Android Sistem Pemindai Meteran Air Pada Platform Android

mengikuti urutan mana yang terpenting. Setiap pemotongan yang gagal akan memperbaiki kemungkinan dari hasil yang belum selesai, tetapi tidak sepenuhnya dibuang sehingga potongan dapat digunakan kembali nantinya oleh associator jika dibutuhkan. b. Menyatukan karakter yang rusak Ketika pemotongan yang dilakukan tidak mendapatkan hasil yang tepat, kata atau karakter masih belum cukup, maka akan diberikan kepada associator . Associator ini membuat pencarian A terbaik pertama dari graph segmentasi untuk kombinasi yang memungkinkan dari pemotongan blob maksimal menjadi kandidat karakter. Hasil pencarian A dengan menarik kandidat state baru dari antrian prioritas dan mengevaluasi kandidat dengan mengklasifikan kombinasi fragmen yang belum terklasifikasi dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.8. kata yang mudah dikenali Smith 2007 Dengan segmentasi A ini membuat tesseract dapat dengan mudah mengenali karakter yang rusak seperti pada gambar .

2.5. Android

Menurut Safaat, 2012, Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat lunak mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. 2.5.1 Arsitektur android Secara garis besar arsitektur Android dapat dilihat pada Gambar 2.9 : Gambar 2.9. Arsitektur android Safaat 2012 a. Application dan Widgets Application dan Widgets adalah layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita dapat men download aplikasi dan melakukan intstalasi pada aplikasi tersebut kemudian dijalankan. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email , program SMS, kalender, peta, browser , kontak, dan lain- lain. Semua aplikasi ini dibentuk menggunakan bahasa pemograman java. b. Application Frameworks Android adalah “ Open Development Platform ” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang baik dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources , menjalankan service background , mengatur alarm, dan menambahkan status notification , dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dialakukan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan reuse . Adapun komponen-komponen yang termasuk didalam Applications Frameworks adalah sebagai berikut : - Views - Content Provider - Resources Manager - Notification Manager - Activity Manager c. Libraries Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses library untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan diatas kernel , layer ini meliputi berbagai library CC+ + inti seperti Libe dan SSL , serta : - Libraries media untuk pemutaran media audio dan video - Libraries untuk manajemen tampilan - Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D - Libraries SQLite untuk dukungan database - Libraries SSL dan Webkit terintegrasi dengan web browser dan security - Libraries Live Webcore mencakup modern web browser dengan engine embeeded web view - Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s d. Android Run Time Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux . Dalvik Virtual Machine DVM merupakan mesin yang membentuk kerangka dasar aplikasi android. Didalam android run time dibagi menjadi dua bagian yaitu : - Core Libraries : Aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual machine java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi menerjemahkan bahasa javac yang ditangani oleh core libraries. - Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin berbasis register yang dioptamilkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara effisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah. e. Linux Kernel Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing , memory , resource, drivers , dan sistem-sistem operasi android lainnya. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel realese 2.6. 2.5.2. Software Pendukung Dalam pembangunan aplikasi android dibutuhkan beberapa software pendukung Suprianto Agustina, 2012, antara lain : a. Java Development Kit JDK Karena bahasa pemograman android menggunakan bahasa java, maka dibutuhkan JDK. JDK adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk membangun perangka lunak dengan pemograman java. JDK berjalan diatas sebuah virtual machine yang dinamakan JVM Java Virtual Machine. b. Eclipse Eclipse adalah IDE software yang digunakan untuk banyak bahasa pemograman seperti Java, Ada, C, C+ + , COBOL, Phyton dan lain-lain. IDE Eclipse intinya adalah suatu software yang lingkungannya dikondisikan agar memudahkan pengembang membangun suatu aplikasi. c. Android Software Development Kit SDK SDK Android berisi debugger, library, emulator , dokumentasi, contoh kode program dan tutorial. SDK Android adalah mesin utama untuk mengembangkan aplikasi Android. d. Android Development Tools ADT Plugins Plugins ADT berguna sebagai pengenal Android didalam IDE Eclipse. Dengan ADT plugins kita bisa membuat project aplikasi android baru, mengakses tools emulator dan perangkat android, melakukan kompilasi dan men- debug aplikasi, mengekspor aplikasi Android Packages APK dan membuat sertifikasi digital terhadap kode program APK. 2.5.3. SQLite Menurut Haldar 2007, SQLite merupakan sebuah Relational Database Management System RDMS berbasis SQL Structured Query Language yang memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Zero Configuration Tidak ada instalasi terpisah atau pengaturan prosedur untuk inisialisasi SQLite sebelum digunakan. Sourcecode SQLite dapat di- download kemudian di- compile dengan compiler C kemudian selanjutnya dapat digunakan. 2. Embedable Tidak perlu melakukan pemeliharaan terhadap proses server terpisah yang didedikasikan untuk SQLite karena library tertanam dalam aplikasi. 3. Aplication Interface SQLite menyediakan lingkungan SQL untuk aplikasi-aplikasi bahasa C untuk memanipulasi database. 4. Transactional Support SQlite mendukung transaksi inti yaitu atomicity, consistency, isolation dan durability ACID. 5. Thread Safe SQLite merupakan thread-safe library , dan beberapa thread dalam proses aplikasi dapat mengakses secara bersamaan database yang sama atau berbeda. 6. Lightweight SQLite memiliki ukuran yang kecil, yaitu hanya sekitar 250KB, dan ukuran ini masih dapat diperkecil dengan menonaktifkan beberapa fitur-fitur lanjut pada saat kompilasi dari sourcecode . SQLite beroperasi pada Linux, Windows, MAC OS X, OpenBSD dan beberapa sistem operasi lainnya. 7. Costumizable SQLite menyediakan framework yang bagus sehingga pengguna dapat mendefinisikan dan menggunakan fungsi-fungsi SQL dan fungsi Aggregate . Selain itu, SQLite juga mendukung encoding standart UTF-8 dan UTF-16 untuk teks Unicode. 8. Cross-platform SQlite memungkinkan pengguna memindahkan file database dari suatu platform ke platform lainnya tanpa adanya perubahan karena database berperilaku sama untuk semua platform yang didukung oleh SQLite. SQLite berbeda dari kebanyakan database SQL modern lainnya dimana tujuan utama desainnya haruslah sederhana. SQLite mudah dalam hal pemeliharaan, pengoperasian, penyesuaian costumizeable , pengelolaan dan penggunaan dalam bahasa C. Selain itu, SQLite juga menggunakan teknik sederhana untuk mengimplementaskan properti ACID.

2.6. Penelitian Terdahulu