BAB VI POTENSI DAN MASALAH FIX

(1)

Studio Proses Perencanaan

201

3

BAB VI

POTENSI DAN MASALAH WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI

6.1 ANALISIS KETERKAITAN

Proses Perencanaan sebagai suatu Tahapan yang terstruktur dan terproses dalam perencanaan dimana terdapat keterkaitan antar aspek yang memiliki hubungan fungsional dan konvensional serta saling menunjang satu sama lain membentuk suatu siklus perencanaan yang bersifat continue.

Dalam Bab ini dibahas mengenai keterkaitan antar aspek satu sama lainnya yang dijabarkan dari tiap-tiap aspek diantaranya Aspek Kebijakan, Aspek Fisik, Aspek Tata Guna Lahan, Aspek Sosial Kependudukan, Aspek Ekonomi, Aspek Sarana dan Prasarana serta Aspek Transportasi yang berkaitan satu dengan lainnya dapat berupa masalah ataupun potensi yang terdapat di kecamatan Tanjungsari. Keterkaitan antara masing masing aspek dapat dilihat pada tabel


(2)

N o POTENSI MASALA H

Kebijakan Fisik Tata Guna Lahan Kependudukan Ekonomi Sarana danPrasarana Transportasi

1

Kebijaka

n Arahan kebijakan penataan ruang kecamatan Tanjungsari untuk Kawasan Potensial budidaya sebagai kawasan Industri, Perdagangan, pemukiman dan jasa serta kawasan pertanian sesuai dengan kriteria fisik (Kemiringan <15%) dengan luasan 91,8%.

Arahan kebijakan pengembangan kawasa perkotaan (Untuk Kegiatan industri, perdagangan dan jasa) dan pedesaan (kawasan pertanian dan Konservasi) Sesuai dengan Dominasi Penggunaan Lahan di perkotaan

Tanjungsari adalah industri, perdagangan dan jasa sebesar 96,29 Ha 4 % dan dominasi pedesaan adalah kawasan pertanian seluas 1446,33 Ha atau sebesar 70,33 %

Dengan adanya kebijakan penetapan struktur kota dan pembagian wilayah

pengembangan Kecamatan Tanjungsari Menjadi 4 Wilayah Pengembangan maka dapat meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiata pelayanan Masyarakat. Dengan kebijakan struktur ruang yang menetapkan Kecamatan Tanjungsari sebagai bagian dari PKN Bandung maka dapat meningkatkan aksebilitas di Kecamatan Tanjungsari dan penyediaan sarana dan prasarana transportasi juga ikut meningkat 2

Fisik Penggunaan lahan untuk

kawasan Budidaya sebesar 91,8% dari luas wilayah Kecamatan Tanjungsari (Untuk kegiatan

Pertanian,perdagangan dan jasa ) di Kecamatan Tanjungsari sesuai dengan kriteria fisik dan termasuk dalam kawasan potensial.

Luas kawasan Budidaya sebesar 91,8 % potensial mendukung aktivitas penduduk yang ada di Kecamatan Tanjungsari

Kawasan

budidaya sebesar 91,8% dari total luas Keamatan Tanjungsari dapat menunjang perekonomian Kecamatan Tanjungsari Kondisi fisik Kecamatan Tanjungsari dikawasan permukiman dengan kemiringan <15% Mendukung Pembangunan Sarana Prasarana penunjang pelayanan di Kecamatan Tanjungsari Letak geografis Kecamatan Tanjungsari yang berada pada jalur arteri yang menghubungkan PKN Bandung dengan PKN Cirebon memungkinkan peningkatan sarana dan Prasarana Transportasi. 3 Tata

Guna Arahan KebijakanStruktur ruang Terdapat permukiman Tersedianya lahan tidak produktif Penggunaan lahan di Tersedianya lahantidak produktif

Tabel 6.1

Analisis Keterkaitan dalam Potensi dan Masalah Antar Aspek Pada Kecamatan Tanjungsari


(3)

N o POTENSI MASALA H

Kebijakan Fisik Tata Guna Lahan Kependudukan Ekonomi Sarana danPrasarana Transportasi

