lvi
4.4 Penghitungan
Beamwidth
Beamwidth dapat dihitung dari lebar sudut pada main lobe yang memisahkan dua garis, dimana garis-garis tersebut mempunyai level -3 dB dari
skala puncak pembacaan pola radiasi. Pola radiasi antena modifikasi ditunjukkan oleh Gambar 4.10.
Dari Gambar 4.10 dengan menggunakan Persamaan 2.9 dapat diambil 2 titik kurva yang memotong sumbu -3db. Dengan menggunakan sekala derajat,
dihitung jarak antara kedua titik. Sehingga didapat untuk antena modifikasi besar beamwidthnya 62
.
Gambar 4.10 Beamwidth Antena Modifikasi
62
44
Universitas Sumatera Utara
lvii
4.5 Pengukuran
Gain
Gain adalah penguatan yang diberikan oleh antena yang dibandingkan dengan antena referensi. Gain total antena uji secara sederhana dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan 3.3.
ap
A G
. 4
2 max
A
ap
= 0.5024 m
2
G
max
=
ap
= 0,5024 = 308,58 W
Jika diubah dalam satuan dB, maka hasilnya adalah: G
dB
=10 log 308,58 =10 . 2,489 = 24,89 dB Pengukuran gain dilakukan dengan membandingkan perolehan level
sinyal maksimum yang diperoleh ketika menggunakan antena modifikasi dan dengan menggunakan modem saja. Pertama kali yang akan diukur adalah level
sinyal maksimum yang diperoleh tanpa menggunakan antena modifikasi. Pengukuran gain antena dilakukan pada jarak ±2,3 km.
Langkah – langkah untuk mengetahui nilai level sinyal yang diperoleh
adalah sebagai berikut : 1. Nyalakan Laptop.
2. Hubungkan modem dengan laptop 3. Hubungkan kabel koaksial ke modem.
4. Jalankan Program 5. Catat level sinyal yang diterima
Visualisasi pembacaan level sinyal yang diterima dengan menggunakan
modem ditunjukkan oleh Gambar 4.11 dan 4.12.
45
Universitas Sumatera Utara
lviii
Gambar 4.11 Hasil Perolehan Sinyal Tanpa Menggunakan Antena Modifikasi
Dari Gambar 4.11 perhatikan status sinyal yang paling atas status yang
terbaca merupakan semua pengukuran power. Dari Gambar 4.11 terlihat bahwa pembacaan level sinyal menunjukkan -88.57 dBm.
Gambar 4.12 Hasil Perolehan Sinyal Menggunakan Antena Modifikasi
Dari Gambar 4.12 terlihat bahwa perolehan sinyal dengan menggunakan antena dish yang diukur pada arah maksimumnya adalah sebesar -74.98 dBm.
Dari data yang diperoleh maka dapat dihitung besar gain antena modifikasi dilokasi pengukuran pada lantai 4 Departemen Teknik Elektro USU dengan
mengikuti Persamaan 3.3. Dimana gain modem sendiri adalah sebesar -3 dBi. Hasil pengukuran gain antena modifikasi yang dihitung berdasarkan Persamaan
2.6 ditunjukkan oleh Tabel 4.1. Gt dB = PtdBm
– PsdBm + GsdB
46
Universitas Sumatera Utara
lix Dimana :
Gt = Gain total antena. Pt
= Nilai level sinyal maksimum yang diterima antena terukur dBm. Ps
= Nilai level sinyal maksimum yang diterima antena referensi dBm. Gs
= Gain antena referensi.
Tabel 4.1
Hasil Pengukuran Gain Pada Lantai 4 Departemen Teknik Elektro. Antena
Modifikasi Pukul
Pt Ps
Gs Gt
D = 90 cm, 08.00 WIB
-74,98 dBm -84,88 dBm
3 dBi 12,59 dBi
d = 7 cm 12.00 WIB
-75,88 dBm -88,57 dBm
3 dBi 15,69 dBi
18.00 WIB -73,98 dBm
-84,47 dBm 3 dBi
13,49 dBi Terlihat pada Tabel 4.1 bahwa penguatan untuk antena modifikasi
berpengaruh terhadap waktu, ini dikarenakan kelembapan udara yang sangat tinggi. Dapat disimpulkan bahwa antara gain pengukuran waktu pertama dengan
gain pengukuran waktu kedua dan dengan gain pengukuran waktu ketiga tidak berbeda jauh.
47
Universitas Sumatera Utara
lx
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN