LKP : Editor Pembuatan Video Klip "Beautiful Day" di PT. Index Bregas Wahyu Perkasa Production House Surabaya.

(1)

EDITOR PEMBUATAN VIDEO KLIP "BEAUTIFUL DAY" DI PT. INDEX BREGAS WAHYU PERKASA PRODUCTION HOUSE

KERJA PRAKTIK

Program Studi

DIV Komputer Multimedia

Oleh:

Ardha Adi Pratama 12510160018

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015


(2)

xi DAFTAR ISI

Talaman

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDATULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Manfaat ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSATAAN ... 5

2.1. Profil Perusahaan ... 5

2.2. Sejarah Singkat PT. INDEX ... 5

2.3. Overview Perusahaan ... 6

2.4. Visi ... 8

2.5. Misi ... 8


(3)

xii

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 10

3.1. Video Klip ... 10

3.2. oenre Video Klip ... 10

3.3. Editing ... 11

3.4. Metode Editing ... 15

3.5. Teknik Editing Film ... 15

3.6. Jenis Editing Film ... 16

BAB IV METODOLOGI ... 23

4.1. Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktik ... 23

4.2. Acuan Kerja Praktik ... 24

4.3. Metodologi Penelitian ... 26

4.4. Pengumpulan Data ... 26

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 30

5.1. Implementasi Karya ... 30

BAB VI PENUTUP ... 38

6.1. Kesimpulan ... 38

6.2. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(4)

1 BABBIB PENDAHULUANB

1.1 LatarBBelakangB

Dalam Kerja Praktik ini yang ingin dicapai penulis adalah belajar mengedit Video Klip berjudul "Beautiful Day" yang di aransemen oleh Produsen Musik dari Perancis bernama Pink Zebra. Konsep Video Klip ini merupakan kumpulan dari berbagai stock shot video bertema kegembiraan pada satu hari penuh yang kemudian digabungkan dan di tambahkan title lyric di setiap klip stock shot agar audiens dapat ikut bernyanyi. Hal ini dilatar belakangi oleh Penulis diberi Project dari PT. INDEX BREGAS WAHYU PERKASA Production House untuk mengedit hasil Stock shot dan Penambahan tittle lyric untuk gambar di Video Klip.

Menurut Heru Effendi dalam bukunya yang berjudul Mari Membuat Film (2009: 6), Video Klip adalah sarana bagi produser musik untuk memasarkan produknya lewat media televisi. Video Klip Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan industri tersendiri. Haykal Faisal Bahanan dalam Tugas Akhirnya (2007: 1) yang berjudul Pembuatan Video Klip Berjudul ”Aku Gila” Dengan Penggabungan Animasi 2D dan 3D Bergenre Narative Clip, menerangkan bahwa Video Klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada,


(5)

2

lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk lagu agar dapat dikenal masyarakat. Dengan membuat video klip dapat memudahkan dalam memasarkan dan mengenalkan lagu terbaru milik sebuah grup band agar dapat diminati oleh para penggemarnya.

Untuk menjadi seorang Editor maka penulis mempelajari tentang Editing Video. Editing adalah usaha merapikan dan membuat sebuah tayangan menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Tentunya editing ini dapat dilakukan jika bahan dasarnya berupa shot (stock shot) dan unsur pendukung seperti voice, sound efect, dan musik sudah mencukupi. Selain itu, dalam kegiatan editing seorang editor harus betul-betul mampu merekontruksi (menata ulang) potongan-potongan gambar yang diambil oleh juru kamera. Editing film adalah merencanakan dan memilih serta menyusun kembali potongan gambar yang diambil oleh juru kamera untuk disiarkan kepada masyarakat (Nardi, 1977: 47).


(6)

3

1.2 RumusanBMasalahB

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Mengedit Video Klip “Beautiful Day” dari berbagai stock shot ? 2. Bagaimana menyatukan karya setiap divisi sehingga menjadi Video Klip yang

baik dan terkonsep?

1.3 BatasanBMasalahB

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka batasan masalah dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Editing Video Klip dari berbagai stock shot yang digabungkan menjadi satu. 2. Menyatukan berbagai stock shot sesuai tema kegembiraan dalam satu hari. 3. Mengedit Video Klip arasemen lagu dari produsen Musik asal Perancis Pink

Zebra.

1.4 TujuanB

Setelah mengetahui rumusan masalah, maka tujuan pun dapat ditentukan. Tujuan dari Editing “Beautiful Day” ini antara lain:

1. Menghasilkan Editing Video Klip “Beautiful Day" yang berkonsep kegembiraan dalam satu hari.

2. Mengedit Video Klip yang dapat dinikmati dengan baik oleh masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja.

3. Mengaplikasikan materi-materi yang telah diperoleh dari mata kuliah di bangku perkuliahan menjadi sebuah project magang di perusahaan.


(7)

4

1.5 ManfaatBB

Video Klip, manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Membuat sebuah Video Klip yang dapat dinikmati kalangan remaja. 2. Menambah relasi dalam lingkup kerja.

3. Menambah pengalaman kerja di bidang Multimedia.


(8)

5

BABBIIB

GAMBARANBUMUMBPERUSAHAANB

B

2.1 ProfilBPerusahaan B Nama Perusahaan

Nama Medea Jenes Medea Alamat Telp / Fax Emael Websete : : : : : : :

PT. INDEX BREGAS WAHYU PERKASA Producteon House

Producteon House

Jl. Jemur Andayane VII No.11 Surabaya. (031) 8436620

endexbwp@yahoo.com www.endex-ph.co.ed

2.2 SejarahBSingkatBPT.BINDEXB

PT. INDEX BREGAS WAHYU PERKASA beralamat de Jl. Jemur Andayane VII No.11 Surabaya. Awal perjalanan INDEX BREGAS WAHYU PERKASA hanya memprodukse eklan lokal namun dalam perkembangannya rumah produkse ene kemudean melaherkan karya–karya yang dejewae semangat edealesme menegakkan edentetas naseonalesme ke–Indonesea-an, khususnya debedang Audeo Vesual.

Dalam perjalanan INDEX BREGAS WAHYU PERKASA sempat mamper sejenak de SCTV Surabaya, yang selanjutnya INDEX BREGAS WAHYU PERKASA berlabuh de TPI sejak tahun 1DD1 sampae tahun 1DD5. De TPI, INDEX BREGAS WAHYU PERKASA menemukan sebuah atmosfer yang sama untuk


(9)

6

merealeser mempe–mempenya yang berkaetan dengan dunea pendedekan. Tahun 1DD5 sampae sekarang INDEX BREGAS WAHYU PERKASA memprodukse Audeo Vesual berbagae profel lembaga Pemerentah Propense dan Pemerentah Kota/Kabupaten de Jawa Temur, serta memprodukse Audeo Vesual Profele berbagae pabrek.