Lahan Keamatan Tanjungsari yang menetapkan desa Cijambu dan kadakajaya sebagai kawasan konservasi dan lindung namun pada kondisi eksistingTerdapat alih fungsi kawasan lindung menjadi perkebunan dan tegalan didesa cijambu dan Kadakajaya Seluas 151,5 Ha atau sebesar 30,4 % dari luas desa ijambu dan Kadakajaya

seluas 22,8 Ha atau sebesar 27,59 % dari luas desa Gudang yang berada pada daerah rawan bencana longsor. (pada kondisi eksisting berupa semak belukar dan rumput) seluas 146,02 Ha atau 26,21 % dari total wilaya Keamatan dapat digunakan untuk permukiman agar dapat menampung penduduk yang terus bertambah dengan pertumbuhan 2,95% kecamatan Tanjungsari sebagai kawasan industri, Perdagangan dan jasa serta pembangunan lainnya sebesar 22,1 % mendukung pertumbuhan perekonomian sebesar 5,5 % diKecamatan Tanjungsari (pada kondisi eksisting berupa semak belukar dan rumput) seluas 146,02 Ha atau 26,21 % dari total wilaya Keamatan dapat dimanfaatkan unuk membangun sarana dan prasarana penunjang pelayanan di Kecamatan Tanjungsari. 4 Kependu

dukan Belum adanya araan mengenai Kebijakan Penduduk diKecamatan Tanjungsari. Pertumbuhan penduduk sebesar 2,95 % di

Kecamatan Tanjungsari menyebabkan alih fungsi lahan pada sempadan sungai seluas 14,21 % Untuk Permukiman.

Pertumbuhan Penduduk sebesar 2,95 % tidak diimbangi dengan

pertumbuhan permukiman dari tahun 2005-2009 sebesar 2,09 % diKeamatan Tanjungsari

Jumlah UKM sebanyak 2145 di kecamatan tanjungsari menciptakan jumlah TPAK di kecamatan Tanjungsari sebesar 74,2%

5 Ekonomi Penurunan prodktivitas

pertanian (diukur dari sumbangan sektor

Potensi sektor pertanian tidak dapat dikelola

Tabel 6.1

Analisis Keterkaitan dalam Potensi dan Masalah Antar Aspek Pada Kecamatan Tanjungsari


(4)

N o POTENSI MASALA H

Kebijakan Fisik Tata Guna Lahan Kependudukan Ekonomi Sarana danPrasarana Transportasi

pertanian pada PDRB Kecamatan Tanjungsari sebesar - 4,03 % ) menyebabkan penurunan pertumbuan eonomi sebesar 3,6 % dari tahun 2009-2010 seara optimal disebabkan perubahan mata penaharian penduduk Kecamatan Tanjungsari dari sektor pertanian ke sektor industri, Perdagangan dan jasa sebesar 6,5 % 6 Sarana dan Prasaran a Araan kebijakan Kecamatan Tanjungsari untuk menyediakan sarana Prasarana (Kesehatan: Rumah sakit tipe B dan persampahan: TPA) diKecamatan Tanjungsari belum terealisasikan seingga mengambat pelayanan kepada masyarakat.

Tingkat pelayanan sarana prasarana yang rendah ( 21,3 % dari standar pelayanan minimum sebesar 40 % ) membuat keenderungan kawasan terbangun menurun sebanyak 12,4 % di kawasan perkotaan Kecamatan Tanjungsari.

Pertumbuhan penduduk sebesar 1,2 % tidak diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat . pelayanan sarana dan prasarana minimum sebesar 40 % baru dilayani sebesar 21,3 %

tingkat pelyanan perdagangan jasa yang rendah yaitu sebesar 33,3% manjadi salah satu penyebab penurunan ekonomi pada tahun 2006 sampai 2009 sebesar 7,7%

7 Transport

asi Arahan kebijakan Kecamatan Tanjungsari untuk menyediakan terminal Tipe B

Penempatan jalan didesa Cijambu tidak sesuia dengan kriteria fisik kesesuaian lahan

Pelayanan Sarana Transportasi yang tidak menyebar ke seluruh desa diKecamatan Sarana transportasi angkutan yang tidak menjangkau seluruh desa Kurangnya pelayanan sarana dan prasarana (pendidikan dan Kesehatan) Tabel 6.1

Analisis Keterkaitan dalam Potensi dan Masalah Antar Aspek Pada Kecamatan Tanjungsari


(5)

N o

POTENSI MASALA H

Kebijakan Fisik Tata Guna Lahan Kependudukan Ekonomi Sarana danPrasarana Transportasi

belum

terealisasikan sehingga menghambat mobilitas penduduk dan barang.

