Tidak seperti virus lainnya retrovirus HIV bersifat diploid. Didalam capsid terdapat dua kopi RNA untai-tunggal yang identik. RNA tersusun atas
kompleks protein NC p17 di dalam suatu struktur nukleocapsid. Di dalam capsid terdapat enzim reverse transcriptase yang berfungsi untuk sintesis DNA viral
melalui proses transkripsi balik, integrase yang diperlukan untuk integrasi dengan kromosom sel host, dan protease yang penting untuk proses assembly virus.
21
2.1.3. Transmisi HIV
Transmisi HIV terjadi melalui salah satu dari 4 cara berikut,
1. Kontak seksual
Melalui semen dan sekresi vagina dapat pada heteroseksual maupun homoseksual.
22
2. Transfusi
HIV dapat ditularkan melalui transfusi darah lengkap, plasma, faktor pembekuan, ataupun fraksi seluler darah.
22
Gambar 1 : Morfologi Virus HIV
75
3. Jarum suntik yang terkontaminasi
Transmisi terjadi karena inokulasi jarum yang terkontaminasi HIV baik secara tidak sengaja atau melalui jarum suntik yang digunakan bersama oleh
pengguna narkoba.
22
4. Transmisi perinatal
Wanita yang terinfeksi HIV memiliki peluang 40 untuk menularkan virus ke bayinya. Baik itu melalui transplasental saat masih dalam kandungan,
Jalan lahir saat melahirkan, maupun melalui ASI saat menyusui.
22
Belum ada bukti nyata bahwa HIV ditularkan melalui saliva, urin, kontak nonseksual yang tidak melibatkan pertukaran darah, dan gigitan serangga.
21
2.1.4. Siklus Hidup HIV
Replikasi HIV dimulai dengan terikatnya protein GP120 virus dengan molekul CD4 gambar 2. Molekul CD4 banyak ditemukan pada permukaan sel
limfosit-T, sel monositmakrofag dan sel dendritiklangerhans. Gp120 mengalami perubahan konformasional yang memudahkan ikatan dengan co –reseptor.
19
Co-reseptor utama untuk HIV-1 adalah CCR5, yang terdapat pada Sel makrofag, dan CXCR4, yang terdapat pada sel limfosit-T.Interaksi antara Gp120
dengan co-reseptor mengaktifkan protein Gp41 HIV, yang menyebabkan terjadinya fusi antara virus dan sel target.
19
Kompleks preintegrasi yang tersusun atas enzim dan virus RNA dilepaskan ke sitoplasma sel target. Kemudian Enzim reverse transcriptase viral
mengkatalisis proses transkripsi balik dari RNA virus manjadi DNA virus. DNA viral memasuki nukleus melalui nuclear pore. Kemudian terjadilah integrasi DNA
sel Host dengan DNA virus yang dikatalisis oleh enzim integrase viral. DNA provirus ikut ditranskripsi oleh sel host sehingga menghasilkan mRNA HIV.
Kemudian HIV mRNA ditranslasi di sitoplasma menjadi protein viral.
19
Partikel viral dibentuk melalui perangkain protein HIV, enzim – enzim viral dan RNA genom di membaran plasma sel host. Kemudian terjadi proses
budding progeni virion melalui daerah khusus pada lapisan ganda lipid lipid bilayer membran sel host. Melalui proses budding ini HIV mendapatkan
selubung virusnya envelope. Proses perangkaian ini dikatalisasi oleh enzim protease dan menghasilkan HIV matang.
19
Gambar 2 : Siklus hidup HIV
19
2.1.5. Patogenesis dan Patofisiologi Infeksi HIV