Sementara itu, singkatan D-Mj menunjukkan bahwa data itu diperoleh dari majalah.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Data yang telah terklasifikasi kemudian dianalis menggunakan metode padan. Penulis menggunakan metode padan karena kemetaforaan sebuah
ungkapan tidak hanya dianalisis secara lingusitik saja, melainkan juga menghubungkannya dengan hal lain di luar kebahasaan. Hal lain di luar
kebahasaan itu adalah pengalaman, pengamatan lingkungan, dan konteks. Setiap unsur lingual dalam ungkapan metafora dideskripsikan secara semantis kemudian
dibuktikan bahwa unsur lingual itu mengandung metafora. Untuk memahami budaya dan cara pandang penutur, penulis menggunakan
metode reflektif-introspektif. Metode reflektif-introspektif merupakan metode yang memanfaatkan peran peneliti secara optimal, tidak hanya sebagai penyedia
data, melainkan juga sebagai pengontrol kesahihah data Sudaryanto, 2015:166. Metode ini dipilih karena penulis adalah penutur bahasa Jawa sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menganalisis cara pandang masyarakat Jawa berdasarkan pengalaman penulis.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis adalah: 1 mendeskripsikan unsur lingual pembentuk metafora;
2 membuktikan kemetaforaan
ungkapan dengan
cara menjelaskan
konseptualisasi yang terkandung dalam ungkapan metaforis;
3 menentukan tingkatan subordinat metafora dengan cara menentukan ranah sumber dan ranah target ungkapan metaforis;
4 menggeneralisasi ranah sumber tingkatan subordinat metafora ke dalam tingkatan superordinat metafora;
5 memetakan generalisasi metafora menggunakan skema citra; dan 6 menganalisis cara pandang masyarakat Jawa terhadap konsep emosi.
3.6 Teknik Penyajian Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini disajikan dengan cara mendeskripsikan hasil analisis menggunakan kata-kata. Deskripsi itu untuk menafsirkan
konseptualisasi metafora EMOSI, menjelaskan pemetaan skema-citra, dan mendeskripsikan cara pandang masyarkat Jawa tentang konsep emosi.
Selain itu, analisis dalam penelitian ini juga disajikan menggunakan bagan dan tabel untuk menunjang deskripsi tentang pemetaan skema citra dan
konseptualisasi metafora. Bagan tersebut digunakan untuk menjelaskan pemanfaatan leksikal dalam ungkapan metafora sebagai ranah target dan ranah
sumber. Bagan itu digambarkan seperti berikut ini.
BAGAN 1 Leksikal Ranah Sumber dan Ranah Target
Ungkapan mancing emosi
3. mancing emosi..
emosi Ranah Target
mancing Ranah Sumber
Sementara itu, tabel digunakan untuk menjelaskan skema citra yang digunakan dalam ungkapan metaforis. Ada dua kolom dalam tabel tersebut, yaitu
kolom Target dan Sumber. Kolom-kolom itu berisi tentang konsep-konsep dalam ranah target dan sumber yang saling berkorespondensi. Tabel pemetaan itu seperti
berikut ini.
TABEL 9 PEMETAAN EMOSI dan BENDA BERHARGA
Target: EMOSI Sumber: BENDA BERHARGA
tubuh pengalam tangan ruang fisik
emosi benda berharga
karakteristik emosi ciri benda berharga
kekuatan emosi manfaat benda berharga
hilangnya kendali pengabaian benda berharga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN