Kerangka Berpikir

B. Kerangka Berpikir

Dengan berdasarkan kajian teori dari ketiga variabel penelitian supervisi Kepala Sekolah, motivasi dan kepuasan kerja guru maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Hubungan Antara Supervisi Kepala Sekolah (X 1 ) dengan Kepuasan Kerja (Y) Supervisi Kepala Sekolah merupakan sarana bagi Kepala Sekolah untuk melakukan pembinaan/pembimbingan kepada guru mengenai hasil kegiatan guru dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu diharapkan supervisi Kepala Sekolah akan membawa dampak positif bagi perkembangan kegiatan guru sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.

Dalam dunia pendidikan guru-guru merupakan figur yang ditaati oleh seluruh peserta didik, yang menjadi siswa di sekolah bersangkutan. Guru dalam menjalankan tugasnya memiliki keaneka ragaman latar belakang pendidikan, kemampuan, insiatif dan motivasi mengajar di sekolah. Dengan keanekaragaman tersebut masing-masing guru memiliki tujuan dan peran serta yang berbeda di dalam menjalankan tugasnya. Dengan kemampuan tingkat profesionalisme yang dimiliki guru akan menuntut imbalan kerja secara ekonomis yang berbeda pula. Jika kepala sekolah dapat menerapkan tipe supervisi yang dapat meningkatkan kualitas mengajar, dengan diimbangi penghargaan yang memadai maka guru-guru dalam menjalankan tugasnya akan mendapat kepuasan kerja sebagai imbalan yang di peroleh dari sekolah bersangkutan.

Supervisi Kepala Sekolah dalam penelitian ini adalah tanggapan guru mengenai hasil supervisi berupa bimbingan dalam tugas guru sebagai pengajar yang dilakukan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru. Supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah berkenaan dengan pemecahan masalah dan bukan mencari masalah secara bersama antara guru dengan kepala sekolah. Kepala sekolah yang mau memperhatikan dan membantu guru dalam memecahkan masalah-masalah pengajaran, masalah pribadi dan masalah profesi akan dapat memberi kepuasan guru dalam bekerja. Guru akan merasa dihargai dan diperhatikan sehingga guru akan bersikap baik terhadap organisasi dan kepala sekolah. Guru punya persepsi yang positif terhadap pelaksanaan supervisi.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, diduga terdapat hubungan yang posistif antara supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru. Dengan perkataan lain, makin baik supervisi kepala sekolah maka makin tinggi kepuasan kerja guru.

2. Hubungan Antara Motivasi Kerja (X 2 ) dengan Kepuasan Kerja Guru (Y) Motivasi merupakan suatu bentuk reaksi terhadap kebutuhan manusia yang menimbulkan eksistensi dalam diri manusia yaitu keinginan terhadp sesuatu yang belum terpenuhi dalam hidupnya sehingga terdorong untuk melakukan tindakan guna memenuhi dan memuaskan keinginannya.

Dengan tingkat penghargaan yang diberikan oleh sekolah kepada guru-guru dalam menjalankan tugasnya secara memadai sesuai tingkat profesionalisme yang dimiliki akan menjamin ketenangan guru sebagai pendidik dan pengajar. Imbalan yang diterima guru tidak harus bersifat ekonmois belaka, tetapi juga dalam bentuk lain misalnya ucapan, piagam atau yang lainnya. Dengan adanya penghargaan baik dalam bentuk prestasi, terutama dalam menjalankan tugasnya akan dapat meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja guru adalah motivasi yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar karena telah terpenuhi kebutuhanannya. Guru bekerja karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi seperti untuk memperoleh pendapatan, keamanan, kesejahteraan, penghargaan, pengakuan dan bersosialisasi dengan masyarakat. Jika kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka guru akan terdorong untuk bekerja. Pemenuhan kebutuahn tersebut berkaitan dengan kepuasan kerja, dimana antara harapan guru terpenuhi ol;eh kenyataan yang diberikan organisasi. Disinilah pentingnya kepala sekolah Dengan tingkat penghargaan yang diberikan oleh sekolah kepada guru-guru dalam menjalankan tugasnya secara memadai sesuai tingkat profesionalisme yang dimiliki akan menjamin ketenangan guru sebagai pendidik dan pengajar. Imbalan yang diterima guru tidak harus bersifat ekonmois belaka, tetapi juga dalam bentuk lain misalnya ucapan, piagam atau yang lainnya. Dengan adanya penghargaan baik dalam bentuk prestasi, terutama dalam menjalankan tugasnya akan dapat meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja guru adalah motivasi yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar karena telah terpenuhi kebutuhanannya. Guru bekerja karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi seperti untuk memperoleh pendapatan, keamanan, kesejahteraan, penghargaan, pengakuan dan bersosialisasi dengan masyarakat. Jika kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka guru akan terdorong untuk bekerja. Pemenuhan kebutuahn tersebut berkaitan dengan kepuasan kerja, dimana antara harapan guru terpenuhi ol;eh kenyataan yang diberikan organisasi. Disinilah pentingnya kepala sekolah

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, diduga ada hubungan positif antara motivasi kerja guru dengan kepuasan kerja guru dalam menjalankan tugasnya. Dengan perkataan lain makin tinggi motivasi kerja maka makin tinggi pula kepuasan kerja guru.

3. Hubungan Antara Supervisi Kepala Sekolah (X 1 ) dan Motivasi Kerja (X 2 ) Secara Bersama - Sama Dengan Kepuasan Kerja (Y) Tanggapan guru atas pelaksanaan Supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah merupakan suatu penilaian yang diberikan guru kepada Kepala Sekolahnya terhadap perlakuan kepada dirinya. Perlakuan kepala sekolah dalam Supervisi bisa berdampak posistif bagi guru yang bersangkutan namun pula juga bisa berdampak negatif. Adanya cara-cara dan teknik pendekatan dalam melakukan supervisi kepada guru itu akan berpengaruh pada kepuasan kerja guru.

Supervisi yang diberikan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pengajaran secara tepat dapat meningkatkan kepuasan kerja guru bersangkutan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Dengan demikian kepuasan kerja guru merupakan salah satu ukuran keberhasilan dalam bekerja yang dapat dilihat dalam dimensi kedisiplinan, kualitas, kuantitas dan sikap guru. Kepuasan kerja yang ditunjukkan rasa tanggung jawabnya kepada beban profesionalisme yang diembannya. Indikasi bahwa kepuasan kerja akan meningkat apabila tanggapan guru terhadap supervisi kepala sekolah juga tinggi.

Kepuasan kerja guru juga akan meningkat apabila motivasi kerja guru meningkat. Hal ini terlihat bahwa guru-guru yang memiliki motivasi tinggi dalam hal tanggung jawab, penghargaan, pekerjaan yang menantang dan lain sebagainya, akan dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan rasa senang, sehingga menimbulkan komunikasi yang kondusif dengan semua komponen sekolah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, diduga bahwa ada hubungan positif secara bersama-sama antara supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Dengan kata lain semakin baik supervisi dan motivasi yang diberikan kepada guru, maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dimiliki guru bersangkutan.