Pada radiografi periapikal, terdapat dua kriteria posisi ideal film dan arah sinar yang sering digunakan, yaitu teknik paralel dan teknik bisekting.
20
2.5.1.1 Teknik Paralel
Teknik  paralel  merupakan  yang  paling  akurat  didalam  teknik  radiografi intraoral. Teknik  ini  menghasilkan  gambar  yang  lebih  jelas  untuk  membantu
diagnostik. Karena  penggunaan  film  holder,  teknik  paralel  juga  mudah  untuk standardisasi dan mengeksekusi.
20
Menurut teorinya, teknik paralel adalah dengan menjepitkan  film dengan film holder dan diletakkan didalam mulut dengan posisi sejajar dengan aksis panjang gigi
yang  diamati.  Kemudian  tabung  sinar  x  diletakkan  dari  luar  rongga  mulut,  besar sudutnya terhadap gigi dan  film harus sesuai dengan aturan berdasarkan region yang
akan  diamati,  baik  secara  vertikal  maupun  horizontal.  Dengan  teknik  ini,  hampir semua  kriteria  posisi  ideal  terpenuhi,  tetapi  anatomi  palatum  dan  bentuk  lengkung
rahang  menyebabkan  gigi  dan  film  tidak  dapat  sejajar  dan  berkontak.  Maka  film dapat dikompensasikan dengan meletakkan film kurang lebih dalam jarak 2 mm dari
gigi untuk mencegah terjadinya pembesaran gambar yang dihasilkan.
20,21
Gambar 4. Teknik Paralel
21
Keuntungan menggunakan teknik paralel yaitu tanpa adanya distorsi, gambar yang dihasilkan sangat representatif dengan gigi sesungguhnya, mudah dipelajari dan
digunakan,  dan  mempunyai  validitas  yang  tinggi.  Kerugiannya  adalah  sulit meletakkan  film  holder,  terutama  anak
–  anak  dan  pasien  yang  mempunyai  mulut yang  kecil.  Pemakaian  film  holder  mengenai  jaringan  sekitarnya  sehingga
mengurangi kenyamanan.
1
2.5.1.2 Teknik Bisekting
Teknik ini dilakukan dengan menempatkan film sedekat mungkin dengan gigi yang  diperiksa  tanpa  membengkokkan  film. Sentral  sinar  x  harus  diarahkan  tegak
lurus terhadap garis imajiner yang membagi dua sama besar sudut yang dibentuk oleh sumbu  panjang  gigi  dan  bidang  film.  Dengan  menggunakan  prinsip  geometri  ini,
panjang gigi sebenarnya didalam mulut akan sama dengan panjang gigi pada film.
21
Gambaran  dari  teknik  bisekting  kurang  akurat  dan  cenderung  membentuk distorsi. Namun,  teknik  ini  menjadi  teknik  alternatif  saat  penempatan  paralel  tidak
dapat  dicapai.  Keuntungan  menggunakan  teknik  ini  dapat  digunakan  tanpa  film holder. Dan kerugiannya yaitu distorsi mudah terjadi, sehingga banyak angulasi yang
harus diperhatikan.
1,21
Gambar 5. Teknik Bisekting
21
Pada  angulasi  vertikal  gigi  maksila  untuk  insisivus  sentral,  insisivus  lateral dan  kaninus  sudut  penyinarannya  adalah  +40
o
sampai  +45
o
.  Untuk  premolar  satu, premolar  dua,  dan  molar  satu  sudut  penyinarannya  +30
o
sampai  +35
o
.  Untuk  molar dua  dan  molar  tiga  sudut  penyinarannya  +20
o
sampai  +25
o
. Sedangkan  angulasi
vertikal  gigi  mandibula  untuk  insisivus  sentral,  insisivus  lateral  dan  kaninus  sudut penyinarannya adalah -15
o
sampai -20
o
Untuk premolar satu, premolar dua, dan molar satu sudut penyinarannya -10
o
. Untuk molar dua dan molar tiga sudut penyinarannya -5 sampai 0 sampai +5
o
.
1
Pada angulasi  horizontal untuk gigi  maksila dan  mandibula,  insisivus  sentral dan  insisivus  lateral  sudut  penyinarannya  adalah  0
o
,  kaninus  sudut  penyinaarannya 45
o
sampai  65
o
.  Untuk  premolar  satu,  premolar  dua,  dan  molar  satu  sudut penyinarannya 70
o
sampai 80
o
. Untuk molar dua dan molar tiga sudut penyinarannya adalah 80
o
sampai 90
o
.
1
2.6 Radiografi Periapikal dalam Melihat Gigi Molar Tiga