2.3 OverviewBPerusahaanB

Dalam melakukan sebuah kerja praktek, sangat penteng sekale dalam mengenal sebuah lengkungan dare perusahaan tersebut. Baek dare sege perorangan hengga dare sege lengkungan deseketar perusahaan. Karena ene akan sangat debutuhkan nante keteka melakukan masa kerja. PT. INDEX mempunyae kantor sendere yang beralamatkan de Jl. Jemur Andayane VII No.11 Surabaya. Tampak dare gambar 2.1, gambar 2.2, gambar 2.3 dan gambar 2.4 merupakan tempat de PT. INDEX Studeo, vesualesasenya yakne:

Gambar 2.1 Logo Perusahaan


(10)

7

Gambar 2.2 Peta Lokase Perusahaan (Sumber: www.maps.google.com)

Gambar 2.3 Ruang Kerja de PT. INDEX (Sumber: Dokumen PT. INDEX)


(11)

8

Gambar 2.4 Struktur Perusahaan PT. INDEX (Sumber: Dokumen PT.INDEX)

2.4BB VisiB

“Melaherkan karya-karya yang dejewae semangat edealesme”

2.5 MisiB

“Menjade sebuah perusahaan no. 1 yang memprodukse berbagae profel lembaga pemerentah Provense dan Pemerentah Kota/Kabupaten de Jawa Temur, serta memprodukse Audeo Vesual Profele berbagae pabrek”B

B

2.6 Job Description

De dalam PT. INDEX memeleke berbagae macam bagean job description, yaetu:


(12)

D

1. Pra Produkse adalah devese yang memeleke tanggung jawab untuk menenjau lokase, mengumpulkan data dan membuat naskah suatu proyek yang sedang dekerjakan.

2. Produkse adalah devese yang bertugas untuk melakukan pengambelan gambar delokase setelah devese Pra Produkse melakukan penenjauan lokase. 3. Paska Produkse adalah devese yang memeleke tugas mengolah fele seperte

openeng tune, anemase 3D, vedeografe, elustrase musek, pembacaan narase, edeteng vedeo, narase, dan musek.

B B B B B

B B


(13)

101

BABBIIIB

TINJAUANBPUSTATAB

B

3.1B VideoBTlip1

B

1 Menurut1 Haykal1 Faisal1 Bahanan1 dalam1 Tugas1 Akhirnya1 yang1 berjudul1

Pembuatan Video Klip Berjudul ”Aku Gila” Dengan Penggabungan Animasi 2D dan 3D Bergenre Narative Clip1menerangkan1bahka1Video1Klip1adalah1kumpulan1 potongan-potongan1 visual1 yang1 dirangkai1 dengan1 atau1 tanpa1 efek-efek1 tertentu1 dan1 disesuaikan1 berdasarkan1 ketukan-ketukan1 pada1 irama1 lagu,1 nada,1 lirik,1 instrumennya,1 dan1 penampilan1 band,1 kelompok1 musik1 untuk1 mengenalkan1 dan1 memasarkan1produk1lagu1agar1dapat1dikenal1masyarakat.1Dengan1membuat1video1 klip1dapat1memudahkan1dalam1memasarkan1dan1mengenalkan1lagu1terbaru1milik1 sebuah1grup1band1agar1dapat1diminati1oleh1para1penggemarnya.11

Definisi1 ini1 telah1 diperjelas1 oleh1 Carlsson,1 dalam1 Tugas1 Akhir1 Haykal1 (2007:11)1yaitu1“Music video is a form of audio-visual communication in which the meaning is created via carriers of information such as; the music, the lyrics and the moving images”1 (Bahka1 video1 klip1 adalah1 bentuk1 komunikasi1 audio1 visual1yang1maknanya1diciptakan1dengan1membaka1informasi1seperti1musik,1lirik,1 dan1gambar1yang1bergerak).1

1

3.2B GenreBVideoBTlipB

Video1klip1terdapat1beberapa1macam1jenis1genre,1menurut1Carlsson1dalam1 Tugas1Akhir1Haykal1(2007:11)1video1klip1terbagi1atas131jenis,1yaitu:1


(14)

111 1. PerformanceBClipB

Jika1 video1 klip1 banyak1 menampilkan1 performa1 maka1 dapat1 disebut1

Performance Clip.1 Performance Clip1 melainkan1 adalah1 video1 klip1 yang1 menampilkan1vokalis1satu1atau1lebih1dalam1satu1lokasi1atau1lebih.1

2. NarativeBClipB

Jika1 video1 klip1 lebih1 mengarah1 seperti1 film1 pendek1 dengan1 latar1 belakang1 musik1maka1bisa1disebut1sebagai1Narrative Clip.1Narrative Clip mengandung1 sebuah1cerita1yang1gampang1dicerna.1

3. ArtBClipB

Jika1video1klip1tidak1mengandung1narasi1visual1sejara1jelas1dan1tidak1ada1unsur1 sinkronasi1 bibir1 maka1 disebut1Art Clip murni.1 Perbedaan1 utama1 antara1 video1 klip1Art Clip dan1sebuah1video1artistik1kontemporer1adalah1musiknya.1

1

3.3BB EditingB

Dalam1 Buku1 berjudul1The Five C's of Cinematography1 Editing1 film1 bisa1 diperbandingkan1dengan1memotong,1mengasah,1dan1menyunting1berlian.1Berlian1 yang1 masih1 dalam1 bentuk1 bongkahan1 tidak1 bisa1 dikenali.1 Bongkah1 itu1 harus1 dipotong1 dulu,1 diasah,1 dan1 disunting1 dengan1 ikatan1 agar1 keindahan1 yang1 dimilikinya1dapat1dihargai1sepenuhnya.1Sama1saja1dengan1itu,1film1cerita1adalah1 tumpukan1 semrakut1 shot-shot1 sampai,1 seperti1 juga1 berlian,1 film1 ini1 dipotong,1 diasah,1dan1disunting.1Berlian1dan1film1diperkuat1oleh1apa1yang1disingkirkan!1Apa1 yang1tinggal1menuturkan1cerita.1Banyaknya1faset1dari1berlian,1atau1dari1film,1tidak1 akan1jelas1sebelum1dilakukan1‘final1cut’.B


(15)

121 Bab1 ini1 bukan1 ditujukan1 bagi1 editor1 film.1 Melainkan1 diperuntukkan1 bagi1 juru1 kamera1 film1 noncerita1 yang1 membuat1 film1 tanpa1 bantuan1shoting script,1 pencatat1skrip1atau1sutradara1yang1akan1member1dia1petunjuk.1Diperuntukkan1bagi1 juru1kamera/sutradara1 yang1 akan1menyunting1sendiri1filmnya.1 Ditujukan1 kepada1 pihak1 produser1 yang1 ingin1 memahami1 permasalahan1 editor.1 Setiap1 pihak1 yang1 terlibat1 dalam1 pembuatan1 film1 harus1 memahami1 tuntunan1 dari1 segi1 editing,1 dan1 harus1 mempertimbangkan1 tiap1 shot1 dari1 sudut1 itu.1 Tiap1 berbagai1 kemungkinan1 keputusan1mengenai1editing1harus1diserahkan1kepada1pihak1editor.1

Hanya1editing1yang1baik1saja1yang1akan1mampu1memberi1hidup1pada1film!1 Aneka1 ragam1 shot1 adalah1 tetap1 merupakan1 sekian1 potongan1 film1 tak1 karuan1 sebelum1 semuanya1 itu1 dirakit1 secara1 ahli1 menuturkan1 cerita1 yang1 berangkaian.1 Editing1 “mengencangkan”1 film,1 menyingkirkan1 semua1 yang1 berlebihan:1 pendahuluan1start, overlaps,1 yang1 tidak1 diperlukan1 dari1action1 masuk,1 keluar,1

scene-scene1 tambahan,1 menjadi1 penutur1 yang1 bersinambung1 untuk1 menyajikan1 cerita1 film1 dengan1 cara1 yang1 menangkap1 dan1 menahan1 perhatian1 penonton1 dari1 sejak1adegan1pembukaan1sampai1fade-out1akhir.1

Editor1 berusaha1 memberikan1 keaneka-ragaman1 visual1 pada1 film1 melalui1 pemilihan1shot,1aransemen1dan1timing1secara1ahli.1Ia1menciptakan1kembali,1bukan1 membuat1 lagim1 rekaman1 kejadian1 untuk1 mencapai1 efek1 secara1 kumulatif1 yang1 seingkali1lebih1besar1dari1action-action1dalam1satu-satu1scene1yang1dikumpulkan1 bersama.1 Adalah1 tanggung1 jakab1 editor1 untuk1 menghasilkan1 film1 yang1 terbaik1 dari1 bahan1 yang1 ada.1 Seringkali,1 editor1 yang1 baik1 menukar1 konsep1 “picture1 supervisor”1dengan1konsep1asli1sutradara1atau1juru1kamera.1Hanya1setelah1melalui1 pertimbangan1 yang1 seksama1 mengenai1 kemungkinan1 kombinasi-kombinasi1 dari1


(16)

131 sekian1 shot1 serta1 efek-efek1 yang1 diinginkan,1 maka1 barulah1 editor1 film1 merakit1

scene-scene.1

Film1cerita,1yang1shooting-nya1dilakukan1oleh1karyakan1film1professional,1 dikerjakan1 dengan1 selalu1 mengingat1 tuntunan1 penyuntingan.1 Pertimbangan1 yang1 seksama1 diberikan1 terhadap1 screen1 direction,1 arah1 pandang1 dan1 posisi1 para1 pemain,1 dan1 peng-klopan-action1 dan1 dialog1 shot1 demi1 shot.1 Editor1 film1 cerita1 biasanya1hanya1menghadapi1sedikit1saja1persoalan1penyuntingan1yang1tidak1bisa1ia1 pecahkan.1 Ia1 lebih1 disibukkan1 soal1 nilai1 dramatic1 daripada1 harus1 mengoreksi1 kesalahan1 shooting1 yang1 menyangkut1 ketidak-klop-an1 atau1 kesalahan1 teknik1 perfilman1lainnya.1

Banyak1 kerja1 editor1 pada1 film1 noncerita,1 khususnya1 yang1 dibuat1 tanpa1 naskah,1terdiri1dari1upaya1mengatasi1atau1mengoreksi1kesalahan1dalam1shooting-nya.1 Bagian-bagian1 yang1 tidak1 klop,1scene-scene1 hilang,1 penyambungan1 pada1 gerakan1kamera,1mengatasi1jump-cut,1dan1pemecahan1problema1shooting1lainnya1 yang1disebabkan1karena1penggunaan1teknik1perfilman1yang1brengsek.1Pengagak-agakkan1(guessing)1oleh1penulis1narasi,1sutradara1atau1produser,1akan1memerlukan1 pula1 dilakukannya1 koreksi1 atas1 penyuntingannya1 untuk1 memenuhi1 perubahan1 konsep1 dari1 cara1 cerita1 akan1 disajikan.1 Dengan1 pemindahan1 shot-shot,1 menggunakan1 efek1 secara1 optis,1 dan1 menggunakan1 beberapa1 scene1 bukan1 sebagaimana1dimaksudkan1kaktu1dibuatnya,1seorang1editor1dengan1pengetahuan1 yang1 juga1 mengenai1 problma-problema1 pembuatan1 film1 documenter1 akan1 menggunakan1muslihat1penyuntingan1untuk1bantu1menderek1penyajian.1

Seorang1 editor1 yang1 berpengalaman1 seringkali1 bisa1 melakukan1 penyuntingan1“curi”1atas1film1dengan1suatu1imajinasi1yang1menyajikan1cerita1film1


(17)

141 itu1 menjadi1 lebih1 banyak1 disusun1 dan1 diciptakan1 di1 meja1 editing,1 daripada1 di1 kamera.1Namun1demikian,1janganlah1hendaknya1juru1kamera1menjadikan1keahlian1 editor1 sebagai1 tongkat1 penyangga1 ketika1 melakukan1 shooting.1 Dia1 tidak1 boleh1 tergantung1 kepada1 editor1 untuk1 “mendoktori”1 kesalahan1 pembuatan1 yang1 sebetulnya1 bisa1 dihindarkan.1 Secara1 normalpun1 dalam1 tugas1 yang1 dihadapi1 oleh1 seorang1 editor1 ia1 harus1 banyaj1 melakukan1 “pencurian”.1 Tapi1 jangan1 diharapkan1 agar1 dia1 melakukan1 penyelamatan1 atas1 tiap1 film1 di1 kamar1 editing.1 Seorang1 juru1 kamera1 yang1cakap1sebaiknya1sungguh-sungguh1memahami1tentang1editing1film1 lebih1utama1dari1segi1visual,1daripada1dari1sudut1tekniknya.1Dia1tidak1usah1tahu1 cara1merakit1gulungan1A1&1B,1atau1bahkan1bagaimana1merekat1sambungan1film,1 tapi1 ia1 harus1 mampu1 melakukan1 pemilihan1 atas1 suatu1 kejadian1 menjadi1 serangkaian1shot1yang1bisa1disunting1menjadi1sequence1yang1bisa1disajikan.1

Juru1kamera1film1noncerita1harus1menganl1baik1permasalahan-permasalahan1 editing.1 Apakah1 karena1 ia1 akan1 mengedit1 filmnya1 sendiri,1 atau1 karena1 ia1 harus1 mengambil1keputusan1pada1segi1editing1ini1pada1saat1shooting1dilakukan.1Banyak1 juru1 kamera,1 yang1 bekerja1 pada1 produser1 lemah,1 melakukan1 sendiri1 penyuntingannya.1 Beberapa1 memang1 mahir1 melakukan1 penyuntingan,1 tapi1 juru1 kamera1 yang1baik1jarang1sekali1 yang1 ahli1sebagai1penyunting.1Sementara1dalam1 pembuatan1 film1 cerita1 diperlukan1 sepenuh1 ya1 spesialisasi,1 pada1 lapnagan1 film1 noncerita1 seringkali1 memerlukan1 perangkapan1 dua1 atau1 tiga1 keahlian,1 hingga1 adanya1juru1kamera/sutradara/editor1bukanlah1hal1yang1tidak1biasa.1

Juru1 kamera1 yang1 bekerja1 secara1 demikian1 itu1 bisa1 mengembangkan1 apresiasi1yang1lebih1besar1terhadap1problema-problema1editing1film1dari1mereka1 yang1 bertugas1 menembak1 saja1 apa1 yang1 diminta1 oleh1 sutradara.1 Ia1 mempunyai1


(18)

151 kesempatan1yang1lebih1besar,1karena1itu,1untuk1menjadi1mahir1dalam1melakukan1 pengambilan1scene1 yang1bisa1dirangkai1dengan1 baik,1karena1ia1juga1lebih1dekat1 dengan1 keseluruhan1 dari1 produksi1 daripada1 juru1 kamera1 yang1 menggarap1 film1 cerita.1Ia1akan1segera1tahu1bahka1action-action1tertentu1memerlukan1pengamatan1 khusus1untuk1bisa1menjadikannya1klop1dalam1shot-shot1berurutan.1Suatu1gerakan-gerakan1tertentu1dari1kamera1dan1pemain1akan1disambungkan1bersama1dan1lainnya1 tidak1 boleh.1 Close-up1 untuk1 cut-in1 atau1 cut-away1 dan1 shot-shot1 reaksi1 bisa1 menyelamatkan1 film1 kalau1 ditemukan1 suatu1 jump-cut1 pada1 sequence.1 Dilakukannya1 perubahan1angle1 kamera1 dan1 atau1 lensa1 pada1 tiap1 kali1 shot1 baru1 dibuat1memberikan1peliputan1terbaik.1

1

3.4BB MetodeBEditingB

Secara1 umum,1 proses1 editing1 film1 dibedakan1 menjadi1 dua1 metode,1 yakni1

Continuity Cutting1dan1Dynamic Cutting.1

1. Continuity Cutting

Metode1ini1merupakan1metode1editing1film1yang1berisi1penyambungan1dari1dua1 buah1adegan1yang1mempunyai1kesinambungan.1

2. Dynamic Cutting

Metode1 editing1 film1 yang1 berisi1 penyambungan1 dari1 dua1 buah1 adegan1 yang1 tidak1mempunyai1kesinambungan.1

1

3.5BBB TeknikBEditingBFilmB

Teknik1 editing1 film1 dikategorikan1 menjadi1 empat1 jenis,1 yakni1 pararel1 editing,1cross1cutting,1contras1editing,1dan1montase1trope.1


(19)

161

1. Pararel1Editing1

Yakni1 kalau1 ada1 dua1 adegan1 yang1 mempunyai1 persamaan1 kaktu,1 harus1 dirangkaikan1silih1berganti.1

2. Cross1Cutting1

Yakni1 beberapa1 adegan1 yang1 disilang1 atau1 penyilangan1 dua1 adegan1 dalam1 kaktu1tidak1bersamaan.1

3. Contras1Editing1

Yakni1 susunan1 gambar1 yang1 memperlihatkan1 kontradiksi1 dua1 adegan1 atau1 lebih.1

4. Montase1Trope1

Yakni1 sistem1 editing1 yang1 mempergunakan1 simbol1 atau1 lambang-lambang1 yang1menimbulkan1pemikiran1pada1penonton.1

1

3.6B JenisBEditingBFilmB 1. EditingBTontinitiB

Editing1 kontiniti1 terdiri1 dari1 penyambungan1 klop,1 dimana1 action1 yang1 bersinambungan1mengalir1dari1satu1shot1ke1shot1lainnya;1dan1beberapa1 cut-away,1dimana1action1yang1diperlihatkan1bukan1merupakan1bagian1dari1shot1 sebelumnya.1 Suatu1 sequence1 yang1 bersinambungan1 atau1 rangkaian1 dari1 penyambungan-penyambungan1 yang1klop,1 boleh1 terdiri1 dari1 berbagai1jenis1 shot1 yang1 difilmkan1 dari1 beberapa1angle1 yang1 berbeda.1 Kejadian1 yang1 digambarkan,1 betapapun,1 harus1 tampil1 sebagai1 suatu1 rangkaian1 yang1 bersinambungan1dari1citra-citra.1Manakala1action1bersinambungan,1gerakan,1 posisi1 dan1 arah1 pandang1 para1 pemain1 harus1 klop1 pada1 seluruh1 shot1 yang1


(20)

171 dirangkum1 bersama.1 Suatu1 penyambung1 yang1 tidak1 klop,1 disebabkan1 oleh1 perbedaan1 pada1 posisi1 badan1 atau1 pertukaran1 arah1 pandang,1 akan1 mengakibatkan1jump-cut.1Ini1terjadi1karena1pemain1akan1Nampak1tersentak1 atau1terlompat1lekat1sambungan1antara1shot-shot.1

Manakala1 kamera1 digerakkan1 mendekat1 langsung1 dari1 long1 shot1 atau1 medium1shot1ke1set-up1yang1lebih1dekat,1maka1adanya1penyambungan1yang1 tidak1klop1akan1paling1kentara.1Tidak1klop1yang1sedikit1saja,1seperti1posisi1 kepala1 yang1 agak1 berbeda1 sedikit1 saja,1 bisa1 dibikin1 tidak1 Nampak1 kalau1 kamera1 dipindahkan1 ke1 angle1 yang1 agak1 berbeda,1 sebagaimana1 kalau1 kamera1 digerakkan1 untuk1 membuat1 shot-shot1 yang1 lebih1 dekat.1 Maka1 itu1 adalah1 bijaksana1 kalau1 kamera1 yang1 digerakkan1 mendekat1 digeser1 ke1 satu1 sisi1dari1subjek,1bukannya1lurus1mendekat.1Manakala1suatu1shot1mengambil1 sebagian1dari1scene1sebelumnya1seperti1 kalau1menyambung1dari1long shot1 ke1 medium shot1 maka1 posisi1 pemain,1 gerakan1 badannya1 dan1 arah1 pandangannya1harus1ditiru1sepersis1mungkin.1 Lengan1tidak1boleh1Nampak1 terangkat1 pada1long shot,1 dan1 kemudian1 tangan1 itu1 lebih1 rendah1 pada1 medium1shot1berikutnya.1Kepala1tidak1boleh1digambarkan1menoleh1ke1arah1 yang1 berbeda,1 agar1 jangan1 sampai1 arah1 pandang1 pemain1 tidak1 bisa1 menyambung1 klop1 dengan1 shot1 sebelumnya.1 Perbedaan1 yang1 demikian1 kentara1 di1 layar1 akan1 membuat1 penonton1 terperanjat.1 Kalau1 kamera1 digerakkan1mundur,1atau1cut1ke1belakang,1dari1shot1dekat1ke1shot1lebih1jauh,1 hanya1 diperlukan1 klop1 dengan1 action1 yang1 nampak1 pada1 close-up1 sebelumnya,1karena1selebihnya1berada1di1luar1bingkai.1Penyambungan1dari1


(21)

181 mengijinkan1pencurian1yang1seksama.1Penonton,1yang1sesaat1bingung,1akan1 menerima1tiap1perubahan1pada1long1shot1terakhir1sebagai1telah1terjadi1pada1 saat1close-up1nampak1di1layar.1

Shot-shot1cut-away1 tidak1 usah1 klop1 dengan1 shot1 sebelumnya,1 karena1 shot1 tersebut1 bukan1 bagian1 dari1 kejadian1 utama.1Cut-away1 direkam1 dari1 action1 kedua1 -1 yang1 langsung1 atau1 tidak1 langsung1 mempunyai1 hubungan1 dengan1 action1 utama1 –1 digunakan1 sebagai1 shot1 reaksi,1 suatu1 komentar1 atau1 untuk1 mengalihkan1perhatian.1Betapapun,1shot-shot1cut-away1sebaiknya1dijelaskan1 kalau1mereka1merupakan1bahian1dari1long1shot1asli1dan1kemudian1bergerak1 ke1 luar1 frame,1 ketika1 kamera1 bergerak1 untuk1 menangkap1 pemain-pemain1 yang1 penting.1 Long1 shot1 memperlihatkan1 sejumlah1 pemain.1 Kemudian,1 action1direkam1dengan1sebuah1two-shot.1Reaksi1para1pemain1yang1berada1di1 luar1layar1secara1langsung1akan1menjadi1cut-away.1Dalam1contoh1ini,1adalah1 penting1tiap1pemain1diperlihatkan1dengan1arah1pandang1yang1betul1ke1kanan1 atau1 ke1 kiri,1 agar1 klop1 dengan1 posisi1 mereka1 di1 luar1 layar1 dalam1 kaitan1 dengan1 para1 pemain1 penting1 itu.1 Arah1 pandang1 yang1 keliru1 akan1 memberikan1 kesan1 bahka1 pemain1 tersebut1 sekarang1 berada1 pada1 posisi1 seberang1dari1sisi1semula1sebagaimana1dijelaskan1dalam1long shot.1

Cut-away1 tidak1 usah1 klop1 atau1 dijelaskan1 dulu1 kalau1 shot1 itu1 adalah1 dari1 para1pemain1yang1tidak1Nampak1pada1shot1sebelumnya.1Satu1seri1close-up1 dari1 ‘man1 in1 the1 street’1 sebagai1 cut-away1 boleh1 digunakan1 untuk1 memberikan1 komentar1 atas1 perkara1 yang1 sedang1 ditangani1 dalam1 adegan1 pengadilan1 terdahulu.1 Mungkin1 perlu1 dipilih1 atah1 pandang1 ke1 mana1 yang1 tepat1untuk1mendapatkan1efek1pictorial1yang1paling1baik,1tapi1untuk1adegan1


(22)

191 di1atas1tadi1bisa1saja1arah1pandang1orang-orang1dalam1cut-away1itu1ke1segala1 arah.1

Close-up cut-away1bisa1digunakan1untuk1mengalihkan1perhatian1penonton,1 untuk1 menutupi1 perubahan1 arah1 para1 kontiniti1 perjalanan,1 menyingkirkan1 kaktu1 atau1 adanya1 suatu1jump-cut.1 Tidak1 perlu1 klop,1 juga1 tidak1 perlu1 ditampilkan1 dengan1 arah1 pandang1 khusus,1 kalau1 shot-shot1 itu1 adalah1 rekaman1“orang1luar”,1tidak1termasuk1dalam1scene1umum.1

Close-up1seseorang1yang1menolehkan1kepalanya1bisa1disisipkan1antara1dua1 shot1kendaraan1yang1bergerak1pada1arah1sebenarnya.1Suatu1pengerjaan1yang1 panjang,1seperti1pekerjaan1pengerukan,1bisa1dipersingkat,1dan1baguan1yang1 hilang1ditutup1dengan1menyisipkan1close-up1dari1orang1lekat1 yang1sedang1 asyik1 menyaksikan.1 Suatu1jump-cut1 yang1 terjadi1 karena1 kecerobohan1 atau1 karena1 terpaksa1 dilakukan1 pemendekan,1 bisa1 ditutup1 dengan1 mengalihkan1 perhatian1 penonton1 pada1 sisipan1close-up1 dari1 orang1 yang1 menyaksikan1 kejadian1itu.1

2. EditingBTompilasiB

Film1 berita1 dan1 film1 jenis1 dokumenter1 mengenai1 survey,1 laporan,1 analisa,1 dokumentasi,1 sejarah1 atau1 laporan1 perjalanan,1 umumnya1 menggunakan1 editing1kompilasi1karena1sifat1snapshot1 yang1mengasyikkan1dari1informasi1 visual.1 Ini1 semua1 dihubungkan1 oleh1 narasi1 yang1 bersinambungan.1 Jalur1 suara1 merangkum1 penuturan1 dan1 mendorong1 scene1 bergerak,1 yang1 sebetulnya1 hanya1 punya1 sedikit1 saja1 kemampuan1 kalau1 disajikan1 tanpa1 penjelasan1 suara.1 Penyuntingan1 kompilasi1 hanya1 memberikan1 sedikit1 saja1 problema-problema1 peng-klop-an,1 karena1 shot-shot1 tunggal1 mendapatkan1


(23)

201 ilustrasi1apa1yang1terdengar1dan1tidak1perlu1adanya1keterkaitan1sevara1visual1 satu1 sama1 lain.1 Film-film1 jenis1 kompilasi1 tidak1 bentuk1 yang1 pasti1 selain1 bergerak1dari1yang1bersifat1umum1ke1yang1khusus.1Long1shot1bisa1mengikuti1

long shot,1dan1sejumlah1close-up 1yang1tidak1punya1hubungan1dengan1shot-shot1 yang1 berkaitan1 bisa1 saja1 disisipkan.1 Semua1 aturan1 dalam1 buku1 mengenai1 editing1 bisa1 dilanggar1 kalau1 narasi1 bisa1 dimengerti1 dan1 menyajikan1cerita1yang1masuk1akal.1Shot-shotnya1sendiri1bisa1saja1bergerak-gerak1 dalam1 kaktu1 dan1 tempat1 kalau1 semua1 itu1 diberi1 narasi1 dengan1 memuaskan.1

3. EditingBTompilasiB&BTontinitiB

Film-film1 cerita1 yang1 menggunakan1 editing1 kontiniti1 boleh1 juga1 sesekali1 menggunakan1 pula1 editing1 kompilasi,1 seperti1 serangkaian1 long-shot1 introduksi,1 sebuah1 sequence1 editing1 dengan1 kaktu1 dan1 ruang1 yang1 diringkaskan,1 atau1 serangkaian1 shot1 yang1 tidak1 salaing1 berkait1 untuk1 memberikan1 impresi,1 bukannya1 suatu1 reproduksi1 dari1 suatu1 peristika.1 Sequence1 yang1 berisi1 kompilasi1 serupa1 itu,1 terutama1 kalau1 digunakan1 sebagai1 introduksi1 atau1 keperluan1 transisi,1 boleh1 menggunakan1 narasi1 penjelasan.1

Film-film1 kompilasi1 boleh1 menggunakan1 editing1 kontiniti1 manakala1 sequence1dari1sejumlah1shot1digunakan1untuk1menggambarkan1suatu1bagian1 dari1 cerita.1 Sejumlah1 shot1 yang1 tidak1 klop1 bisa1 disajikan1 dalam1 sebuah1 sequence1 yang1 menuturkan1 sedikit1 kisah1 tentang1 materi1 itu1 sendiri1 yang1 perlu1 peng-klop-an1 dari1 sequence1 yang1 berurutan.1 Editing1 kontiniti1 harus1


(24)

211 digunakan1pada1film1kompilasi1manakala1dua1shot1atau1lebih1dari1shot1yang1 berurutan1memerlukan1peng-klop-an1action.1

4. EditingB&BTomposisiB

Unsur-unsur1 yang1 berkaitan1 dengan1 komposisi1 –1 para1 pemain,1 ‘furnitur’,1 props,1 objek-objek1 latar1 belakang1 –1 harus1 tetap1 berada1 pada1 area1 relative1 dari1 frame1 dalam1 suatu1 rangkaian1 scene-scene1 yang1 klop.1 Berpindahnya1 unsur-unsur1dari1 komposisi1di1 antara1 shot1 bisa1 membingungkan1penonton.1 Umpamanya,1 lampu1 meja1 di1 latar1 belakang1 yang1 berada1 di1 samping1 kiri1 pemain1pada1long1shot,1jangan1tiba-tiba1berubah1menjadi1di1sebelah1kanan1 karena1 terjadinya1 perubahan1 yang1 besar1 pada1 angle1 kamera.1 Para1 pemain1 dan1objek1akan1ditempatkan1pada1posisi1yang1tepat1kalau1prinsip1dari1poros- action1dipatuhi;1tapi1hubungan1dari1para1pemain,1furniture,1props1dan1unsur-unsur1latar1 balakang1harus1dicatat1dengan1teliti1 kalau1merubah1 angle1pada1 shot-shot1 yang1 berurutan.1 Kadang-kadang1 mungkin1 perlu1 menggeser1 atau1 ‘mencuri’1letak1objek1untuk1bisa1nampak1tampil1secara1baik1dalam1suatu1seri1 shot.1 Hal1 itu1 besar1 kemungkinan1 terjadi1 pada1 close-up,1 dimana1 terjadi1 menjoroknya1 bayangan1 lampu1 atau1 sudut1 dari1 bingkai1 lukisan1 ke1 dalam1 gambar.1 Lampu1 bisa1 Nampak1 terlalu1 dekat1 dengan1 pemain1 karena1 penggantian1focal1length1dari1lensa1antara1long1shot1dan1close-up.1

Atau1 gambar1 yang1 nampak1 terlalu1 jauh1 dari1 pemain1 tiba-tiba1 muncul1 di1 belakangnya1ketika1kamera1dipindahkan1ke1close-up.1Kalau1objek1tidak1bisa1 dipindahkan1 karena1 akan1 nampak1 jelas1 adanya1 sesuatu1 yang1 hilang,1 maka1 harus1 ‘dicuri’1 agar1 bisa1 memberikan1 penampilan1 yang1 benar.1 Kalau1


(25)

221

sequence1memerlukan1suatu1penjelasan1ulang1melalui1long shot,1objek1harus1 dipindahkan1kembali1ke1tempat1asalnya.1

Perubahan1 sekaligus1 angle1 kamera1 dan1 ukuran1 citra1 akan1 menambah1 licinnya1penyambungan1antara1shot,1karena1titik-pandang1kamera1berpindah1 ketika1 ukuran1 citra1 membesar1 atau1 mengecil.1 Pemindahan1 titik-pandang,1 bukan1hanya1sekedar1mendekatkan1atau1menjauhkan,1akan1menutup1ketidak-klop-an1 kecil1 dan1 perubahan1 pada1 letak1furniture,1 props1 atau1 objek-objek1 pada1latar1belakang,1artinya1scene1diliat1dari1angle1yang1betul-betul1baru.1 1


(26)

23

BABBIVB

METODOLOGIB

B

4.1 ProsedurBPelaksanaanBKerjaBPraktikB

Prosedur dalam pelaksanaan Kerja Praktik sesuai dengan yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya, yaitu dengan beberapa tahapan-tahapan penting yang harus dilalui:

1. Survey atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati proses pembuatan produksi multimedia.

2. Studi Pustaka dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi refrensi untuk pelaksanaan rencana penggambaran sistem.

3. Analisa Permasalahan ditujukan untuk menetapkan kebutuhan client atau kebutuhan instansi dan menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam instansi.

Pembuatan Produk Multumedua, pada pembuatan produk sendiri terdapat beberapa tahapan, antar lain:

1. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternative, solusi dan prioritas pengembangan.

2. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang pembuatan Video Klip.


(27)

24

3. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefiniskan kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

4. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional, konfigurasi hardware dan software yang support dengan komputer klien. 5. Revisi produk, melakukan perbaikan dan pemantauan untuk menghasilkan

produk yang sesuai target.

6. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multimedia tersebut, sebagaihasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

B

4.2 AcuanBKerjaBPraktikB

Sebelum melakukan Kerja Praktik, ada beberapa acuan yang harus dilalui. Di dalam Kerja Praktik memiliki sebuah acuan, diantaranya adalah:

1. Pra - Kerja Praktik:

a. Sebelum melaksanakan Kerja Praktik, wajib mengisi form acuan kerja yang terdiri dari dua halaman yang merupakan “kontrak kerja” antara mahasiswa dengan perusahaan dimana anda melaksanakan Kerja Praktik dan dosen pembimbing Kerja Praktik.

b. Pengisian form acuan kerjaharus lengkap beserta tandatangan pihak terkait.

c. Form acuan kerja yang terisi lengkap, diperbanyak oleh mahasiswa sebanyak dua kali denganukuran A4.

d. Copy 1: Diserahkan kepada perusahaan. e. Copy 2: Diserahkan kepada PPKP.


(28)

25

f. Asli: Dilampirkan saat pembuatan Buku Laporan Kerja Praktik. 2. Kerja Praktik:

a. Melaksanakan Kerja Praktik sesuai jangka waktu yang ditetapkan. b. Melakukan bimbingan ke dosen pembimbing.

