep Dasar Pendidikan Keluarga Mus1 im . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

42

3. Problematika Pendidikan Keluarga Mus1 im . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49


4. Ruang Lingkup Pendidikan Keluarga Mus
lim

53

Halaman
B. Pendidikan Sosial

Anak

Dalam

Keluarga

Muslim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

56

1. Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


56

2. Tujuan Pendidikan Sosial

Anak

Dalam

Keluarg a Muslim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Materi Pendidikan Sosial

Anak

Dalam

Keluarga Muslim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB

58


63

IV. METODE PENDIDIKAN SOSIAL ANAK DALAf1 KELUARGA MUSLIM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

74

A. Pengertian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

74

B. Konsep Dasar Metode Pendidikan Sosial ..

75

C. Metode Pendidikan Sosial Anak Dalam Keluarga Muslim . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8O

.............................


114

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

114

B. Implikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

115

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

118

BAB

V. P E N U T U P

BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting untuk menjaga dan menjamin kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.

Tanpa proses

pendidikan nilai-nilai budaya, sosial, pengetahuan dan nilai moral tidak dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Di sisi lain pendidikanpun merupakan suatu bagian
yang tidak dapat dipisahkan, baik secara individu maupun
kelompok, sebab pendidikan merupakan salah satu sarana untuk rnencapai tu ju an hidup.
H.M. Arifin dalam bukunya Pilsafat Pendidikan Islam,
mengemukakan sebagai berikut :
Suatu proses yang diingini dalam usaha kependidikan
adalah proses yang terarah dan bertujuan yaitu mengarahkan anak didik (manusia) kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah
terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai
manusia individu dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya (H.M. Arifin, 1987 : 10).
Senada dengan hal di atas, menurut Hasan Langgulung
(1988:35) pendidikan yang baik adalah yang memberikan sumbangan pada semua bidang pertumbuhan individu. Dalam pertumbuhan akal (intelektual) pendidikan yang baik dapat menolong individu mendidik dan menghaluskan perasaannya serta mengarahkan ke arah yang diingini sehingga menjadi kekuatan dan motivasi ke arah kebaikan. Dalam bidang spiritual, pendidikan dapat menolong individu untuk menguatkan

2

iman, aqidah dan pengetahuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dengan ajaran serta moral agamanya.
Dalam bidang sosial, pendidikan dapat memainkan peranan
utama dalam menyiapkan individu mengbadapi kehidupan so.sial yang berhasil dan produkt-if.
Jadi jelaslah bahwa pendidikan secara fungsional m
mengemban tugas mewariskan, meneruskan, menanamkan, mengintegrasikan nilai-nilai hidup
ュセョオウゥ。L@

baik nilai inte.-

lektual, politik, sosial, budaya dan moral spiritual.
Setiap kita renungkan keadaan. masyarakat di berbagai
tempat akan didapati bahwa masyarakat itu mengalami berbagai masalah budaya, ekonomi, sosial dan politik.
Untuk itulah diantara segi-segi pertumbuhsn dan persiapan
yang mungkin disumbangkan oleh pendidikan kepada individu
adalah membuka pribadinya dan mengembangkan berbagai seginya ke arah yang ingin dicapai oleh tujuan pendidikan tersebut, dengan cars memperkenalkan kepadanya akan hak-hak
yang diberikan oleh Tuhan sebagai individu di dalam suatu
masyarakat, begitu juga
ォ・キ。ェゥ「ョMセL@

tanggung ja-

wab dan kemestian-kemestian eebagai akibat dari hak-hak
ini. Ia juga hilJ.>Ul!J;:diper!l:iapkan untuk mengadakan hubungan-hubungan sosial yang berhasil dan produktif.
Kiranya merupakan kettetapan eksperimental dan taktual bahwa keselamatan dan kekuatan masyarakat tergantung
pada keselamatan individu dan persiapannya.

3
Mass depsn yang mulis tergsntung di tsngsn generssi
muds, ini bersrti bahwa di tangan ibu bapaklah terletak
kendslinys. Kelusrgalsh sebagai pransts sosial pertams d
dan utama tak dapst disangksl lsgi mempunysi srti penting
strstegis dslsm mengisi dan membeksli puters-puteri yang
tengsh mencsri mskns kebfpupsnnys. Dengsn demikisn, lsngksh snsk selsnjutnya tergsntung bsgailil111ns orang tus mem persaapksn pendidiksn bsgi snsk dalam kelusrgs.
kセイ・ョウ@

dengsn bergitu selur¢1 snsk dspst disndslksn menjadi benih yang bsik. Sebsgimsna yang dikemuksksn oleh
bッ・ィ`セゥャ@

( 1993:47) :
Ansk sdslsh snugersh dari Allah swt., Dis diterims
demgsn sepuluh jsri terbuks oleh setisp orang tuanya.
Bsiknya pemelihsrsan anak sekarang, akan sukseslsh di
kemudian hari. Ibarat bercocok tanam, jika pemeliharaannya baik, maka baik pula tumbuhnya, dan niscaya bushnyapun akan baik. Tentu kelak akan akan menerima hasil
yang ュ・ョァオエセォ。N@
Namun sebaliknys, bile jelek peme1 iharaannys, akan jelek pula tumbuhnye, den buahnyapun
tidsk mungkin berhaeil dengan baik. Demikiam jugs pe...
meliharaan terhedap anak kits, tergentung bsgeimana
care kits mendidiknya.
Dalem @spek pendidiken anak ini, Islam telah banyak
memberikan tuntunen yang bersifet praktis, sehingga mudsh
sekali untuk diterapkan.
Namun, akibat deri dampak negstif Ilmu Pengetshuan
den Teknologi (IPTEK), bsnysk orang tua yang bersnggapsn
bshwa pendidikan anak dalam
ォセャオ。イァ@

tidaklah penting.

Mereka beranggapan, bahwa dengan terpenuhinya kebutuhan
materi anak, make tanggung jawab orang t.u1.1 sudah terpenuhi. Dengan memenuhi setiap permintaan anak-anaknya, msks
tanggung jawsbnya sebegei orang tus sudah selessi.

4

Kita sering melihat, suatu keluarga di mane kedua @ rang tuanya sibuk bekerja. Pergi pagi pulang malam.
Sedangkan anak-anaknya hanya diasuh oleh pembantu11.,Sehill:lg«i.
ga tidaklah aneh apabila si anak lebih akrab dengan pembantu daripada orang tuanya. Tak jarang terjadi orang tua di kenal anaknya sebagai rekan dalam berpoya-poya dan bersenangsenang, bukannya dijadikan

dan tauladan.
ー。ョオエセ@

Kesimpulan hasil penelitian yang diungkapkan oleh
Suharko dalam seminar sehari

11

Peran Orang Tua dalam Mening-

katkan Kualitas Anak 11 , menunjukan 85,5

% orang tua yang di-

teliti tidak mampu mengawasi anak-anaknya, hal ini menunjukan pule bahwa tidak banyak orang tua yang mampu mendidik
anaknya, padahal
ー・イセョ@

orang tua dalam mendidik anak dalam

keluarga sangat penting dan strategis, sebab tidak semua a
aspek pendidikan diajarkan di aekolah, dianterenye pendidikan aikap prilaku den budi pekerti. Kedue maaalah ini tidak
diajarkan di a@kolah, berdaaarkan Undang-undeng No. 2 Tahun
1989 tenteng pokok-pokok pendidikan {Republika, 12 Dea. 93).
Dengan simpulan penelitian aeperti teraebut di ates,
maka tak heran bile kite menyakaikan insiden etau tregedi
yang menghebohken di kalangan enak atau remaje aemekin
ュ・セ@

ningkat, umpamanya saja perkelahian massal, mencuri, ter libat nerkotik den aebagainya. Menurut Gerungan {1973:213)
tindakan anak atau remaje yang bersifat anti sosial ter sebut, diaebabkan anak kurang mengalami perhatian orang tua
akan perkembangan :p.orma-norma dan diaiplin keluarga.

