Memberikan masukan dan saran-saran kepada Direksi mengenai

d. Memantau dengan cermat pelaksanaan penyelamatan kredit dan melakukan usaha-usaha untuk memperlancar dan mempercepat tercapainya persetujuan penyelamatan kredit antara pihak Bank dengan pihak Debitur; e. Meningkatkan partisipasi aktif unit-unit kerja dalam penyelamatan kredit dalam rangka memulihkan usaha dan kesehatan Bank serta membayar kembali hutang Bank kepada Pemerintah; f. Memantau dan menginventarisasi kendala serta permasalahan yang mempengaruhi efektivitas penyelamatan kredit;

g. Memberikan masukan dan saran-saran kepada Direksi mengenai

langkah-langkah dan kebijaksanaan yang perlu diambil agar program penyelamatan kredit oleh Tim AMU dapat terlaksana dengan sebaik- baiknya dan agar kredit-kredit macet dapat diselesaikan secara efektif sehingga mampu memperbaiki kesehatan Bank dan mengembalikan pinjaman dari Pemerintah sesuai dengan jangka waktunya. Dalam melakukan tugas tersebut Tim AMU mempunyai wewenang diantaranya adalah 65 : a. Menyusun daftar kredit macet yang telah dihapusbukukan dan telah diserahkan ke Departemen Keuangan Tim Pemberesan. b. Mempersiapkan, menetapkan, menyimpan dan mengelola dokumen- dokumen debitur yang diserahkan ke Departemen Keuangan Tim Pemberesan. 65 Surat Keputusan Direksi PT. BPD Jateng Nomor 0309HT.01.012003 c. Mengidentifikasi dan menganalisa serta mengelompokkan Debitur Macet dalam 4 empat kategori: Kategori A: Debitur yang memiliki etikad baik dan usaha masih mempunyai prospek yang mendukung. Kategori B: Debitur yang memiliki etikad baik namun prospek usahanya kurang tidak mendukung. Kategori C: Debitur yang memiliki etikad kurang tidak baik namun prospek usahanya masih mendukung. Kategori D: Debitur yang memiliki etikad kurang tidak baik dan usahanya kurang tidak mendukung. d. Menetapkan prioritas penanganan Debitur sesuai kelompoknya. e. Melaksanakan kunjungan Debitur on the spot untuk mendapatkan data pendukung untuk analisa kredit. f. Melakukan negosiasi dengan Debitur untuk penyelesaian kreditnya. g. Melakukan kegiatan pembinaan penagihan penjualan asset serta kegiatan lain guna mempercepat penyelesaian kredit dimaksud secara terprogram. h. Melakukan monitoring secara berkala atas pelaksanaan kegiatan Tim AMU baik langsung maupun tidak langsung. i. Menandatangani surat-surat keluar, khususnya kepada Debitur dan instansi lembaga terkait lainnya. j. Mengajukan usulan kepada Direksi mengenai program penyelesaian masing-masing Debitur. Sebagai langkah mempercepat usaha penarikan dan penyelesaian kredit macet AMU perlu diberikan keringanan bunga dan denda kepada debitor. Maka untuk itu Tim AMU diberikan kewenangan untuk memutus diantaranya 66 : 1 Ketua Tim AMU Kantor Pusat berwenang memutus keringanan bunga dan denda bagi debitur yang mempunyai tunggakan bunga dan denda sebesar maksimum Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah. 2 Ketua Tim AMU Kantor Cabang koordinator berwenang memutus keringanan bunga dan denda bagi debitur yang mempunyai tunggakan bunga dan denda sebesar maksimum Rp. 75.000.000,- tujuh puluh lima juta rupiah. 3 Ketua Tim AMU Kantor Cabang berwenang memutus keringanan bunga dan denda bagi debitur yang mempunyai tunggakan bunga dan denda sebesar maksimum Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah.

b. Tehnik Penyelesaian Kredit Macet Oleh Tim AMU