Patogenesis disfasia perkembangan 1. Neuroanatomi
xlvii fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial, dan
kejang berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.
51
Demam pada kejang demam dapat menyebabkan peningkatan konsumsi energi, dapat menimbulkan
kekurangan glukosa dan oksigen sehingga terjadi keadaan hipoksia. Keadaan hipoksia ini dapat menyebabkan berbagai transport aktif yang memerlukan
tenaga metabolik terganggu. Di antaranya transport aktif Na
+
dan K
+
, sehingga K
+
ekstrasel meningkat, potensial membran turun dan kepekaan sel saraf meningkat. Kegagalan metabolisme energi di otak ini selanjutnya dapat
mengakibatkan iskemi neuron sehingga dapat menyebabkan kerusakan neuron.
2.1.4. Patogenesis disfasia perkembangan 2.1.4.1. Neuroanatomi
Patogenesis dari disfasia perkembangan bukan merupakan suatu proses yang tunggal karena proses berbahasa mempunyai bagian yang sangat kompleks
dari susunan otak manusia. Secara umum disebutkan di bawah ini beberapa bagian otak yang terganggu dalam perkembangannya sehingga menimbulkan
disfasia perkembangan.
13
1. Hemisfer kanan Hemisfer kanan memegang peranan yang penting dalam perkembangan
berbahasa, sebab perkembangan berbahasa pertama kali dirintis di sini. Selain itu hemisfer kanan berfungsi dalam awal komunikasi non verbal dan dalam
pengamatan diri dan lingkungan. Belahan ini menopang belahan otak kiri dalam berbahasa, karena berfungsi dalam gaya bahasa berupa pemberian intonasi, lagu,
penekanan kata dan kalimat.
xlviii 2. Hemisfer kiri
Hemisfer kiri disebut dominan karena belahan ini mengatur kemampuan berbicara dan berbahasa, membaca, menulis dan berhitung. Hemisfer kiri
merupakan pusat untuk penguasaan bahasa atau linguistik, termasuk fonologi, sintaksis dan semantik, yang penting untuk berkomunikasi secara efektif. Tidak
dapat disangkal bahwa terganggunya hemisfer kiri akan sangat menurunkan kemampuan bahasa seseorang khususnya komponen verbalnya.
13
3. Gangguan hubungan antara hemisfer Korpus Kalosum Korpus kalosum merupakan bagian otak yang menghubungkan antara
hemisfer kiri dan kanan. Selain itu korpus kalosum berfungsi dalam perpindahan pusat fungsi bicara. Proses bicara pada awalnya dikelola oleh hemisfer kanan,
dan sewaktu berusia kurang lebih 2 tahun, di mana proses bicara berkembang kompleks, maka pengelolaan ini berpindah ke hemisfer kiri. Apabila kerusakan
atau kelainan perkembangan itu terjadi pada korpus kalosum, maka kontak, kerjasama dan konsultasi antara kedua hemisfer menjadi terganggu.
13