Hubungan antara Ukuran Perusahaan Audit dengan Manajemen Laba

50 Geiger dan Raghunandan, 2002 dalam Fernando et al . 2010.Ketidakberesan dalam memeriksa akuntansi klien merupakan akibat dari audit tenure yang lama, baik pada perusahaan audit atau tingkat auditornya Chi dan Huang, 2004 dalam Al-Thuneibat et al . 2011. Flint 1988 dalam Nasser et al . 2006 juga berpendapat bahwa independensi akan hilang jika auditor terlibat dalam hubungan pribadi dengan klien, karena hal ini akan mempengaruhi opini dan sikap mental mereka. Lamanya audit tenure dapat menyebabkan auditor mengembangkan “hubungan yang lebih nyaman” dan kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, sehingga independensi auditor menjadi terancam. Audit tenure dalam jangka waktu yang lama juga menimbulkan rasa “kekeluargaan yang lebih” dan mengakibatkan kualitas dan kompetensi kerja auditor menurun ketika auditor mulai membuat asumsi-asumsi yang tidak tepat daripada evaluasi objektif dari bukti terkini. Pendapat-pendapat yang muncul menimbulkan pertanyaan empiris tentang keterkaitan audit tenure dengan manajemen laba, sehingga diusulkan hipotesis berikut : H1: Audit Tenure berpengaruh positif terhadapmanajemen laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia

2.2.2 Hubungan antara Ukuran Perusahaan Audit dengan Manajemen Laba

Beberapa literatur menunjukkan bahwa perusahaan audit yang besar dihubungkan dengan kualitas laporan keuangan yang unggul Teoh dan Wong, 1993 51 dalam Al-Thuneibat et al . 2011.Becker et al., 1998 dalam Al-Thuneibat et al ., 2011 menemukan jumlah DA Discretionary Accrual yang lebih rendah pada kasus klien auditor Big 5. Ukuran KAP menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional. KAP big four memiliki auditor yang mempunyai keahlian dan reputasi yang tinggi dibanding dengan auditor KAP non -big four Nurani, 2010 dalam Kono, 2013. Auditor big four diharapkan lebih bisa mengungkapkan salah saji material antara pihak manajemen dan pemegang saham. Auditor dalam kelompok KAP big-four jugalebih berpengalaman, sehingga mampu dalam membatasi besarnya manajemen laba pada suatu perusahaan Kono, 2013. Selain kemampuan dan keahlian serta pengalaman yang dimiliki oleh auditor dari KAP besar atau afiliasinya, faktor ketergantungan ekonomi auditor terhadap klien lebih kecil, artinya independensi auditor pada KAP besar lebih terjaga. Menurut Sinaga 2012, independensi dalam auditor besar lebih mungkin terjaga karena ketergantungan ekonomi auditor terhadap klien tidak begitu berarti bagi auditor besar, dan auditor besar berpeluang untuk mengalami kerugian yang lebih besar contohnya kerugian dalam hal kehilangan reputasi pada kasus kegagalan audit, bila dibandingkan dengan auditor kecil sehingga jaminan atas kualitas audit akan lebih ditingkatkan. Dahlan 2009; Meutia 2004 dan Sanjaya 2008 dalam Kono 2013 menambahkan bahwa auditor KAP big-four memiliki dorongan yang lebih besar untuk mengetahui kesalahan dalam sistem akuntansi klien. Selain itu, perusahaan 52 yang diaudit oleh auditor KAP big-four cenderung akan membatasi praktik manajemen laba. Dari beberapa opini yang telah disampaikan oleh peneliti-peneliti terdahulu, maka muncul pertanyaan empiris tentang keterkaitan ukuran KAP dengan manajemen laba, oleh karena itu hipotesis berikut diusulkan : H2 :Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadapmanajemen laba pada perusahaan manufaktur di Indonesia

2.2.3 Hubungan antara Diversifikasi Geografis dengan Manajemen Laba