Yakni Kemiringan >25 % dan tidak disertai dengan rekayasa teknologi yang

memungkinkan kenyamanan mobilitas penduduk

Tanjungsari disebabkan aksesibilitas yang sedang dengan konstruksi permukaan jalan berbatu dan tanah sehingga

menghambat pergerakan penduduk.

diKecamatan Tanjungsari disebabkan aksesibilitas yang sedang dengan konstruksi permukaan jalan berbatu dan tanah mengakibatkan pendistribusian hasil pertanian menjadi kurang optimal.

didesa

Kadakajaya dan Cijambu

disebabkan karena

aksesibilitas yang sedang dengan konstruksi permukaan jalan berbatu dan tanah

Tabel 6.1

Analisis Keterkaitan dalam Potensi dan Masalah Antar Aspek Pada Kecamatan Tanjungsari


(6)

Dari tabel diatas dapat dilihat keterkaitan antar aspek yang dapat berupa potensi atau masalah pada wilayah kecamatan tanjungsari. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap aspek memiliki peran dan dampak yang ditimbulkan terhadap aspek lainnya.

Berikut keterkaitan antara 7 jenis aspek yang dikaji dari masing-masing aspek kajian :

1. ASPEK KEBIJAKAN

Dalam aspek Kebijakan, keterkaitan Antara aspek dalam proses perencanaan adalah sangat bergantung pada Kebijakan yang berlaku pada suatu daerah serta berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebagai landasan dalam perencanaan. Yang didalamnya meliputi berbagai aspek yang memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Hubungan antara Aspek Kebijakan dan Aspek lainnya dapat dijabarkan dalam tabel berikut :

TABEL 6.2

KETERKAITAN ASPEK KEBIJAKAN DENGAN ASPEK LAINNYA DI KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O ASPEK ASPEK KEBIJAKAN

1. Aspek Fisik  mengetahui batas-batas wilayah administrasi dan Kebijakan Pola Ruang berdasarkan Kondisi Fisik Kecamatan Tanjungsari.

2. Aspek Tata Guna Lahan  Dalam pengembangan suatu lahan harus berdasarkan pada UU maupun peraturan Kecamatan Tanjungsari tersebut.

 Dalam pelaksanaan pembangunan harus didasarkan pada kebijakan penataan guna lahan sesuai dengan fungsinya. Misalkan sebagian dari desa cijambu dan desa kadakajaya yang difungsikan sebagai kawasan lindung sebagai fungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam maupun sumber daya buatan.

 Kebijakan tata guna lahan pada fungsi budidaya merupakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

3. Aspek Kependudukan  Adanya kebijakan yang dapat mengatur pola penyebaran penduduk agar tersebar


(7)

N

O ASPEK ASPEK KEBIJAKAN

dengan merata.

4. Aspek Ekonomi  menentukan kegiatan yang berpotensi untuk dapat dikembangakan sesuai dengan potensi perekonomiannya.

5. Aspek Sarana & Prasarana  menentukan sarana-sarana yang harus dipenuhi dalam pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di kecamatan tanjungsari. 6. Aspek Transportasi  Adanya peraturan mengenai ketersediaan

sistem transportasi yang baik dalam bentuk pelayanan kebutuhan.

 Penentuan jaringan trayek-trayek jalan yang disesuaikan dengan kebijakan daerah agar tercipta suatu jaringan transportasi yang teratur dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. ASPEK FISIK

Aspek fisik menggambarkan gambaran umum mengenai kondisi fisik topografi kawasan wilayah kecamatan tanjungsari dimana akan terdapat pengaruh mengenai topografi dengan aspek-aspek yang terkait. Keterkaitannya dapat dijabarkan pada tabel berikut.

TABEL 6.3

KETERKAITAN ASPEK FISIK DENGAN ASPEK LAINNYA KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O ASPEK ASPEK FISIK

1. Aspek Kebijakan  Mengetahui Kondisi fisik wilayah kecamatan tanjungsari sehingga dapat menentukan arahan kebijakan dalam penetaan ruang.

2. Aspek Tata Guna Lahan  Dalam penerapan suatu kawasan lahan yang akan dikembangkan harus sesuai dengan kondisi serta karakteristik fisik dari lahan tersebut baik dalam penentuan kawasan budidaya dan kawasan lindung.

