dalam perkara korupsi tidaklah dapat dikenakan Pasal 322 KUHP bagi notaris yang bersangkutan.
E. Metode Penelitian.
Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mampu mengumpulkan data-data mengenai berlakunya hak ingkar notaris, penggunaan hak ingkar
notaris serta perlindungan hukum bagi notaris yang memilih mempergunakan hak ingkar notaris apabila ia dipanggil sebagai saksi, dengan demikian
diperoleh jawaban bagi permasalahan yang sedang diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisis
berbagai peraturan tentang pelaksanaan hak ingkar notaris menurut Undnag- undang Jabatan Notaris Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
Sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk menganalisis hukum yang dilihat dari perilaku masyarakat yang mempola dalam kehidupan para praktisi
hukum, khususnya para notaris, pengacara, penyidik, dan hakim di pengadilan. Berbagai temuan dari lapangan yang bersifat individual,
kelompok yang akan dijadikan bahan utama dalam mengungkapkan permasalahan yang diteiliti dengan berpegang pada ketentuan yang normatif.
b. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, karena memaparkan, menggambarkan atau mengungkapkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori yang berlaku dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut
permasalahan di atas. Biasanya, penelitian deskriptif seperti ini menggunakan metode survei. Penelitian ini memberikan gambaran tentang pelaksanaan hak
ingkar notaris di Purwokerto. Sedangkan analisis dilakukan terhadap berbagai aspek hukum yang mengatur tentang pelaksanaan hak ingkar. Lebih jauh
penelitian ini berusaha sesuai dengan temuan-temuan di lapangan.
c. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Purwokerto, Kepolisian Wilayah Purwokerto, Kantor Ketua, Wakil Ketua atau Pengurus daerah Ikatan
Notaris Indonesia Kota Purwokerto dan di kantor-kantor notaris dan pengacara yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
d. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ; obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada obyeksubyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Populasi dalam penelitian adalah semua yang memiliki hubungan dengan pelaksanaan hak ingkar notaris di kota Purwokerto yang terdiri dari hakim
Pengadilan Negeri Purwokerto, penyidik Kepolisian Wilayah Purwokerto, pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia Kota Purwokerto, para
pengacara di Purwokerto dan para notaris di Purwokerto. 2.
Teknik Sampling Teknik sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah secara
non random purposive sampling. Teknik non random purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek yang memenuhi syarat-syarat:
a Harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu
yang merupakan ciri-ciri utama populasi; b
Penentuan karakteristik populasi dilakukan denga teliti; c
Sample benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
Berdasarkan teknik sampling di atas, maka penulis mengambil sampel sebagai berikut:
a Pengadilan Negeri Purwokerto
b Kepolisian Wilayah Purwokerto
c Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia Kota Purwokero
d Para Pengacara Kota Purwokero
e Para Notaris Kota Purwokerto
Pengambilan sampel tersebut di atas berdasarkan alasan bahwa sampel tersebut sudah memenuhi syarat sebagai sampel dan dapat mewakili
populasi secara keseluruhan.
e. Jenis dan Sumber Data