5

Namun hal semacam ini kurang disadari oleh para orang tua,
padahal menurut Baihaqi A.K.

: "Jika terjadi insiden di

kalangan anak atau remaja, maka orang tualah yang menjadi
sorotan paling tajam, sebagai pihak pertama yang bersalah.
Karena itu, adalah suatu hal yang ironis apabila peranan,
fungsi dan pengembangan lembaga pendidikan formal semakin
banyak dikaji, sedangkan metode atau tehnik orang tua mendidik anak, khususnya dalam rumah tangga, seakan terabaikan"
(Baihaqi A.K., 1992: 12).
Usaha yang paling argumentatif adalah peninjauan
masalah ini dari kacamata Islam, sebab berhasil dan gagalnya pendidikan keluarga dalam Islam, sepenuhnya tergantung
pada kemampuan kita memahami minhajul Islam (metode) yang
diterapkan dalam lingkungan keluarga yang berlandaskan pada
Al-Qur'an dan Sunnah (Jalaluddin Rahmat dan Muhtar G.,
1993 : 119).
Kita tidak dapat menyalahkan IPTEK, karena IPTEK telah menjadi tumpuan harapan manusia. Manusia mengharapkan
kehidupan yang lebih baik berkat kemajuan yang telah diraihnya, namun pada gilirannya manusia harus menjaga dirinya
agar setiap sikap dan tindakannya tidak menimbulkan dampak
penyimpangan pada norma-norma sosial.
Sudah merupakan keyakinan jika akan merasa terikat
dengan ikatan aqidah, pemikiran, sejarah dan sosial, maka
ia terdidik atas dasar taqwa. Bahkan akan memiliki benteng
aqidah ketuhanan yang dapat mengungguli jahiliya, akan
menang melawan naf su dan akan berjalan lurus di atas ke-

6

Berdasarkan uraian di atas. maka penulis tertarik
untuk meneliti tentang bagaimana metode pendidikan sosial
anak dalam keluarga muslim menurut kajian ilmu pendidikan
Islam. Dengan demikian judul penelitian ini adalah :
"METODE PENDIDIKAN SOSIAL ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM"
(tinjauan IlmucPendidikan Islam).
B. Perumusan Masalah
Dengan melihat later belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
ditetapkan persoalan
pokok
.
yang akan dianalisis selanjutnya adalah :
1. Apakah yang dimaksud pendidikan sosial menurut Ilmu Pendidikan Islam ?
2. Bagaimana konsep pendidikan sosial anak dalam keluarga
menurut Ilmu Pendidikan Islam ?
3. Bagaimana metode pendidikan sosial anak dalam keluarga
menurut llmu Pendidikan Islam ?
Untuk menjaga kesimpangsi'iu!an;.dan untuk memudahkan
dalam mem.!llhami pembahasan ini, perlu dikemukakan beberapa
pembatasan istilah yang tersangkut paut dengan uraian ini
yaitu tentang metode, pendidikan sosial anak dan keluarga
muslim.
Metode menurut Winarno Surskhmad (1986:75) sdslah
"cars yang di dalsm fungsinya merupaksn slat untuk mencapai tujuan".
Sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan sosial
menurut Ulwan (1981:391) yaitu: pendidikan anak sejsk
dini agar terbiasa menjalankan tatakrama sosial yang baik
dan dasar-dssar kejiwaan yang mulia. den bersumberkan pa-

7

da akidah Islamiyah yang ablidi, agar di me,,yarakat nanti ia
bisa tampil dengan pergaulan dan adab yang baik, keseimbangan akal yang matang den tindakan yang bijaksana.
Adapun yang dimaksud dengan keluarga muslim yaitu "keluarga yang memegang ajaran Islam sebagai tatanan hidup anggota keluarganya (Majatah Nasehat Perkawinanj No. 227,: 50).

c.

Tu.luan Penelitian
Dari pokok permasalahan tersebut di etas, dapat dite-

tapkan bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

.