 Pada lahan yang memiliki ketinggian lereng >40% merupakan lahan lindung yang berfungsi sebagai daerah resapan air yang tidak diperbolehkan adanya suatu pembangunan karena akan berdampak pada degradasi lingkungan.

 Pada kawasan sekitar situ maupun sekitar pantai 10 mil dari garis pantai merupakan area


(8)

N

O ASPEK ASPEK FISIK

lindung dan tidak boleh dilakukan adanya suatu pembukaan lahan terbangun.

3. Aspek Kependudukan  Dalam menentukan kawasan pemukiman ataupun industri perdagangan dan jasa yang dihuni penduduk diperlukan adanya kajian fisik untuk mengetahui potensia atau tidaknya kawasan yang akan dibangun.

4. Aspek Ekonomi  Jenis tanah sangat menentukan intensitas air tanah maupun tingkat potensial lahan yang dapat meningkatkan nilai perekonomian wilayah kajian maupun kawasan sekitarnya. 5. Aspek Sarana & Prasarana  Dalam penentuan pelaksanaan

pembangunan dibutuhkan kajian fisik dalam menganalisis baik tidaknya penentuan pembangunan sarana prasarana pada suatu kawasan di wilayah kecamatan tanjungsari. 6. Aspek Transportasi  Karakteristik topografi suatu wilayah dapat

menentukan sistem transportasi pada wilayah tersebut dan pembangunan prasarana transportasi yang mendukung semua aspek yang ada pada wilayah kecamatan.

3. ASPEK TATA GUNA LAHAN

Aspek Tata guna Lahan menggambarkan pola-pola penggunaan lahan pada Kawasan wilayah kecamatan tanjungsari dimana dalam pemanfaatan lahannya harus melihat pengaruh serta dampak yang ditimbulkan pada aspek lainnya agar dapat menunjang terciptanya pemanfaatan lahan yang sesuai dengan kondisi lingkungan berdasarkan pertimbangan dari berbagai aspek. Keterkaitannya dapat dijabarkan pada tabel berikut.

TABEL 6.4

KETERKAITAN ASPEK TATA GUNA LAHAN DENGAN ASPEK LAINNYA DI KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O ASPEK ASPEK TATA GUNA LAHAN

1. Aspek Kebijakan  Dari kondisi guna lahan dibutuhkan suatu arahan kebijakan untuk mengatur guna lahan agar sesuai dengan fungsinya yang telah ditetapkan.

2. Aspek Fisik  Dalam penerapan suatu kawasan lahan yang akan dikembangkan harus sesuai dengan kondisi serta karakteristik fisik dari


(9)

N

O ASPEK ASPEK TATA GUNA LAHAN

lahan tersebut.

 Pada lahan yang memiliki ketinggian lereng >40% merupakan lahan lindung yang berfungsi sebagai daerah resapan air yang tidak diperbolehkan adanya suatu pembangunan karena akan berdampak pada degradasi lingkungan.

3. Aspek Kependudukan  Semakin berkembangnya penduduk di suatu kawasan menyebabkan semakin tinggi pula variasi penggunaan lahan pada suatu kawasan tersebut.

 Tingginya nilai dan harga lahan menyebabkan timbulnya beragam pola pergerakan peduduk baik dari kawasan pinggiran ke perkotaan maupun sebaliknya 4. Aspek Ekonomi  Nilai lahan dan fungsi suatu lahan tertentu

mengakibatkan tingginya harga suatu lahan berdasarkan fungsi lahan tersebut.

 Nilai lahan perkotaan akan semakin tinggi dan menyebabkan terjadinya spekulasi lahan pada area tertentu misalnya pada perkotaan tanjungsari dan jatisari sehingga harga lahan di kawasan perkotaan lebih mahal di bandingkan dengan kawasan pinggiran.

 Pada kawasan perkotaan penggunaan lahan akan lebih besifat produktif sehingga dapat meningkatkan pendapatan suatu daerh dari kegiatan tersebut hal inipun terjadi pada kecamatan tanjungsari.

5. Aspek Sarana dan Prsarana  Peningkatan suatu nilai dan harga lahan juga berpengaruh terhadap peningkatan sarana dan prasarana di suatu daerah.

 Pengembangan sarana dan prasarana berdasarkan fungsi dari penggunaan lahan tersebut. Misalnya suatu lahan difungsikan sebagai lahan terbangun, maka sarana yang akan dikembangkan akan bersesuaian dengan fungsi lahan tersebut.

6. Aspek Transportasi  Transportasi sebagai akesibilitas yang dapat mendukung suatu pola pergerakan penduduk yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada pemanfaatan lahannya.

 Jalan sebagai penghubung antar suatu kawasan. Misalnya kawasan perkotaan dengan kawasan desa kota yang mengakibatkan terjadinya variasi penggunaan lahan yang difungsikan berdasarkan peningkatan sarana transportasi.


(10)

N

O ASPEK ASPEK TATA GUNA LAHAN

 Suatu kawasan berkembang yaitu fungsi lahan tersebut berdekatan dengan jalan sehingga adanya suatu keterkaitan atau pengaruh transportasi terhadap perkembangan suatu daerah.

4. ASPEK SOSIAL KEPENDUDUKAN

Penduduk memegang peranan penting dalam segala aktivitas karena penduduk sebagai objek dari perencanaan serta merupakan penggerak terciptanya suatu aktivitas yang didalamnya memiliki keterkaitan dengan berbagai aspek dalam lingkungan sehingga dapat mendukung berjalannya aktivitas penduduk. Keterkaitan aspek ini dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 6.5

KETERKAITAN ASPEK SOSIAL KEPENDUDUKAN DENGAN ASPEK LAINNYA KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O ASPEK ASPEK KEPENDUDUKAN

1. Aspek Kebijakan  Adanya suatu peraturan tertentu yang dikaji agar penduduk tersebar dengan merata. 2. Aspek Fisik  Penduduk akan lebih memilih tinggal di

daerah yang memiliki sumber air dan tingkat kesuburan tanah yang baik.

3. Aspek Tata Guna Lahan  Semakin berkembangnya penduduk di suatu kawasan menyebabkan semakin tinggi pula variasi penggunaan lahan pada suatu kawasan tersebut.

4. Aspek Ekonomi  Dalam pendapatan per kapita ada hudungan dengan jumlah penduduk

5. Aspek Sarana & Prasarana  Sarana pendidikan dan sarana peribadatan digunakan penduduk untuk mendukung sosial kependudukannya serta aktifitasnya.

6. Aspek Transportasi  Transportasi mendukung pergerakan penduduk dalam aktifitas penghidupannya.


(11)

5. ASPEK EKONOMI

Aspek ekonomi berperan dalam menciptakan sutu roda perekonomian suatu wilayah berdasarkan ketentuan dan pertimbangan dari berbagai aspek dalam perencanaan. Keterkaitan aspek ekonomi kawasan tanjungsari dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 6.6

KETERKAITAN ASPEK SOSIAL KEPENDUDUKAN DENGAN ASPEK LAINNYA KAWASAN WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O ASPEK ASPEK EKONOMI

1. Aspek Kebijakan  menentukan kegiatan yang berpotensi untuk dapat dikembangakan dengan sebaik mungkin

2. Aspek Fisik  Jenis tanah sangat menentukan suatu intensitas suatu air tanah sebagai kebutuhan dari suatu industri

3. Aspek Tata Guna Lahan  Nilai lahan dan fungsi suatu lahan tertentu mengakibatkan tingginya harga suatu lahan berdasarkan fungsi lahan tersebut.

4. Aspek Kependudukan  Dalam pendapatan per kapita ada hudungan dengan jumlah penduduk

5. Aspek Sarana & Prasarana  Tinggi rendahnya laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pada wilayah tersebut.

6. Aspek Transportasi  Aspek transportasi mempengaruhi perekonomian suatu wilayah karena dengan lancarnya arus transportasi maka laju pertumbuhan ekonomi akan bertambah

6. ASPEK SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana sebagai penunjang berjalannya suatu aktivitas masyarakat. Pengembangan sarana dan prasarana dalam kawasan wilayah kecamatan tanjungsari memiliki ketekaitan pada aspek lainnya dalam proses


(12)

perencanaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan sarana dan prasarana. Keterkaitan Aspek sarana dan prasarana dapat dilihat pada tbel berikut.

