2.1.5. Patogenesis dan Patofisiologi Infeksi HIV
Stadium infeksi HIV meliputi infeksi primer, penyebaran virus ke organ limfoid, periode laten, ekspresi HIV yang meningkat, timbulnya penyakit klinis,
dan kematian. Diperlukan waktu sekitar 10 tahun dari stadium infeksi primer hingga munculnya penyakit klinis. Dan pada kasus yang tidak diobati, kematian
terjadi dalam 2 tahun setelah muncul gejala klinis.
2
Viremia awal terjadi 4 – 11 hari setelah infeksi primer. Viremia, dimana virus tersebar keseluruh tubuh, dapat terdeteksi selama 8 – 12 minggu.
2
Pada periode ini sebagian penderita memperlihatkan gejala tidak khas pada 3 – 6
minggu setelah terinfeksi. Gejala yang terjadi berupa demam, nyerti telan, pembengkakkan kelenjar getah bening, ruam, diare, dan batuk.
18
Limfosit CD4 merupakan target utama infeksi HIV oleh karena itu pada periode ini terdapat penurunan jumlah sel CD4 yang signifikan. Respon imun
terjadi 1 minggu hingga 3 bulan setelah infeksi. Pada masa ini viremia akan turun dan kadar CD4 akan kembali naik. Namun respon imun tidak mampu membasmi
virus dengan sempurna, sel yang terinfeksi HIV masih menetap di kelenjar getah bening dan infeksi HIV sampai pada tahap laten klinis gambar 3.
2
Periode laten klinis disebut juga infeksi HIV asimptomatik dimana penderita tidak menunjukan gejala penyakit dan tampak sehat. Masa tanpa gejala
ini umumnya berlangsung 8-10 tahun. Namun terdapat sebagian kecil yang memiliki perjalanan penyakit yang singkat sekitar 2 tahun dan lambat.
18
Pada masa laten klinis, HIV bermutasi sehingga bisa lolos dari eliminasi dan kontrol respon imun HIV resisten. Sehingga pada masa ini masih terdapat
replikasi viral yang cukup tinggi yaitu sekitar 10 partikel setiap hari. Viremia secara berangsur-angsur akan meningkat dan kadar CD4 akan menurun.
2,18
Pasien dengan kadar CD4 yang dibawah batas tertentu memiliki risiko yang tinggi terkena penyakit oportunistik terutama infeksi dan neoplasma.
Akhirnya pasien mencapai stadium AIDS, yang merupakan stadium akhir dari infeksi HIV. Pada stadium ini pasien dapat menampakkan gejala – gejala seperti
berat badan menurun, demam lama, rasa lemah, pembesaran kelenjar getah bening, diare berkepanjangan hingga 1 bulan, herpes, tuberkulosis, infeksi
jamur, hingga pasien meninggal.
18,19
Gambar 3 : Perjalananinfeksi HIV
2
2.2. TERAPI ANTIRETROVIRAL