Indikator Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah RSUD

2.3.7 Indikator Kinerja

Menurut Bastian 2001:331 menyebutkan bahwa indiaktor kinerja yaitu sebagai berikut : 1. Aspek Financial Keuangan Aspek financial meliputi anggaran atau cash flow. Aspek financial ini sangat penting diperhatikan dalam pengukuran kinerja, sehingga kondisi keuangan dapat dianalogikan sebagai aliran darah dalam tubuh manusia. 2. Kepuasan Pelanggan Dalam globalisasi perdagangan, peran dan posisi pelanggan sangat krusial dalam penentuan strategi perusahaan. 3. Operasi dan Bisnis Internal Informasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang tercantum dalam skema strategis. 4. Kepuasan Pegawai Dalam perusahaan yang banyak melakukan inovasi, peran strategis pegawai sungguh sangat nyata. 5. Kepuasan Komunitas dan ShareholdersStakeholders Pengukuran kinerja perlu didesain untuk mengakomodasikan kepuasan para Stakeholders. 6. Waktu Ukuran waktu juga merupakan variabel yang perlu diperhatikan dalam desain pengkuruan kinerja, sehingga informasi yang dibutuhkan diharapkan relevan dan up-to-date.

2.3.8 Rumah Sakit Umum Daerah RSUD

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah bahwa Rumah Sakit Umum Daerah adalah merupakan salah satu perangkat daerah yang berbentuk lembaga teknis daerah untuk di Kabupaten Garut diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah dan Inspektorat Kabupaten Garut Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2012 Nomor 8. Berdasarkan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa: 1. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanaan kesehatan perorangan secara paripurna. 2. Untuk menjalankan tugas tersebut Rumah Sakit mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

2.4 Kerangka Pemikiran