METODE PENELITIAN VERSCHONINGSRECHT (HAK MENGUNDURKAN DIRI) NOTARIS SEBAGAI SAKSI DALAM PERKARA PERDATA DAN PIDANA DI KOTA PURWOKERTO - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) NURHIDAYANTI, S.H.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Metode Pendekatan Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisis berbagai peraturan tentang verschoningsrecht hak mengundurkan diri notaris sebagai saksi menurut Undang-undang Jabatan Notaris Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk menganalisis hukum yang dilihat dari perilaku masyarakat yang mempola dalam kehidupan para praktisi hukum, khususnya para notaris, pengacara, penyidik, dan hakim di pengadilan. Berbagai temuan dari lapangan yang bersifat individual, kelompok yang akan dijadikan bahan utama dalam mengungkapkan permasalahan yang diteiliti dengan berpegang pada ketentuan yang normatif. 3.2.Spesifikasi Penelitian Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, karena memaparkan, menggambarkan atau mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori yang berlaku dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan di atas. Biasanya, penelitian deskriptif seperti ini menggunakan metode survei. Penelitian ini memberikan gambaran tentang verschoningsrecht hak mengundurkan diri notaris sebagai saksi dalam perkara perdata dan pidana di Purwokerto. Sedangkan analisis dilakukan terhadap berbagai aspek hukum yang mengatur tentang verschoningsrecht hak mengundurkan diri. Lebih jauh penelitian ini berusaha sesuai dengan temuan- temuan di lapangan. 3.3.Lokasi Penelitian Penelitian berlokasi di kota Purwokerto, hal tersebut dipilih oleh penulis didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu: Penulis memahami betul keadaaan lokasi yang akan diteliti. Terdapat notaris yang pernah menggunakan verschoningsrecht hak mengundurkan diri dalam perkara perdata dan pidana di Purwokerto. Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Purwokerto, Kepolisian Wilayah Purwokerto, Ikatan Notaris Indonesia Kota Purwokerto dan di kantor-kantor notaris dan pengacara yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 3.4.Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada obyeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian adalah semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan verschoningsrecht hak mengundurkan diri notaris di kota Purwokerto yang terdiri dari Pengadilan Negeri Purwokerto, Kepolisian Wilayah Purwokerto, Ikatan Notaris Indonesia Kota Purwokerto, para pengacara di Purwokerto dan notaris di Purwokerto yang berjumlah 40 orang.

3.4.2. Teknik Sampling

Teknik sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling yaitu penentuan sampel yang dilaksanakan berdasarkan kriteria atau karakteristik tertentu yang ditetapkan sesuai dengan penelitian. Teknik purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek berdasarkan keterkaitan dalam pelaksanaan vershoningsrecht hak mengundurkan diri di kota Purwokerto. Berdasarkan teknik sampling di atas, maka penulis mengambil sampel sebagai berikut: 1. Pengadilan Negeri Purwokerto sebagai lembaga yang mengadili perkara yang membutuhkan notaris sebagai saksi. Pengadilan negeri di Purwokerto hanya ada 1 satu semua diteliti 2. Kepolisian Wilayah Purwokerto sebagai lembaga yang memeriksa perkara yang membutuhkan notaris sebagai saksi. Kepolisian Wilyah Purwokerto hanya ada 1 satu semua diteliti 3. Ikatan Notaris Indonesia Kota Purwokerto sebagai lembaga organisasi notaris. Ikatan Notaris Indonesia Purwokerto hanya ada 1 satu semua diteliti 4. Para Pengacara Kota Purwokerto Para Notaris Kota Purwokerto yang pernah dipanggil sebagai saksi. Dari 40 empatpuluh notaris yang berdomisili di Kota Purwokerto, 3 tiga orang yang pernah menggunakan verschoningsrecht hak mengundurkan diri dan 2 dua orang notaris senior. Dengan demikian yang menjadi responden adalah 5 lima orang notaris yang pernah menggunakan verschoningsrecht hak mengundurkan diri dan 2 dua orang notaris senior. Pengambilan sampel tersebut di atas berdasarkan alasan bahwa sampel tersebut sudah memenuhi syarat sebagai sampel dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. 3.5.Jenis dan Sumber Data Ronny Hanitijo Soemitro_ membagi jenis dan sumber data atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan kepustakaan dengan membaca dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan. Data sekunder dalam penelitian hukum terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Bahan hukum primer berupa: norma dasar Pancasila, UUD 1945, Undang-undang, Yurisprudensi dan Traktat dan berbagai peraturan perundang-undangan sebagai peraturan organiknya. Bahan hukum sekunder berupa: rancangan peraturan perundang-undangan, buku-buku hasil karya para sarjana dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dan bahan hukum tertier berupa bibliografi dan indeks komulatif. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis mempergunakan dua sumber data, yaitu: 1. Data Primer Yaitu data yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembahasan yang didapat dari sumber utama yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dikumpulkan langsung oleh peneliti dari obyek penelitian, data ini diperoleh dengan cara: Wawancara Dengan cara ini penulis melakukan komunikasi langsung untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan yang sesuai dengan penulisan. 2. Data Sekunder Yaitu data yang dipergunakan guna melengkapi data primer, diperoleh melalui studi kepustakaan._ Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dan meneliti buku-buku serta sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang berhasil diperoleh ini dipergunakan sebagai landasan pemikiran yang bersifat teoritis. Data sekunder tersebut meliputi: 1. Bahan hukum Primer - Kitab Undang-undang Hukum Perdata - Kitab Undang-undang Hukum Pidana - Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana - Undang-undang Jabatan Notaris Nomor 30 Tahun 2004 2. Bahan Hukum Sekunder - Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dengan cara. - Studi pustaka, yaitu dengan cara mempelajari bahan-bahan kepustakaan yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu mengenai hak ingkar notaris. - Hasil penemuan ilmiah yang berkaitan dengan materi penulisan.

3.5.1. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian

Pengumuman data di lapangan akan dilakukan dengan cara: Wawancara, baik secara terstruktur maupun tidak struktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan- pertanyaan yang sudah disediakan peneliti, sedangkan wawancara tak terstruktur yakni wawancara yang dilakukan tanpa berpedoman pada daftar pertanyaan. Materi diharapkan berkembang sesuai dengan jawaban informasi dan situasi yang berlangsung. Catatan lapangan diperlukan untuk menginventarisir hal-hal baru yang terdapat di lapangan yang ada kaitanya dengan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan.

3.5.2. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh melalui survei lapangan dan studi kepustakaan dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Data yang kurang relevan akan diabaikan dan data yang bermanfaat akan diolah secara sistematis. Data yang terkumpul kemudian diidentifikasi dan dikategorikan dalam suatu sistematika tertentu, selanjutnya dianalisa secara kualitas. Dari hasil analisa kemudian ditarik suatu kesimpulan yang pada dasarnya merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti mempelajari pernyataan nara sumber tentang verschoningsrecht hak mengundurkan diri notaris sebagai saksi dalam perkara perdata dan pidana di kota Purwokerto. Hasil dari studi kepustakaan digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari survei lapangan. Tujuan analisis ini adalah untuk mendapatkan pandangan-pandangan tentang verschoningsrecht hak mengundurkan diri notaris sebagai saksi dalam perkara perdata dan pidana di kota Purwokerto dan selanjutnya diharapkan mampu memberi jalan keluar terhadap kesulitan-kesulitan yang timbul dalam praktek.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN