H4a:  Perusahaan  dengan  jenis  industri  berkategori  high  profile berpengaruh  lebih  luas  terhadap  pengungkapan  triple  bottom  line
dibanding perusahaan dengan jenis industri berkategori low profile. H4b: Perusahaan dengan jenis industri berkategori low profile berpengaruh
lebih luas terhadap pengungkapan triple bottom line dibanding perusahaan dengan jenis industri berkategori high profile.
5.  Kepemilikan Manajemen dan Pengungkapan Triple Bottom Line
Rawi  dan  Muchlish  2010  juga  mengatakan  bahwa  kepemilikan manajemen  berpengaruh  positif  terhadap  pengeluaran  program
tanggungjawab sosial dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan. Bila dihubungkan dengan konsep agensi, jadi prinsipal dan agen menjadi satu
pihak  yang  tidak  terpisah  kan.  Sehingga  manajemen  cenderung  untuk berbuat semaunya sendiri. Perusahaan dengan keweanangannya berusaha
untuk  mengurangi  kecurangan  yang  mungkin  akan  dilakukan  oleh manajemen  dengan  mengungkapkan  pengungkapan  triple  bottom  line
dengan tujuan mengurangi slack yang dapat membuat perusahaan merugi. Dengan  pengungkapan  TBL,  diharapkan  agar  beban-beban  yang  tadinya
besar  karena  kecurangan  manajer,  akan  menjadi berkurang.  Oleh  karena itu,  luas  pengungkapan  triple  bottom  line  pasti  rendah.  Informasi
pengungkapan  yang  disampaikan  juga  berbeda  bila  penerima  informasi bukan orang yang menyampaikan informasi tersebut.
Berdasarkan penelitian diatas maka hipotesis untuk menguji penelitian ini adalah:
H5:  Kepemilikan  manajemen  berpengaruh  positif  dengan  luasnya pengungkapan triple bottom line.
C.  Model Penelitian
Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 2.1 Model Penelitian
Leverage
-
Profitabilitas Pengungkapan
Triple Bottom Line Likuiditas
+
Jenis Industri
+
Kepemilikan manajemen
+
+ +
+
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Obyek dalam  penelitian  ini adalah Perusahaan Manufaktur  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sedangkan subyek dalam penelitian ini berupa
Laporan Keuangan Tahunan perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan oleh
BEI. Data yang digunakan adalah data tahun 2012-2014.
B. Jenis Data
Jenis  data  yang  digunakan  adalah  data  sekunder,  yaitu  berupa  data kuantitatif  atau  angka  yang  disajikan  dalam  laporan  keuangan  tahunan
perusahaan  manufaktur  yang  kemudian  digunakan  untuk  menghitung  nilai variabel-variabel terkait dalam penelitian ini.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Pemilihan  sampel  dengan  menggunakan  metode  purposive  sampling, yaitu  pemilihan  sampel  tidak  secara  acak  tetapi  dengan  menggunakan
pertimbangan dan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti.
Kriteria pemilihan sampel yang digunakan yaitu: a
Perusahaan  manufaktur  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  secara konsisten pada tahun 2012-2014.