Analisis Statistik Deskriptif Uji Kualitas Intrumen dan Data

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LEV_X1 93 ,04118 7,71954 1,8534000 1,75207572 ROA_X2 93 ,00200 13,80000 3,6788538 3,37101359 LIQUID_X3 93 ,15745 5,77407 1,6014950 1,01264627 MANJ_X5 93 ,02000 7,66000 1,9171213 2,49606729 TBL_Y 93 ,233333 ,933333 ,63930705 ,197322109 Valid N listwise 93 Sumber : Output SPSS 15.0 Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengujian statistik deskriptif untuk masing-masing variabel non dummy. Jumlah unit analisis dalam penelitian N selama periode tiga tahun 2012-2014 adalah 93 data. Adapun hasil statistik deskriptif sebagai berikut: Variabel Triple Bottom Line TBL_Y memiliki nilai minimum sebesar 0,233333; nilai maksimum sebesar 0,933333; nilai rata-rata mean sebesar 0,63930705 dan simpangan baku standar deviation sebesar 0,197322109. Nilai rata-rata 0,63930705 menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode penelitian tergolong dalam kategori cukup. Perusahaan manufaktur di Indonesia sudah mengungkapkan triple bottom line sesuai dengan peraturan pemerintah. Simpangan baku standar deviation yang dimiliki TBL lebih rendah dari nilai rata-rata mean, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sampel melakukan pengungkapan TBL yang hampir sama dengan seberapa banyak perusahaan sudah mengikuti aturan pemerintah tentang pengungkapan lingkungan, sosial dan ekonomi. Variabel independen Leverage LEV_X1 memiliki nilai minimum sebesar 0,04118; nilai maksimum sebesar 7,71954; nilai rata-rata mean sebesar 1,8534000 dan simpangan baku standar deviation sebesar 1,75207572. Variabel Profitabilitas ROA_X2 memiliki nilai minimum sebesar 0,00200; nilai maksimum sebesar 13,80000; nilai rata-rata mean sebesar 3,6788538 dan simpangan baku standar deviation sebesar 3,37101359. Nilai rata-rata mean sebesar 3,6788538 menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini telah memenuhi ketentuan dengan jumlah rata-rata profitabilitas yang dimiliki masuk dalam kriteria yang memadai. Simpangan baku standar deviation dalam variabel ini lebih rendah dari nilai rata-ratanya, hal ini menunjukkan bawah sebaran data perusahaan sampel memiliki proporsi profitabilitas yang sama. Variabel Likuiditas LIQUID_X3 memiliki nilai mininum sebesar 0,15745; nilai maksimum sebesar 5,774407; nilai rata-rata mean sebesar 1,6014950 dan simpangan baku standar deviation 1,01264627. Nilai rata- rata mean sebesar 1,6014950 menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini telah memenuhi ketentuan dengan jumlah rata-rata likuiditas yang dimiliki masuk dalam kriteria yang memadai. Simpangan baku standar deviation dalam variabel ini lebih rendah dari nilai rata-ratanya, hal ini menunjukkan bawah sebaran data perusahaan sampel memiliki proporsi likuiditas yang sama. Variabel Kepemilikan Manajemen MANJ_X5 memiliki nilai minimum sebesar 0,02000; nilai maksimal sebesar 7,66000; nilai rata-rata mean sebesar 1,9171213 dan simpangan baku standar deviation sebesar 2,49606729. Nilai rata-rata mean sebesar 1,9171213 menunjukkan bahwa perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini telah memenuhi ketentuan dengan jumlah rata-rata kepemilikan manajemen yang dimiliki masuk dalam kriteria yang memadai. Simpangan baku standar deviation dalam variabel ini lebih rendah dari nilai rata-ratanya, hal ini menunjukkan bawah sebaran data perusahaan sampel memiliki proporsi kepemilikan yang sama. Tabel 4.3 IND_X4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ,00 42 45,2 45,2 45,2 1.00 51 54,8 54,8 100,0 Total 93 100,0 100,0 Sumber :Output SPSS 15.0 Pada Tabel 4.3 merupakan paparan dari hasil pengujian untuk variabel dummy yang bernilai 1 dan 0, yaitu varibel jenis industri IND_X4 sehingga variabel tersebut tidak dapat ditentukam rata-rata mean, nilai maksimum, nilai minimum dan simpangan baku standar deviation. Hasil variabel jenis industri pada analisis statistik deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi dapat diketahui ada 42 perusahaan atau 45,2 berkategori low profile meliputi bidang tekstil, produk personal dan produk rumah tangga. Untuk 51 perusahaan atau 54,8 berkategori high profile meliputi bidang industri kontruksi, pertambangan, pertanian, kehutanan, perikanan, kimia, otomotif, barang konsumsi, makanan dan minuman, kertas, farmasi dan plastik.

2. Analisi Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji regresi terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan syarat yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS. Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam regresi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogorov Smirnov. Tabel 4.4 Uji Normalitas Unstandardized Residual N 93 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .19703160 Most Extreme Differences Absolute .112 Positive .073 Negative -.112 Kolmogorov-Smirnov Z 1.080 Asymp. Sig. 2-tailed .194 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Output SPSS 15.0 Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa nilay Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,194 α 0,05. Jadi dapat disimpulkan data pada penelitian berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode waktu tertentu dengan kesalahan pengganggu pada waktu sebelumnya, Ghazali,2016. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan DW Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,188a ,035 .782 ,10110 1,771 a Predictors: Constant, MANJ_X5, LEV_X1, IND_X4, ROA_X2, LIQUID_X3 b Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Output SPSS 15.0 Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan hasil nilai DW sebesar 1,771. Jika nilai DW berada diantara du dan 4-du berarti tidak terdapat autokorelasi.