Bab 1 Metode Ilmiah

BAB 1
ILMU PENGETAHUAN ALAM

Metode Ilmiah
Khoirul Mahya, S.Pd
6 Agustus 2015

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan
Sejak abad ke-18, ilmu pengetahuan telah
berkembang pesat dan melahirkan teknologi
canggih yang berperan penting dalah kehidupan
manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu pengetahuan alam, telah
mengubah sejarah peradaban manusia menjadi
lebih modern. Meski demikian, tanpa disadari
manusia telah mengeksploitasi alam secara besarbesaran dan mengabaikan keutuhan alam. Seiring
dengan perkembangan kemajuan sains serta
teknologi, ketersediaan sumber daya alam
semakin menurun.

1. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai

Disiplin Ilmu
Berbagai disiplin Ilmu yang dipelajari manusia secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Ilmu alam (natural sciences), misalnya kimia, fisika,
biologi.
2. Ilmu Sosial (social sciences), misalnya sosiologi,
ekonomi, manajemen.
3. Humanitas (ilmu budaya), misalnya bahasa, agama,
kewarganegaraan.
Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu
yang merupakan ciri khas manusia. Manusia memiliki
rasa ingin tahu mengenai benda-benda dan gejala-gejala
alam di sekitarnya :

Berbagai Contoh
Gejala Alam Sekitar

Berdasarkan gejala Alam sekitar, dan
permasalahan yang harus dipecahkan tadi.
Manusia menciptakan penemuan-penemuan

baru yang bertujuan untuk mempermudah
kehidupan. Jadi, Ilmu pengetahuan Alam
(sains) adalah ilmu yang mempelajari
gejala-gejala alam secara apa adanya
Penemuan-penemuan tersebut tidak tercipta
begitu saja tetapi harus melalui suatu proses
yang panjang. Pemecahan masalah tersebut
harus dilakukan secara sistematis, dan
objektif. Langkah-langkah pemecahan
masalah yang sistematis dan objektif tersebut
dikenal dengan “Metode Ilmiah”.

Metode Ilmiah terdiri atas perumusan masalah,
pengamatan, penyusunan hipotesis, eksperimen,
penarikan kesimpulan, serta menguji kesimpulan.
Langkah-langkah tersebut akan kita pelajari lebih
dalam bab
ini. Pengetahuan /
2.jelas
Ciri-ciri

Ilmu

Sains
Agar lebih memahami sains, anda harus mengetahui
ciri-cirinya. Ciri-ciri sains antara lain sebagai berikut :
a. Konkret
Ilmu pengetahuan Alam memiliki Objek kajian berupa
benda-benda atau gejala-gejala alam yang nyata
(real) dan dapat ditangkap oleh indera, contohnya
tumbuhan, hewan, benda langit, dll.

a. Konkret
Ilmu pengetahuan Alam memiliki Objek kajian
berupa benda-benda atau gejala-gejala alam
yang nyata (real) dan dapat ditangkap oleh
indera manusia, contohnya tumbuhan, hewan,
benda padat, cair, gas, dll. Objek kajian sains
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu objek
kajian fisika, biologi, dan kimia.
b. Empiris

sains dikembangkan berdasarkan pengalaman
empiris atau konkret (pengalaman nyata) yang
dapat dirasakan oleh semua orang dan dapat
dibuktikan secara ilmiah.

c. Sistematis
hasil kajian ilmu pengetahuan alam (sains). baik
hasil penelitian atau kajian ilmiah, didasarkan
pada langkah-langkah yang sistematis, berurutan
dan bersifat baku. Jadi, setiap orang yang akan
membuktikan gejala sains yang sama dengan
menggunakan langkah-langkah yang sama akan
memperoleh hasil yg sama pula.
d. Logis
ilmu pengetahuan alam dikembangkan
berdasarkan cara berfikir logis. Cara berfikir logis
adalah cara berfikir dengan menggunakan logika,
ajek (kontinuitas) dan disiplin dalam berfikir.

e. Objektif

Hasil dari kajian ilmu pengetahuan alam
harus sesuai dengan fakta dan bukti
kebenaran ilmiah secara apa adanya.
f. Teori-teori berlaku umum
Penelitian tentang sains menghasilkan
hukum-hukum yang bersifat umum dan
berlaku dimanapun tempatnya.

B. Keterampilan Proses Sains
Bagaimana cara ilmuwan menemukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan alam?
Para ilmuwan berhasil mengembangkan ilmu
pengetahuan karena mereka bekerja secara
sistematis, jujur dan disiplin. Mereka
mengembangkan semua ketrampilan yang
mereka miliki. Ketrampilan itu dinamakan
ketrampilan proses. Dalam mempelajari sains
sebainya dilakukan dengan pendekatan
proses karena anda akan mendapatkan fakta
atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan

dapat bertahan dalam waktu yang lama dan

Apabila anda belajar melakukan keterampilan
proses, yaitu meliputi kegiatan observasi,
menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan,
mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi
variabel, anda akan menemukan ilmu itu sendiri.
Berikut ini langkah-langkah belajar dengan
proses.
1. Mengobservasi
Observasi adalah mencari gambaran, fenomena
atau informasi melalui panca indera, yaitu
melihat, menyentuh, mengecap, menengar, dan
membau. Oberservasi juga dapat dilakukan
dengan menggunakan alat bantu, seperti
penggaris, mikroskop, termometer, lup, neraca
dll.

Hasil observasi
dapat ditampilkan

dalam bentuk
gambar, bagan,
tabel, grafik,
deskripsi atau
penjelasan.
Contoh
hasil obersvasi dalam

2. Menggolongkan

bentuk deskripsi :
Daun berukuran 5-10 cm², warna
bunga merah muda berbentuk
cekung, dengan 4 kepala sari
berwarna kuning, 1 kepala putik,
dll.

Untuk memudahkan cara mempelajari suatu
objek, kita lakukan penggolongan suatu objek itu.
Jika kita melakukan kegiatan untuk menggolongkan

makhluk hidup, hasilnya dapat berupa bagan.

3. Menafsirkan
Menafsirkan merupakan kemampuan dalam
memberi arti. Atau menginterpretasikan suatu
gejala-gejala atau kejadian berdasarkan
kejadian yang lain. Dalam memberikan
penafsiran hendaknya memiliki acuan atau
patokan. Acuan tersebut berdasarkan
penetahuan yang dimiliki dan pola yang sudah
terjadi. Contoh cara menafsirkan adalah sbb :

Gejala : “sebelum air sungai tercemar limbah
pabrik, populasi ikan adalah 50 ekor, kemudian
ketika air sungai tercemar air limbah pabrik,
populasi menjadi 25 ekor”.
Penafsiran : “terjadi penurunan populasi ikan
sebesar 50% yang kemungkinan diakibatkan oleh
air sungai yang tercemar limbah pabrik”.
4. Mengajukan Pertanyaan

untuk menemukan suatu permasalahan, Anda
harus dapat mengembangkan pertanyaanpertanyaan, misalnya apa, bagaimana, dimana,
kapan, mengapa, dan siapa terhadap suatu objek.

5. Perumusan masalah
Bagi peneliti pemula merumuskan masalah
adalah langkah paling sulit. Penelitian
eksperimen perlu memiliki rumusan masalah,
sedangkan penelitian pengematan harus
memiliki pertanyaan penelitian.

B. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah penjelasan yang bersifat
sementara untuk tingkah laku, kejadian, dan
peristiwa yang sudah atau akan terjadi. Oleh
Fred N. Kerlinger secara singkat hipotesis
didefinisikan sebagai pernyataan yang
merupakah terkaan mengenai hubungan
antara dua variabel atau lebih.
a. Pendekatan nonilmiah (tidak pasti,

kebetulan,
spekulasi, coba-coba)
b. Pendekatan ilmiah (fakta, data, real, logis,
objektif,

http://alphaomega86.tripod.com/metode_ilmia
h.htm