TABEL 6.7

KETERKAITAN ASPEK SARANA DAN PRASARANA DENGAN ASPEK LAINNYA KAWASAN WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O ASPEK ASPEK SARANA & PRASARANA

1. Aspek Kebijakan  menentukan sarana-sarana yang harus dipenuhi dalam pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana di setiap kecamatan

2. Aspek Fisik  arahan kajian fisik berupa kemiringan, jenis tanah, curah hujan dapat mendukung pelaksanaan pembangunan saran prasarana maupun dapat menghabat pembangunan sarana prasarana.

3. Aspek Tata Guna Lahan  Pengembangan sarana dan prasarana berdasarkan fungsi dari penggunaan lahan tersebut. Misalnya suatu lahan difungsikan sebagai lahan terbangun, maka sarana yang akan dikembangkan akan bersesuaian dengan fungsi lahan tersebut.

4. Aspek Kependudukan  Adanya sarana prasarana pada wilayah dapat mendukung aktifitas penduduk maupun pergerakan penduduk.

5. Aspek Ekonomi  Tinggi rendahnya laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pada wilayah tersebut.

6. Aspek Transportasi  Dengan adanya kelengkapan sarana dan prasarana khususnya untuk aspek transportasi maka aktivitas masyarakat akan mengalami kemudahan dan berjalan dengan lancar

7. ASPEK TRANSPORTASI

Transportasi berperan dalam wujud pergerakan aktivitas masyarakat. Dimana dalam pengembangan suatu system transportasi haruslah berdasarkan pada suatu hubungan fungsional antara transprtasi dengan berbagai aspek dalam perencanaan sebagai suatu pertimbangan dampak serta keuntungan yang didapat dalam transportasi. Keterkaitan aspek Transportasi dapa dijabarkan pada tabel berikut.

TABEL 6.8


(13)

KAWASAN WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI N

O ASPEK ASPEK TRANSPORTASI

1. Aspek Kebijakan  Adanya peraturan mengenai ketersediaan sistem transportasi yang baik untuk setiap kabupaten

 Penentuan jaringan trayek-trayek jalan yang disesuaikan dengan kebijakan daerah Kabupaten Cirebon agar tercipta suatu jaringan transportasi yang teratur

2. Aspek Fisik  Karakteristik topografi suatu wilayah dapat menentukan sistem transportasi pada wilayah tersebut dan pembangunan prasarana transportasi

3. Aspek Tata Guna Lahan  Transportasi sebagai akesibilitas yang dapat mendukung suatu pola pergerakan penduduk yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada pemanfaatan lahannya.

 Suatu kawasan berkembang yaitu fungsi lahan tersebut berdekatan dengan jalan sehingga adanya suatu keterkaitan atau pengaruh transportasi terhadap perkembangan suatu daerah.

4. Aspek Kependudukan  Adanya transportasi dapat meningkatkan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah. 5. Aspek Ekonomi  Aspek transportasi mempengaruhi

perekonomian suatu wilayah karena dengan lancarnya arus transportasi maka laju pertumbuhan ekonomi akan bertambah

6. Aspek Sarana & Prasarana  Dengan adanya kelengkapan sarana dan prasarana khususnya untuk aspek transportasi maka aktivitas masyarakat akan mengalami kemudahan dan berjalan dengan lancar


(14)

6.2 POTENSI DAN MASALAH STRATEGIS

Tabel 6.2

Potensi Dan Masalah Strategis Kecamatan Tanjungsari

POTENSI MASALAH

 Penggunaan lahan untuk kawasan Budidaya sebesar 91,8% dari luas wilayah Kecamatan Tanjungsari (Untuk kegiatan Pertanian ,perdagangan dan jasa ) di Kecamatan Tanjungsari sesuai dengan kriteria fisik dan termasuk dalam kawasan potensial

 Letak geografis Kecamatan Tanjungsari yang berada pada jalur arteri yang menghubungkan PKN Bandung dengan PKN Cirebon memungkinkan peningkatan sarana dan Prasarana Transportasi dan berpotensi meningkatkan perekonomian Kecamatan Tanjungsari

 Pelayanan pasar regional didesa jatisari yang belum mampu menampung komoditi unggulan Kecamatan Tanjungsari (Sayuran, Palawija, Hasil Peternakan) disebabkan kondisi jalan yang kurang baik (Berbatu dan tanah) yang Tidak dapat menjangkau seluruh desa sehingga menghambat pendistribusian barang hasil pertanian dan peternakan baik masuk maupun keluar pasar diKeamatan Tanjungsari.


(15)

Dari tabel diatas dapat dilihat potensi dan masalah strategis yang ada pada kecamatan tanjungsari. Hal ini berdasarkan analisis semua kajian aspek diantaranya aspek kebijakan, fisik, tata guna lahan, kependudukan, perekonomian, sarana prasarana, dan transportasi dan dikaji bahwa dari kondisi fisik mendukung adanya pembangunan pada kecamatan tanjungsari dengan tersedia luasan sebesar 91, 8 % untuk dibudidayakan serta lokasi kecamatan yang strategis dan mendukung perekonomian sesuai dengan arahan kebijakan. Sedangkan dalam analisis permasalahan disebabkan kurangnya pelayanan prasarana yang belum memenuhi standar pelayanan diakibatkan kondisi jalan yang kurang baik sehingga menghambat pendistribuasian hasil perekonomian tanjungsari.


(1)

N

O

ASPEK

ASPEK TATA GUNA LAHAN

Suatu kawasan berkembang yaitu fungsi

lahan tersebut berdekatan dengan jalan

sehingga adanya suatu keterkaitan atau

pengaruh

transportasi

terhadap

perkembangan suatu daerah.

4. ASPEK SOSIAL KEPENDUDUKAN

Penduduk memegang peranan penting dalam segala aktivitas karena

penduduk sebagai objek dari perencanaan serta merupakan penggerak terciptanya

suatu aktivitas yang didalamnya memiliki keterkaitan dengan berbagai aspek dalam

lingkungan sehingga dapat mendukung berjalannya aktivitas penduduk. Keterkaitan

aspek ini dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 6.5

KETERKAITAN ASPEK SOSIAL KEPENDUDUKAN DENGAN ASPEK LAINNYA

KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O

ASPEK

ASPEK KEPENDUDUKAN

1.

Aspek Kebijakan

Adanya suatu peraturan tertentu yang

dikaji agar penduduk tersebar dengan merata.

2.

Aspek Fisik

Penduduk akan lebih memilih tinggal di

daerah yang memiliki sumber air dan tingkat

kesuburan tanah yang baik.

3.

Aspek Tata Guna Lahan

Semakin berkembangnya penduduk di

suatu kawasan menyebabkan semakin tinggi

pula variasi penggunaan lahan pada suatu

kawasan tersebut.

4.

Aspek Ekonomi

Dalam pendapatan per kapita ada

hudungan dengan jumlah penduduk

5.

Aspek Sarana & Prasarana

Sarana

pendidikan dan sarana

peribadatan digunakan penduduk untuk

mendukung sosial kependudukannya serta

aktifitasnya.

6.

Aspek Transportasi

Transportasi mendukung pergerakan

penduduk dalam aktifitas penghidupannya.


(2)

5. ASPEK EKONOMI

Aspek ekonomi berperan dalam menciptakan sutu roda perekonomian suatu

wilayah berdasarkan ketentuan dan pertimbangan dari berbagai aspek dalam

perencanaan. Keterkaitan aspek ekonomi kawasan tanjungsari dapat dilihat pada

tabel berikut.

TABEL 6.6

KETERKAITAN ASPEK SOSIAL KEPENDUDUKAN DENGAN ASPEK LAINNYA

KAWASAN WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O

ASPEK

ASPEK EKONOMI

1.

Aspek Kebijakan

menentukan kegiatan yang berpotensi

untuk dapat dikembangakan dengan sebaik

mungkin

2.

Aspek Fisik

Jenis tanah sangat menentukan suatu

intensitas suatu air tanah sebagai kebutuhan

dari suatu industri

3.

Aspek Tata Guna Lahan

Nilai lahan dan fungsi suatu lahan tertentu

mengakibatkan tingginya harga suatu lahan

berdasarkan fungsi lahan tersebut.

4.

Aspek Kependudukan

Dalam pendapatan per kapita ada

hudungan dengan jumlah penduduk

5.

Aspek Sarana & Prasarana

Tinggi rendahnya laju pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah akan mempengaruhi

tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan

prasarana pada wilayah tersebut.

6.

Aspek Transportasi

Aspek transportasi mempengaruhi

perekonomian suatu wilayah karena dengan

lancarnya arus transportasi maka laju

pertumbuhan ekonomi akan bertambah

6. ASPEK SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana sebagai penunjang berjalannya suatu aktivitas

masyarakat. Pengembangan sarana dan prasarana dalam kawasan wilayah

kecamatan tanjungsari memiliki ketekaitan pada aspek lainnya dalam proses


(3)

perencanaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan sarana dan

prasarana. Keterkaitan Aspek sarana dan prasarana dapat dilihat pada tbel berikut.

