Desain Penelitian Laporan Hasil Penelitian (PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AGAMA DAN PENGGUNAAN SUMBER SUMBER BELAJAR DI SD SD WILAYAH KOTA YOGYAKARTA)

Kurikulum formal dijabarkan ke dalam kurikulum instruksional berupa seperangkat skenario pembelajaran pada jam-jam pertemuan sebagai bentuk implementasi kurikulum. Interaksi pembelajaran yang tergelar dalam sesi-sesi pembelajaran sebagai kurikulum eksperiensial berkaitan dengan apa yang dikerjakan guru, apa yang dikerjakan siswa, dan bagaimana interaksi keduanya. Pengalaman belajar yang diharapkan lebih ditekankan pada proses keterbentukan pegetahuan, kemampuan, sikap dan nilai yang sesuai dengan perspektif perkembangan siswa sebagai kerangka pikir pembelajaran developmentally appropriate practice, dengan menggunakan pendekatan induktif-konstruktivistik. Item-item tes dikembangkan ke dalam item-item obyektif yang terdiri dari 20 item dengan 4 alternatif jawaban pada setiap itemnya. Sedangkan lembar pengamatan kegiatan pembelajaran terdiri dari 4 aspek yang dijabarkan ke dalam 21 item meliput: 1 aspek guru meliputi item-item; a penguasaan materi, b teknik menjelaskan, c cara melibatkan siswa dalam pembelajaran, d memberikan balikan e memberikan penguatan, f cara menanggapi pertanyaankomentar siswa, g memberi bantuan secara individual. 2 Aspek siswa meliputi item-item; a kehadiran siswa, b keterlibatan siswa dalam pembelajaran, c jenis kegiatan yang dilakukan siswa, d kualitas responpertanyaan yang disampaikan, e antusiasme siswa dalam pembelajaran, f rasa ingin tahu siswa. 3 aspek iklim pembelajaran meliputi item-item; a cara pengorganisasian kegiatan, b komunikasi guru dan siswa, c suasana saling mempercayai dan menghormati, d kehangatan suasana, e iklim belajar yang membetahkan. 4 Kaitannya dengan kehidupan nyata meliputi item- item; a pemodelan materi pembelajaran dalam kehidupan, b penggunaan contoh-contoh yang diambil dari kehidupan siswa, c refleksi keterlibatan siswa dalam refleksi. Setiap item dinilai ke dalam 4 skala yaitu skala 1 sampai dengan 4. Skala 1 menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran guru kurang relevan, skala 2 menunjukkan kegiatan relevan namun kurang tepat, skala 3 menunjukkan kegiatan adalah relevan dan tepat, sedangkan skala 4 menunjukkan bahwa kegiatan relevan dan sangat tepat. Dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 4 maka dapat diketahui tingkat kemampuan pembelajaran guru. Data gaya kognitif digali dengan instrumen Group Embedded Figure Test GEFT yang dikembangkan oleh Witkin dan telah diadaptasi oleh Diptoadi 1994. Instrumen GEFT digunakan untuk mengukur dimensi gaya kognitif Field dependence FD dan