1. Untuk mengetahui maksud pendidikan sosial anak menurut
Ilmu Pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui konsep pendidikan sosial anak dalam keluarga manurut Ilmu Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui metode pendidikan sosial anak dalam
keluarga muslim menurut Ilmu Pendidikan Islam.
D. Kerangka Pemikiran
Keprihatinan terhadap tingk.ah laku anak tidaklah sekedar kejengkelan akan kenakalannya, melainkan jugs kepri.

hatinan dalam menghadapi mesa depan. Karena itu di samping
masalah-masalah pemenuhan kebutuhan primer akan kelanjutan
hidup, soaialisasi anak telah menjadi .salah satu tema utama
dari dinamika peradaban. Semakin meningkat peradaban manu#ia
ternyata tidak menjadikan sosialisasi anak tersebut semakin
mudah, tetapi sebaliknya. Untuk menghadapinya disepskati bahwa pendidikan adalah media yang paling ampuh, den karenanya
pendidikan anak menjadi sengat perlu (Baiheqi A.K. 1992:i2).

8

Dalsm aspek pendidikan ansk ini, Islam Telsh memberi banysk tuntunsn yang bersifst praktis, sehinggs mudah
seksli diterapkan. Baik pendidikan yang mengarsh psda
kesempurnaan akal, ketshanan fisik, maupun pendidikan agar anak memiliki kesucian jiwa sejati.
Secars empiris dsn nyats, bahwa selamatnya masyarakat tergantung dari sehatnya snggota masyarakat dan cara
mempersispkannya. Karenanya Islam memperhatikan pendidikan sosial dan tingkahfu lakunys sehingga, apabila mereks
terdidik dan berkiprsh di panggung kehidupan, mereka dapat memberikan gsmbarsn yang bensr tentsng msnusia yang
csksp, beraksl dan bijak (Nasih Ulwan, 1992:1).
Hal tersebut di atas, merupakan tanggung jawab orang
tus, ksrena telah diberi kuasa oleh Tuhan untuk mengaBuh
anak-anaknya, karena:q.inak adalah amanat Allah yang wajib
dipertanggung jawabkan, terutama tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan dalam rumah tangga. Salah satu
firman Allah :

I'J r.0

/

ᄋセᄉM[@

7,}

•,

I!...l [セLNIj@ ,..

OセLZi@

1/7-! .. ,,,,,,; / ) セ|HZ@

·· Iセ@ ICJ""'____./,
· I · ..\lI セ@

1;

• •

Hsi orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka ••• (Depag RI, 1977:951).
Dari uraian tersebut menjelaskan bahwa pendidikan
yang diberikan keluarga 11w1rupiiikim: wng&h• pendidikan yang
pertama dan utama jugs pendidikan keluarga ini merupakan
dasar yang fundamental dari perkembangan anak.
Keluarga belumlah cukup melengkapi tugaanya dengan
sempurna dalam pendidikan anak-anak sehingga is dapat
セ@

-····

9
menolong anak-anak tumbuh dari segi sosial (Hasan Langgulung
1989:376).
Berkai;l;_an dengan hal di atas, Ramayulis (1990:77)
mengemukakan sebagai berikut :
Pertumbuhna sosial melibatkan pendidikan sosial yang
melibatkan pula bimbingan terhadap tingkah laku sosial, ekonomi dan politik dalam rangka akidah Islam yang
betul dan ajaran-ajaran dan hukum-hukum agama yang depot meningkatkan iman, taqwa, takut kepada Allah dan
mengerjakan ajaran-ajaran agamanya yang mendorong ォ・セ@
pado produksi, menhhargai waktu, jujur ikhlas dalam
perbuatan, adil, kasih sayang, ihsan, mementingkan
orang lain, menjaga kemaslahatan umum dan lain-lain
bentuk akhlak yang mempunyai nilai-nilai sosial.
Sehubungan dengan tugas serta tonggung jawab itu
ada baiknya orang tua mengetahui sedikit tentang apa
セ。ョ⦅@

bagaimana pendidikan anak dalam rumah tangga, Pengertahuan tentang metode itu sekurang-kurangnya dapat menjadi
penuntun, rambu-rambu bagi orang tua dalam menjalankan
tugasnya, khususnya dalam metode pendidikan soaial anak.
Bagaimana cars mendidik yang berlaku dalam keluarga itu,
demikianlah cars anak itu meraksi terhadap lingkungannya
(Ngalim Purwanto,
d。ャᆴュセーョ、ゥォ@

QYRZセIN@

Islam, metode merupakan slat pen-

capaian tujuan, make diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang
menentukan dan memilih metode yang tepat (Zuhairini dkk,
1983:79). Sedangkan dalam proses perekmbangan pendidikan
di Indonesia, khususnya yangtberkaitan dengan metode pendidikan dalam keluarga seakan terabaikan.

10

Berangkali keadaan seperti inilah yang menimbulkan
pertanyrian

untuk memrari jawabannya. Kelau ditulis dengan

pertanyaan yang lebih kongkrit lagi, metode apakah yang
paling tepat dalam pendidikan keluarga ? oleh karena itulah peran ilmu pendidikan Islam sensntiasa berusaha meneliti tentang metode pendidikan dalam keluarga khususnya
dalam pendidikan sosial anak. Nmmun perlu diingat bahwa
untuk menentukan suatu metode tidak terlepas dari materi
yang akan disampaikan, tujuan yang ingin dicapai. Untuk
itulah, make dalam penelitian ini dari permasalahan tersebut di ates, penulis terlebih dahulu menguraikan konsep
pendidikan sosial dalam keluarga menurut Islam yang berisi pengertian, tujuan serta materi. Kemudian dilanjutkan
dengan metode pendidikan sosial anak dalam keluarga muslim
menurut kajian ilmu pendidikan Islam. Jika dibuat skema,
maka metode pendidikan sosial anak dalam keluarga muslim
menurut tinjauan ilmu pendidikan Islam sebagai berikut :
Ilmu en
Islam

ika-R

• Pengertian
• Tujuan
Met ode
• Sumber

"Ke uarga Muslim
dan Pendidikan
Sosial Anak dalam Keluarga Mus
lim
A. Keluarga Muslim
B. Pendidikan So
sial Anak dalam Keluaraga
Muslim

Anak dalam ke-

B.

c.

sial Anak
dalam Ke1 uarga r··
Muslim

11
E. Langkah-langkah Penelitian
Untuk merumuskan metode pendidikan sosial anak dalam keluarga Muslim ini diperlukan sejumlah data.

Perma-

salahan ini merujuk kepada pedoman penelitian. Sunan Gunung
Djati Bandung (1987

8), bahwa proses langkah-langkah pe-

nelitian terdiri dari : penentuan jenis data, penentuan
sumber data, cara pengolahan data dan analisis data.
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data
kualitatif. Sebagaimana Lexy J. Molleong (91 : 5) mengatakan bahwa prosedur penelitian kualitatif yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Jenis data kualitatif ini meliputi
a. Teori-teori ilmu Pendidikan Islam
b. Konsep Pendidikan Sosial anak dalam keluarga Muslim
c. Analisis metode pendidikan sosial anak dalam keluarga
Muslim.
2. Sumber Data
a. Sumber teori-teori ilmu pendidikan Islam diantaranya :
- Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam, Rosdakarya,
Bandung.
- Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Rosdakarya,
Bandung.
b. Sumber Konsep Pendidikan Sosial anak dalam keluarga
Muslim diantaranya :

12
- Pengantar Pendidikan Sosial, Usaha Nasional, 1981 1
Surabaya.
- Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, CV Asy-Syifa',
Semarang.
- Prinsip-prinsip Metode Pendidikan Islam, Dipenogoro,
1989, Bandung.
- Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, Al
b。ケセー@

1993,

セᄋM

Bandung.
ウセ・イZN@

metode Lー・ョ|ゥ⦅[ャ、ォ_セGMNウッAZj

dalam1_keluarga musl.im;

- Pendidikan dalam Rumah Tangga, Kalam Mulia, 1990,
Jakarta.
- Sosiologi Pendidikan, Tarsito, 1986, Bandung.
- Pendidikan Berdaaarkan Al Quran, Rineka Cipta, 1990,
Jakarta.
- Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Bulan Bintang,
1987, Jakarta.
- Kehidupan

Islam,
mセュオ^エ@

dゥーッョ・ァイセ@

1993, Bandung.

- Psikologi Sosial, Eresco, 1991, Jakarta.
3. Pengumpulan

!2.!!!!.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumenter, karena dengan metode ini dapat mengungkapkan atau menguraikan spa yang ads dalam dokumen tersebut baik mesa sekarang maupun mass yang lampau.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh Winarno Surakhmad
(1990 : 132) bahwa metode dokumenter bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan spa yang terjadi pads mesa lampau

maupun masa sekarang. Yang dimaksud dalam penelitian ini
adalall berupa buku-buku yang b'!lrhubungan dengan pembahasan masalah.:
Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan studi literatur

H「ッォ」`セイカケIL@

yaitu dengan mengadakan pencarian data-data melalui bukubuku yang ada kaitannya dengan pembahasan masalah.
4. Analisis
セ@

Ur.tuk menganalisis tentang
セᆴエ`、@

pendidik®n sosial

anak dalam keluarga muslim ini yaitu dengan melakukan pendekatan berfikir induksi dan deduksi. Sebagaimana yang dikatakan oleh

w.

Peospoprogjo (1985 : 15) blllhHlill-induksi ;

adalah proses pemikiran tentang pengetahuan yang bersif at
khusus menuju ysmg bersifat umum, sedangkan deduksi; adalah proses pemikiran tentang pengetahuan yang bersifat
umum menuju yang bersifat khusus.
Dengan dl!lmiki@n dalam analisis data ini akan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Menginventarisasi informasi yang berhubung®n dengan masalah pendidikan pada umumnya.
b. Menginventarisasi buku-buku yang berhubungan dengan masalah pendidikan pada umumnya, pendidikan Islam jugs
pendidikan sosial.
c. Menginventarisasi konsep pendidikan sosial anak
、。ャセ@

keluarga muslim.
d. Mengkategorisasikan konsep-konsep metode pendidikan
sosial anak dalam keluarga muslim menurut ilmu pendi '. -

14

dikan Islam, sekaligus menganalisisnya secara logia serta menlengkapinya dengan bimbingan teori yang ada.

BAB II
DESKRIPSI TENTANG ILMU PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian
Pengertian pendidikan Islam erst hubungannya dengan
pengertian pendidikan pada umumnya. Oleh karena itu:sebelum
penulis mengemukakan pengertian pendidikan Islam, terlebih
dahulu akan penulis kemukakan beberapa pengertian pada umumnya.
Pengertian pendidikan mempunyai arti menanamkan tabiat
yang baik agar anak-anak mempunyai s:i,flilt yang baik dan berbudi utama. Dalam mendidik, yang •lebih dipentingkan adalah
segi pembentukan pribadi anak (Zuhairini, 1983 : 27).
Menurut Lengeveld pendidikan adalah pemberian bimbinga n dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukan. Jedi kalau
sudah tidak memerlukan lagi pertolongan atau bimbingan ti dak perlu lagi didik (Imam Barnadib, 1987 : 25).
Adapun menurut Jhon Dewey pendidikan adalah suatu
proses pembaharuan makna pemgalaman, mungkin llkilill]..,-tilrjadi
dalam pergaulan biasa

atau pergaulan orang deWD£1®-: dengan

orang muda, mungkin pula terjadi secure sengaja
、ゥャ・ュ「。ァセ@

kan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini terlihat melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang
yang belum dewasa dan kelompok dimana ia hidup (Soekarno
c:!ctn Ahmad Supardi, 1987 : 6-7).
Dalam hal ini Hamdani Ali (1987:8) memberikan definisi pendidikan sebagai berikut :
Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan
perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengala-

16

mannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hi dupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.
Jadi pendidikan mencakup segala kegiatan yang
ュ・GlセᄋL@

punyai tujuan untuk membentuk generasi muda yang berwawasan
luas dan mempunyai tanggung jawab dalam kehidupannya, dalam
pengertian lain pendidikan ialah mengarahkan siswa ke arah
kedewasaannya.
Dan Ahmad Marimba ( 1987 : 19 ) memberikan pengertian bahwa :

11

Pendidikan adalah bimbingan dan pimpinan seca-

ra sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jaamani dan
rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama\!.
Abu Ahmadi ( 1977 : 8-9) mendukung pend!lpat di atas,
bahwa pendidikan adalah segala usaha atau upaya orang yang
telah dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan j asmani, rohanic'den pikiran anak-anak,..
Dengan kata lain, pendidikan adalah bantuan yang diberikan
secara sadar dan sengaja kepada anak didik, dalam pertumbuhan jasmani serta rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa.
Ngalim Purwanto ( 1985 : 11 ) mengartikan pendidikan
ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
abak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya. Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa pendidikan adalah pimpinsn yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak didik, dalam pertumbuhannya ( jasmailtilldan
rohaninya ).
Herman H. Horne berpendapat bahwa :

11

Bendidikan ada..,

17
, ' '
セ@

lah

terus menerus dari penyesuaian yang lebih
ーイッウ・セケ。ョァ@

tinggi bagi manusis yang telah berkembsng, yang bebss dsn
sadsr kepada Tuhsn, seperti

dalam alam
エ・イュセョゥーウ。ォ@

intelektusl dan emosional" (Soekarno dan Ahmad Supardi,
1987 : 7).
Ahmad Tafsir (1990 : 6) mendefinisikan, pendidikan
adalah usaha meningkatkan diri dari segala sspeknya. Dslam
pengertian tersebut mencakup kegiatan pendidikan, bsik
yang melibatkan guru atau yang tidak melibatkan guru. Sedangksn aspek yang dibina dalam pengertian セ・ョ、ゥォウ@

ter-

sebut adalah meliputi segala aspeknya.
Dari beberapa

tersebut di atas, dspatlah
ー・ョ、。セエ@

disimpulkan bahwa pendidikan ialah suatu proses penanamsn
nilai (values imparting) yang sengaja dan disadsri, untuk
menolong anak didik agar dapat berkembang (dewssa) jssmani dan rohani, sksl dan hati sehinggs dapat mencapai kua1 i ta s hidup (pribadi utama), sehingga·dapat
ュ・ョセー。ゥ@

l

hidup

bahagis lahir dan batin, baik secars individu maupun dalam
kehidupan masyarskat.
Selanjutnys dalam
セ・ュ。ィゥ@

pendidikan Islam berarti

kite harus menganaliss: secara pedagogis suatu . 11spek utama dsri misi agama yang diutrunkan pada manusia. Oleh karena itu Islam sebagai petunjuk ilahi mengsndung implikasi pedagogis (kependidikan) yang mampu

セ・ュ「ゥョァ@

dan me-

ngarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muslim dan muhsin melalui proses tshap demi tahap.

18

Bila kita ingin mengetahui pengertian pendidikan
'

Islam, maka harus melihat kata arabnya karena ajaran Islam
itu diturunkan dalam bahasa teraebut. Dalam bahasa arab
ada beberapa istilah yang biasa dipergunakan dalam pengert ian pendidikan. Ada istilah yang biaaa dipergunakan yaitu
kata

11

ta' lim" (
セゥ・[@

hal ini sesuai dengan firman Allah

) ,

SWT. dalam aurat al-Baqarah : 31, yang berbunyi :

:1 -.r
[⦅セ@ - NセQL@

. ,. . J
...

,I



/

,:,;r.'·I ⦅Zjセ@
,

....

セQ@ . . ,.,

セ@ /:::;,;:) セcMゥQ[エ@
/,

( '('I

Ar t i nya :

\ 1.>.,

)-.!. I ) ....___,,,. r,;.. \r.\.,,.o ,••: .•ZゥNセa@

セ@

rff

' ;,

...

"Dan Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama benda itu
aemuanya, kemudian menegmukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman : 11 Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama
benda itu jika kamu memang yang benar" (Depag RI,1989:
14).

Ilmu yang telah diberikan kepada Nabi Adam, dengan
segala fotensinya yang telah diciptakan untuknya, menyebabkan ia lebih utama daripada malaikat. Hal ini pulalah yang
menyebabkan mereka harus sujud kepadanya.
Kata

11

Ta' dib" ( '-:": [セI@

artinya pendidikan khusus, ju-

g a dipergunakan seperti sebuah hadits Rasulullah SAW. yang
berbunyi :
Artinya :
"Allah teleh mendidikku, maka ia memberikan ke:padaku
sebaik-baik pendidikan (Naquib Alatas, 1984:60).
Disamping itu kata "Tarbiyah" ( セ⦅[I@

dipergunakan

juga untuk pendidikan. Seperti firman Allah dalam surat
Al-Iara ayat 24, yang berbunyi :

19

Artinya :
"Dan ucapkanlah, wahai Tuhanku kasihanilah mereks
keduanya, sebageimana mereks teleh mendidikku di waktu
kecil (Depag RI, 1989 : 428).
Ketiga istilah tersebut di etas, dapst dipergunakan
dengan pengertian yang sama. Namun demikisn istilah-istilah tersebut telah menimbulkan perbedssn pendspst serta
perdebstan disntsrs para ahli pemdidiksn. Mereks berbeda
pendspst dalam menentuksn istilah yang mansksh yang paling
tepat untuk m0nimjl!lkkllin' p1J1d1:t 'kegiatsn pendidiksn. Disntsra
mereks ads yang memilih Ts 1 lim ada yang memilih.Ta 1 dib den
eds pula yang memilih Tarbiysh-lah yang paling tepat,
dengsn mengemukakan argumentssi mesing-masing.

v.\.. d ari• mereka menganggap b ah wa, ..t a' lim
. hsnya
S e b again
berarti pengajaran. Dengan demikisn maka istileh .ta'lim
terbatas hanya
ーセ、。@

kegiatan penyampaian atau memssukksn

ilmu pengetahusn ke dalam otsk ansk didik, sehinggs
ュ・ーオセ@

nyai erti yang lebih sempit daripsda pendidiksn.
Dengsn kata lain, te 1 lim merupakan bagian deri pendidiksn.
aャセエQキ@

·berp®!ndspiii!t. bahwa. kata Tarbiyah;.wang biass

dipergunakan sekarsng ini di negars-negara berbshsss sreb,
terlalu luas. Sebsb untuk binatang den tumbuh-tumbuhan,
yang berarti memelihsrs, membela dan lain-lain jugs dipergunskan kats Tarbiyah. Sedsngkan pendidiksn hsnys dipergunsksn untuk manusis. Dengsn demikien, make istilsh
Tsrbiysh untuk pendidiksn

kursng

tepst. Istilsh

20

yang tepat untuk pendidikan menurut Al-Attas adalah Tef.dib
sebab tidak terlalu sempit hanya mengajar saja, dan tidak
meliputi makhluk-makhluk lain selain manusia. Jedi Ta 1 dib
sudah meliputi kata ta 1 lim dan tarbiyah. Selain daripada
itu kata ta'dib erat hubungannya dengan kondisi ilmu dalam
Islam yang termasuk dalam hal ini pendidikan (Hasan : . .
Langgull.uhg, 1988 : 5).
Namun berbeda pula dengan pendapat Abu Tauhid yang
menyatakan bahwa istilah yang tepat untuk pendidikan adalah Tarbiyah. Sebab istilah ta 1 lim lebih sempit, sedangkan
ta 1 dib lebih tepat dipergunakan dalam pendidikan akhlak
semata. Menurutnya istilah tarbiyah mempunyai pengetian
yang lebih luas dai pada ta'lim dan ta 1 dib. Dengan demikian
make istilah tarbiyah mencakup pengertian ta 1 lim dan ta'dib.
Ditinjau dari segi asal bahasanya, sebagwimana dituturkan oleh Abdurrahman an-Nahlawi, bahwa kata tarbiyah
memiliki tiga asal kata, yaitu :
, ,,. , _,,
1•
yang mempunyai arti bertambah nan tumbuh.
セNO@
- (;''
,J
2.

3.

\ •,