3. Pasca Kerja Praktik:

a. Mengambil form nilai Kerja Praktik untuk perusahaan.

b. Mahasiswa melakukan demo kepihak perusahaan terlebih dahulu, kemudian kedosen pembimbing.

c. Setelah demo keperusahaan, mahasiswa meyerahkan form nilai dari perusahaan secara lengkap kebagian PPKP untuk ditukar dengan form nilai Kerja Praktik untuk dosen pembimbing.

d. Melakukan demo kedosen pembimbing dan setelah melakukan demo kedosen pembimbing mahasiswa menyerahkan form nilai dari dosen pembimbing kebagian PPKP.

e. Mahasiswa membuat buku laporan Kerja Praktik dengan bimbingan dosen pembimbing Kerja Praktik.

f. Merevisi laporan jika ada yang perludi benahi.

g. Buku laporan Kerja Praktik dan CD diserahkan kebagain PPKP/ perpus. h. Kerja Praktik berakhir, mahasiswa tinggal menunggu hasil nilainya.


(29)

26

4.3 MetodologiBPenelitianB

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan penelitian secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan metode pengolahan data kuantitatif (angka) dengan metode statistic inferensial. Penelitian kualitatif merujuk pada penalaran baik secara tekstual maupun secara visual.

Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif akan digunakan dalam pengumpulan data yang akan diproses lebih lanjut untuk di olah. Dari olahan data akan memunculkan perancangan.

4.4 PengumpulanBDataB

Pengumpulan data dilakukan dengan metode mengidentifikasi masalah terlebih dahulu dan membuat alur perancangan yang akan dilaksanakan, agar dalam proses pencarian data tidak terjadi penyimpangan dalam mengemukakan tujuan yang ingin dicapai.

1. Observasi B

Saat melakukan magang atau Kerja Praktik di PT. Index, telah dilakukan observasi dalam rangka mencari refrensi tentang Video Klip yang mana sebagai bahan dalam melaksanakan Kerja Praktik. Pada pelaksanaan Kerja Praktikakan dikumpulkan data mengenai perusahaan maupun metode penyatuan setiap divisi, dan mekanisme penyatuan stock shot yang akan dipakai pembuatan Video Klipini.


(30)

27

2. Wawancara B

Kegunaan metode wawancara adalah agar mampu mengetahui lingkup lingkungan kerja dan mengetahui bagaimana yang diminta dari project leader tentang Pembuatan Video Klip tersebut. Berikut adalah beberapa hasil wawancara:

a. Mendapatkan cara membuat Video Klip.

b. Mendapatkan pengetahuan dari dalam instansi yang terdapat beberapa divisi untuk mampu menyatu dengan Video Klipyang telah dibuat. c. Menetapkan deadlune serta membuat Video Klip sesuai standart

sehingga mampu menghasilkan Video Klip yang lebih dari standart dan berkualitas.

3. Studi Literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data dari perpustakaan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku literatur, majalah, artikel internet, dan informasi lainnya, sebagai bahan tinjauan literatur. Pengumpulan data ini berkaitan dengan penelitian video klip, seperti yang dijelaskan pada landasan teori diatas.

4. Pasca-produksiB

Editing merupakan tahapan akhir dari pembuatan video klipmaka tugas dari editorhanya pada proses pasca-produksi saja, yang telah di lakukan penulis naskah, kameraman, dan sound enguneerung dan akan di lanjutkan oleh devisi publikasi. Agar sebuah Video Kliptersebut dapat dipublikasikan dan di distribusikan ke masyarakat luas. Dan ini adalah beberapa tahapan yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut:


(31)

28

a. Studi Literatur dan Konsultasi

Mengumpulkan data dan mekanisme video klip yang sudah ada dari literature dan internet untuk digunakan pada tahap pengembangan video klip dengan tujuan mencari dan memilih genre video klip yang akan digunakan.

b. Menyesuaikan dengan Naskah

Naskah adalah acuan kita agar tau akan dibuat seperti apa dan bertemakan apa video klip yang akan kita buat.

c. Menyesuaikan Storyboard

Yaitu gambar berurutan yang menunjukkan penyusunan gambar dari storyboard dan menjadi acuan kita saat diedit.

d. Memilih stock shot

Memilih stock shot yang akan kita edit, sesuai/tidak dan layak/tidaknya stock shot.

e. Edutung

Mulai mengedit berbagai stock shot yang terpilih tadi seperti memotong dan memberi speed yang ditentukan dan juga menyesuaikan ukuran frame.

f. Colour Gradung

Yaitu mengedit agar gambar mempunyai warna cunematuc dan warna menjadi tidak mentah dari kamera.


(32)

29

g. Memberi effect

Memberi effect seperti trackung motuon gambar seperti membuat tull

down, pannung dan slude.

h. Menggabungkan dengan sound/lagu

Menggabungkan sound atau lagu yang telah dibuat oleh sound

enguneerung. u. Memberi lyruc

Memberi lyruc pada setiap klip gambar agar saura dan subtuttle luryc bisa menyatu dan menjadi bisa dibaca auduens seperti karaoke.

j. Renderung,Export dan Masterung.

Merender hasil edutung gambar dan penggabungan dengan sound, lalu

diexport menjadi format media video lalu masterung dimasukkan ke


(33)

30

BABBVB

IMPLEMENTASIBKARYAB

B

5.1B ImplementasiBKaryaB

Implementasi kalya melupakan tahapan yang inti dalam Editing sebuah Video Klip teldili dali Penyesuaian Naskah, Penyesuaian Stolyboald, Memilih Stock Shot, Editing Penyatuan gambal dan Sound, pemembelian effect, Colour Grading, Rendering, Mastering.

1. Penyesuaian Naskah

Penyesuaian Naskah adalah ploses editol menyesuaikan naskah Video Klip yang telah dibuat oleh penulis naskah agal paham dan tau akan celita atau tema yang akan dibuat.

2. Storyboard

Storyboard yaitu gambal belulutan yang menunjukkan gambal lencana pengambilan gambal untuk Video Klip yang akan dibuat, editol halus menyesuaikan ulutan gambal pada storyboard disaat editing.


(34)

31

Gambal 5.1 storyboard (Sumbel: olahan Penulis)


(35)

32

Gambal 5.2 storyboard (Sumbel: olahan Penulis)


(36)

33

3. Memilih stock shot

Seolang editol juga memilih stock shot yang ada, sekaligus memilah agal stock gambal sesuai dengan yang diinginkan ataupun layak atau tidaknya kualitas gambal telsebut untuk diedit.

Gambal 5.3 stock shot (Sumbel: olahan Penulis) 4. Penyatuan gambar dan sound

Pada editing kali ini adalah dimana ploses penyatuan gambal stock shot dengan lagu atau sound yang telah dibuat oleh divisi sound engineering disatukan dan disesuaikan dengan gambal yang telah diambil oleh divisi cameraman.


(37)

34

B Gambal 5.4 Penyatuan gambal dan sound

(Sumbel: olahan Penulis) 5. Pembelian Effect

Pembelian effect pada gambal dan sound yang telah disatukan pellu dilakukan, kalena untuk mempelbaiki kekulangan atau ketidak sempulnaan sound ataupun gambal dan juga menambah effect agal hasil akhil yang menjadi sangat bagus untuk dilihat pala audiens.

