3.4.1. Populasi target
Populasi target adalah semua anak dengan keterlambatan bicara
3.4.2. Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah anak dengan keterlambatan bicara yang didapat dari Klinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Kariadi Semarang, bayi-bayi
pasca perawatan risiko tinggi yang kontrol ke Klinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Kariadi Semarang kunjungan rumah, Klinik Terapi Wicara
Bagian Rehabilitasi Medis, CDC RS Dr Kariadi dan YPAC Semarang.
3.4.3. Sampel kasus
Sampel kasus adalah anak dengan keterlambatan bicara yang didapat dari Klinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Kariadi Semarang, bayi-bayi pasca
perawatan risiko tinggi yang kontrol ke Klinik Tumbuh Kembang Anak RS Dr. Kariadi kunjungan rumah, Klinik Terapi Wicara Bagian Rehabilitasi
Medis, CDC RS Dr Kariadi dan YPAC Semarang, dengan kriteria inklusi sebagai berikut :
3.4.3.1. Kriteria inklusi
1. Anak usia 12 bulan – 36 bulan yang mengalami keterlambatan bicara, sesuai dengan kriteria keterlambatan bicara Allen dan Rappin yaitu :
- Anak dengan riwayat saat usia 10 bulan belum mengoceh
- Anak saat usia 18 bulan belum bisa bicara kata selain papa, mama dan belum dapat menunjuk apa yang diingini
- Anak saat usia 24 bulan belum dapat merangkai kalimat yang terdiri dari 2 kata bicara tak dapat dipahami anak tak paham pembicaraan
orang kepadanya, dan atau anak yang diperiksa dengan skala Early Language Milestone Scale Score ELMS-2
mengalami lambat bicara. 2. Anak dengan keterlambatan bicara tanpa gangguan fungsional organ
bicara termasuk kelainan kongenital 3. Lahir di Rumah Sakit Rumah Bersalin, mempunyai data berupa
Catatan Medis CM Kartu Menuju Sehat KMS mengenai riwayat prenatal, natal dan postnatal
4. Orang tua setuju anaknya menjadi sampel penelitian.
3.4.3.2. Kriteria eksklusi
1. Anak dengan keterlambatan bicara yang pada pemeriksaan Neurologis ada kelainan hard sign dan dismorfologi
2. Anak terlambat bicara yang dengan pemeriksaan bagian Telinga Hidung Tenggorokan THT menderita gangguan pendengaran
3.4.4. Sampel kontrol