SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN SD

SUMBER DAN MEDIA
PEMBELAJARAN SD

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd.
Disusun oleh:
FITRIA ERITA HAMZAH

(A1G014031)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016

A.Definisi Media:

1. Media menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah media/me·dia/ /média/ n 1.
alat; 2. alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster,
dan spanduk; 3. yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya):
wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; 4 perantara; penghubung.
2. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi

kepada penerima informasi.
3. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar.
4. Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian
menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.
5. Dalam kepustakaan asing, media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari
medium, secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media merupakan perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
6. Menurut Gagne (1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
7. Sementara itu Asosiasi Pendidikan Nasional (Nation Education Association/ NEA)
memberikan batasan tentang media yaitu bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
maupun audi visual serta berbagai peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
8. Menurut Vernous, sebagaimana yang dipopulerkan oleh Zakiah Deradjat

menyebutkan bahwa media pendidikan adalah sumber belajar dan dapat juga diartikan
dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat Majalah Ilmiah
Pembelajaran 1, Vol. 1 Mei 2005. kondisi siswa munkin memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap.
9. Menurut Miarso: Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa untuk belajar.media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
10. Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan.
Menurut Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
11. Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat
atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah
pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima
selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk

mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam

tindakan.
12. Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), mengatakan bahwa media jika
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan
sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.

B.Berbagai contoh sumber belajar pada zaman batu:
Pada zaman praguru, sumber belajar utamanya adalah orang dalam lingkungan
keluarga atau kelompok karena sumber belajar lainnya dianggap belum ada atau
masih sangat langka (Sadiman, 1989: 143). Bentuk benda yang digunakan sebagai
sumber belajar antara lain adalah : batu-batu, debu, daun-daunan, kulit pohon, kulit
binatang dan kulit karang. Isi pesan itu sendiri ada yang disajikan dengan isyarat
verbal dan ada yang menggunakan tulisan. Perbedaan ini terletak pada tingkat
kemajuan peradaban masing-masing suku bangsa itu sendiri. Sumber belajar
jumlahnya langka, sedangkan pencari pengetahuan jumlahnya lebih banyak, maka
pengetahuan diperoleh dengan coba-coba sendiri. Oleh sebab itu kondisi pendidikan
masih sederhana dan berada di bawah kontrol keluarga dan anggota masyarakat,
pendidikan masih tertutup, rumusan tujuan pembelajaran tidak dirumuskan dalam
kurikulum. Sehingga tidak ada keteraturan isi pembelajaran.


C.Peranan Guru sebagai sumber belajar utama:
Pola komunikasi dalam belajar yang utama dipergunakan adalah komunikasi
langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh
kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah
tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar didominasi dengan
interaksi yang dilakukan oleh guru.
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di
bawah petunjuk dan kontrol guru. Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru
mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah,
lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan
khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar.
Menurut Ditjend. Dikti (1983: 38-39), guru harus mampu:
a. Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
b. Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar.
c. Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran.
d. Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah
laku.
e. Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber.
f. Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar.

g. Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajarannya.
h. Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif.
Di samping kemampuan di atas, guru perlu :

1. mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya
diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan,
2. mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun
sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber
belajar tersebut,
3. memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan bagaimana
cara memberikan pelayanannya.
Sardiman (2011: 143-144) menyebutkan bahwa terdapat beberapa pendapat yang
menjelaskan mengenai peranan guru sebagai sumber belajar utama, antara lain adalah:
 Prey Katz yang menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat
yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi
dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta
nilai-nilai, dan sebagai orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
 Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai
dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan terhadap atasannya, sebagai

kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam
hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan
pengganti orang tua.
 James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain
menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan
siswa.
 Federasi dan Organsasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa
peranan guru di sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga
berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.

D.Sumber belajar tulis dan cetak:
Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi tujuan pembelajaran. Menurut AECT (1977) sumber belajar adalah semua
sumber (data , dan orang) yang dapat digunakan oleh pengajar baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan.
Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak
oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan
berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif

penggunaannya. jumlah cukup, cepat tertinggal.
Contoh sumber belajar cetak:
1. Sketsa adalah gambar sederhana
2. Gambar adalah bahasa bentuk/rupa yang umum
3. Grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan suatu
perkembangan suatu keadaan