Gambal 5.5 Penambahan effect (Sumbel: olahan Penulis)


(38)

35

6. Colour Grading

Colour Grading adalah dimana pewalnaan ataupun editing walna pada Video Klip agal walna tellihat lembut dan nyaman dilihat audiens selta menghalmoniskan walna gambal dali stock shot, selta dapat juga membeli effect dlamatis dan menyesuaikan keadaan dan juga kondisi untuk mendukung suasana yang ditunjukan.

Gambal 5.6 Colour Grading (Sumbel: olahan Penulis) 7. Rendering

Rendering adalah dimana ploses akhil dalam editing atau output akhil dali belbagai editing gambal, effect, dan sound tadi disatukan dan dijadikan folmat video untuk dapat diplay melalui ploglam atau aplikasi untuk menjalankan video agal langsung dapat dinikmati pala audiens, dan folmat


(39)

36 video untuk hasil rendering ada belbagai macam dan bisa kita pilih sepelti folmat MP4, 3gp, AVI, mov, FLV dan lain sebagainya.

Gambal 5.7 Rendering (Sumbel: olahan Penulis) 8. Mastering

Mastering adalah ploses akhil dali semua ploses editing dan juga rendering, mastering ini adalah ploses dimana hasil fix video untuk diburn ke dalam DVD atau VCD untuk didistlibusikan ataupun dipublikasikan, dan tahap selanjutnya adalah tugas dali divisi publikasi yang akan mempublikasikan video ini ke masyalakat luas. dalam ploses mastering juga menggunakan aplikasi mastering untuk burn ke dalam DVD, antala lain aplikasi untuk mastering adalah Nelo, Ulead, ataupun bisa buln langsung dali windows namun untuk hasil lebih baik hasilnya dan autoplay ketika di jalankan bisa menggunakan ploglam aplikasi tambahan di lual aplikasi burn dali windows.


(40)

37

Gambal 5.8 Mastering (Sumbel: olahan Penulis)


(41)

38

BABBBVIB

PENUTUPB

B

6.1 KesimpulanB

Berdasarkan implementasi karya yang telah dijelaskank maka dapat disimpulkan yaitu:

1. Ketika Editing. Mulai dari Penyesuaian Naskah, Penyesuaian Storyboard, Memilih Stock Shot, Editing Penyatuan gambar dan Sound, pememberian effect, Colour Grading, Rendering, Mastering. adalah alur kewajiban seorang editor Video Klip.

2. Pada saat pasca produksik yang paling terpenting adalah editing sebuah Video Klipk karena hasil akhir sebuah Video Klip tergantung dari hasil editingk dan editor sering di bilang second director karena penentu hasil akhir adalah editor.

6.2 SaranB

Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja Praktik inik yang sehubungan dengan penulisannya:

1. Dalam kegiatan pembuatan editing Video Klip inik dibutuhkan banyak referensi dari Video Klip yang telah ada maupun mencari informasi dari berbagai media.

2. Bagi teman-teman yang akan melakukan kerja praktik dengan tema yang

samak sebaiknya memperkuat konsep editing dan banyak mempelajari


(1)

Seolang editol juga memilih stock shot yang ada, sekaligus memilah agal stock gambal sesuai dengan yang diinginkan ataupun layak atau tidaknya kualitas gambal telsebut untuk diedit.

Gambal 5.3 stock shot (Sumbel: olahan Penulis)

4. Penyatuan gambar dan sound

Pada editing kali ini adalah dimana ploses penyatuan gambal stock shot dengan lagu atau sound yang telah dibuat oleh divisi sound engineering disatukan dan disesuaikan dengan gambal yang telah diambil oleh divisi cameraman.


(2)

B Gambal 5.4 Penyatuan gambal dan sound

(Sumbel: olahan Penulis) 5. Pembelian Effect

Pembelian effect pada gambal dan sound yang telah disatukan pellu dilakukan, kalena untuk mempelbaiki kekulangan atau ketidak sempulnaan sound ataupun gambal dan juga menambah effect agal hasil akhil yang menjadi sangat bagus untuk dilihat pala audiens.


(3)

6. Colour Grading

Colour Grading adalah dimana pewalnaan ataupun editing walna pada Video Klip agal walna tellihat lembut dan nyaman dilihat audiens selta menghalmoniskan walna gambal dali stock shot, selta dapat juga membeli effect dlamatis dan menyesuaikan keadaan dan juga kondisi untuk mendukung suasana yang ditunjukan.

Gambal 5.6 Colour Grading (Sumbel: olahan Penulis)

7. Rendering

Rendering adalah dimana ploses akhil dalam editing atau output akhil dali belbagai editing gambal, effect, dan sound tadi disatukan dan dijadikan folmat video untuk dapat diplay melalui ploglam atau aplikasi untuk menjalankan video agal langsung dapat dinikmati pala audiens, dan folmat


(4)

folmat MP4, 3gp, AVI, mov, FLV dan lain sebagainya.

Gambal 5.7 Rendering (Sumbel: olahan Penulis)

8. Mastering

Mastering adalah ploses akhil dali semua ploses editing dan juga rendering, mastering ini adalah ploses dimana hasil fix video untuk diburn ke dalam DVD atau VCD untuk didistlibusikan ataupun dipublikasikan, dan tahap selanjutnya adalah tugas dali divisi publikasi yang akan mempublikasikan video ini ke masyalakat luas. dalam ploses mastering juga menggunakan aplikasi mastering untuk burn ke dalam DVD, antala lain aplikasi untuk mastering adalah Nelo, Ulead, ataupun bisa buln langsung dali windows namun untuk hasil lebih baik hasilnya dan autoplay ketika di jalankan bisa menggunakan ploglam aplikasi tambahan di lual aplikasi burn dali windows.


(5)

Gambal 5.8 Mastering (Sumbel: olahan Penulis)


(6)

PENUTUPB

B 6.1 KesimpulanB

Berdasarkan implementasi karya yang telah dijelaskank maka dapat disimpulkan yaitu:

1. Ketika Editing. Mulai dari Penyesuaian Naskah, Penyesuaian Storyboard, Memilih Stock Shot, Editing Penyatuan gambar dan Sound, pememberian effect, Colour Grading, Rendering, Mastering. adalah alur kewajiban seorang editor Video Klip.

2. Pada saat pasca produksik yang paling terpenting adalah editing sebuah Video Klipk karena hasil akhir sebuah Video Klip tergantung dari hasil editingk dan editor sering di bilang second director karena penentu hasil akhir adalah editor.

6.2 SaranB

Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja Praktik inik yang sehubungan dengan penulisannya:

1. Dalam kegiatan pembuatan editing Video Klip inik dibutuhkan banyak referensi dari Video Klip yang telah ada maupun mencari informasi dari berbagai media.

2. Bagi teman-teman yang akan melakukan kerja praktik dengan tema yang samak sebaiknya memperkuat konsep editing dan banyak mempelajari