b. Dalam hal audit terakhir belum tersedia, kepala SKPD atau kepala
Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD diwajibkan membuat surat pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pasal 21
menyebutkan bahwa penetapan PPK-BLUD yaitu sebagai berikut : 1.
Penerapan, peningkatan, penurunan, dan pencabutan status PPK-BLUD ditetapkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan hasil penilaian.
2. Keputusan kepala daerah disampaikan kepada pimpinan DPRD.
3. Penyampaian keputusan kepala daerah paling lama 1 satu bulan setelah
tanggal penetapan.
2.3 Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah
2.3.1 Pengertian Kinerja
Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah
performance
. Menurut Mangkunegara
2009:9 menyebutkan bahwa pengertian kinerja adalah sebagai berikut :
“Kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya .”
Menurut Bastian 2001:329 menyebutkan bahwa pengertian kinerja adalah sebagai berikut :
“Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
dan visi organisasiyang tertuang dalam perumusan skema strategis
strategic planning
suatu organisasi.”
Menurut Mahsun dkk 2011:141 menyebutkan bahwa pengertian kinerja
adalah sebagai berikut :
“Kinerja
performance
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning
suatu organisasi.” Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan
ketepatan waktu. Kinerja aparatur pemerintah merupakan keluaran yang
dihasilkan oleh suatu aparatur pemerintah melalui fungsi-fungsi suatu pekerjaan dalam yang telah ditentukan secara tepat sasaran.
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kienrja Menurut Mangkunegara 2009:13 mengemukakan bahwa faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan
ability
dan faktor motivasi
motivation
. Hal-hal tersebut dapat diuraikan yaitu sebagai berikut : 1.
Faktor Kemampuan
Ability
Kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup kesetiaan, kedisiplinan, kerjasama dan
tanggung jawab. Karyawan yang memiliki kemampuan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-
hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada bidang yang sesuai dengan
keahliannya.
2. Faktor Motivasi
Motivation
Motivassi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja dilingkungan perusahaannya. Motivasi merupakan kondisi yang terarah
untuk mencapai tujuan kerja atau organisasi. Karyawan yang bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang
tinggi, sebaliknya jika karyawan bersikap negatif terhadap situasi kerjanya, maka akan menunjukan motivasi yang rendah. Situasi kerja yang
dimaksud mencakup hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pempimpin, pola kepemimpinan kerja dan kondisi kerja.
2.3.3 Pengkuran Kinerja