4. Bagan merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara visual yang
sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan
5. Poster merupakan perpaduan antara gambar dan tulisan untuk
menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan, atau ide-ide lain
6. Kartoon dan karikatur adalah gambaran tentang seseorang, suatu buah
pikiran atau keadaan dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu
7. Peta datar adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari
permukaan bumi.
8. buku pelajaran. Buku pelajaran sering disebut buku teks adalah suatu
penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan sistematis tentang
suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu. Manfaat buku
pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru
dalam mengajar, sebagai alat mendorong murid memilih teknik belajar yang

sesuai, sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan guru dalam
mengorganisasi bahan pelajaran. Keuntungan penggunaan buku pelajaran
adalah:ekonomis, komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap
mandiri dalam belajar.
9. Surat kabar dan Majalah: ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran
berprogram. Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam
bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya
terhadap masyarakat pembaca pada umumnya. Ditinjau dari segi isinya,
surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan majalah
umum dan surat kabar dan majalah sekolah. Fungsi surat kabar dan majalah
adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir
tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel,
memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk
papan tempel, memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan
kemampuan membaca kritis dan keterampilan berdiskusi.
10. Ensiklopedi. Ensiklopedi atau kamus besar yang memuat berbagai
peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan menjadi sumber belajar yang
cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber bacaan
penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang
tepat kepada siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan

penunjang pelajaran.
11. Buku suplemen. Buku suplemen dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan
bagi anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak.
Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk memantapkan
aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen adalah karya
fiksi dan non fiksi. Keberadaan buku suplemen dapat memberikan peluang
kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual mereka. Melalui buku
suplemen dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak
akan menambah perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikapsikap baru yang cukup menunjang kemantapan kepribadiannya. Misalnya,
menambah rasa percaya diri sendiri, bagaimana menjadi pribadi yang
menarik, atau belajar karate tanpa guru.

12. Pengajaran berprogram. Pengajaran berprogram adalah salah satu sistem
penyampaian pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa
belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan
belajarnya serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga.
Menurut jenisnya, pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu
program linier dan program bercabang.
13. MajalahDinding. Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi
pembelajaran Bahasa Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi sarana

penyebar informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa baik berupa
karangan, puisi, cerpen dll. Di samping iu mading bisa menjadi motivasi
bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bisa saling
belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya.
14. Komik. Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang
lucu. Buku komik menyediakan ceritera-ceritera yang sederhana, mudah
ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik oleh anakanak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya, komik dibedakan atas
komik komersial dan komik pendidikan.
15. Flip Chart. Peta/flip cahrt adalah lembaran kertas yang berisikan bahan
pelajaran, yang tersusun rapi dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu
cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis.
Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar
lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa: (1) gambargambar, (2) huruf-huruf, (3) diagram, dan (4) angka-angka.

E.Sumber belajar yang berasal dari produk teknologi
komunikasi:
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya
teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan
merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya

(Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa
pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977). Keberadaan teknologi
harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan
teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan
dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat dipandang
sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai suatu produk teknologi
pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio, televisi,
proyektor, OHP dan sebagainya. Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat
abstrak.
1. Telepon genggam juga berkembang begitu dahsyat sehingga dipergunakan
tidak hanya sebagai alat untuk nelpon saja tetapi juga telah memiliki
kemampuan untuk merekam, menyimpan, dan mengirim pesan tertulis, suara,
dan gambar serta dapat mengakses berbagai informasi dari internet. Alat

komunikasi ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menghitung
angka (kalkulator), waktu (stopwatch), dan agenda harian (organizer).
2. Dengan menggunakan word processor dan spreadsheet peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan menulis, mengolah/memanipulasi,
menganalisis, dan menampilkan data.
3. Program komputer, seperti animasi dan flash, dapat dipergunakan untuk
melakukan berbagai percobaan dan praktek simulasi yang keakuratannya tidak
berbeda dengan praktek di laboratorium.Dengan menggunakan multi media
serta berbagai program perangkat lunak komputer, guru dapat merancang
proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan efektif dan mampu
membuat peserta didik belajar aktif dan mandiri. Komputer grafis dan animasi
dapat menciptakan lingkungan virtual sehingga orang dapat melihat dan
berinteraksi dengan dunia buatan (artifisial) tiga dimensi.
Dengan menggunakan teknologi, diharapkan kegiatan belajar-membelajarkan
dapat diselenggarakan lebih efektif, efisien, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Levie dan Dicky menyatakan (dalam Educational Technology: A Review of the
Research, 1993) bahwa hasil-hasil penelitian menunjukkan, produk teknologi lebih
berfungsi sebagai alat penyampai pesan dan tidak menentukan keberhasilan
peningkatan hasil belajar peserta didik. Yang jauh lebih berperan ialah isi bahan
belajar dan pengemasannya, karakteristik peserta didik, serta lingkungan belajar.
Lebih jauh diketahui pula bahwa kecanggihan teknologi yang dipergunakan, misalnya
dalam belajar berbasis atau berbantuan komputer (computer based learning) dan
belajar di dunia maya (virtual learning) serta merta menjamin meningkatkan hasil
belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional (interaksi
langsung peserta didik dengan guru).

DAFTAR PUSTAKA
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Washington DC: Association for Education
Communication and Technology.

Gagne, R.M., & Briggs, L.J., 1979. Principles of Instructional Design, New York: Holt,
Renerhart and Winston.
Diposkan oleh Nurmayanti-sukabumi di 22.00

http://phttp://wijayalabs.multiply.com
pena-deni.blogspot.com/2007/04/mengenal-sumber-belajar.html
http://www.fk.unair.ac.id
http://modultotpengawas.fileave.com
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2