TABEL 6.7

KETERKAITAN ASPEK SARANA DAN PRASARANA DENGAN ASPEK LAINNYA

KAWASAN WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O

ASPEK

ASPEK SARANA & PRASARANA

1.

Aspek Kebijakan

menentukan sarana-sarana yang harus

dipenuhi dalam pemenuhan kebutuhan sarana

dan prasarana di setiap kecamatan

2.

Aspek Fisik

arahan kajian fisik berupa kemiringan,

jenis tanah, curah hujan dapat mendukung

pelaksanaan pembangunan saran prasarana

maupun dapat menghabat pembangunan

sarana prasarana.

3.

Aspek Tata Guna Lahan

Pengembangan sarana dan prasarana

berdasarkan fungsi dari penggunaan lahan

tersebut. Misalnya suatu lahan difungsikan

sebagai lahan terbangun, maka sarana yang

akan dikembangkan akan bersesuaian dengan

fungsi lahan tersebut.

4.

Aspek Kependudukan

Adanya sarana prasarana pada wilayah

dapat mendukung aktifitas penduduk maupun

pergerakan penduduk.

5.

Aspek Ekonomi

Tinggi rendahnya laju pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah akan mempengaruhi

tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan

prasarana pada wilayah tersebut.

6.

Aspek Transportasi

Dengan adanya kelengkapan sarana dan

prasarana khususnya untuk aspek transportasi

maka aktivitas masyarakat akan mengalami

kemudahan dan berjalan dengan lancar

7. ASPEK TRANSPORTASI

Transportasi berperan dalam wujud pergerakan aktivitas masyarakat.

Dimana dalam pengembangan suatu system transportasi haruslah berdasarkan

pada suatu hubungan fungsional antara transprtasi dengan berbagai aspek dalam

perencanaan sebagai suatu pertimbangan dampak serta keuntungan yang didapat

dalam transportasi. Keterkaitan aspek Transportasi dapa dijabarkan pada tabel

berikut.


(4)

KAWASAN WILAYAH KECAMATAN TANJUNGSARI

N

O

ASPEK

ASPEK TRANSPORTASI

1.

Aspek Kebijakan

Adanya peraturan mengenai ketersediaan

sistem transportasi yang baik untuk setiap

kabupaten

Penentuan jaringan trayek-trayek jalan yang

disesuaikan dengan kebijakan daerah

Kabupaten Cirebon agar tercipta suatu

jaringan transportasi yang teratur

2.

Aspek Fisik

Karakteristik topografi suatu wilayah dapat

menentukan sistem transportasi pada wilayah

tersebut dan pembangunan prasarana

transportasi

3.

Aspek Tata Guna Lahan

Transportasi sebagai akesibilitas yang

dapat mendukung suatu pola pergerakan

penduduk yang secara tidak langsung akan

berpengaruh pada pemanfaatan lahannya.

Suatu kawasan berkembang yaitu fungsi

lahan tersebut berdekatan dengan jalan

sehingga adanya suatu keterkaitan atau

pengaruh

transportasi

terhadap

perkembangan suatu daerah.

4.

Aspek Kependudukan

Adanya transportasi dapat meningkatkan

pergerakan penduduk dalam suatu wilayah.

5.

Aspek Ekonomi

Aspek transportasi mempengaruhi

perekonomian suatu wilayah karena dengan

lancarnya arus transportasi maka laju

pertumbuhan ekonomi akan bertambah

6.

Aspek Sarana & Prasarana

Dengan adanya kelengkapan sarana dan

prasarana khususnya untuk aspek transportasi

maka aktivitas masyarakat akan mengalami

kemudahan dan berjalan dengan lancar


(5)

6.2 POTENSI DAN MASALAH STRATEGIS

Tabel 6.2

Potensi Dan Masalah Strategis Kecamatan Tanjungsari

POTENSI

MASALAH

Penggunaan lahan untuk kawasan

Budidaya sebesar 91,8% dari luas

wilayah Kecamatan Tanjungsari (Untuk

kegiatan Pertanian ,perdagangan dan

jasa ) di Kecamatan Tanjungsari sesuai

dengan kriteria fisik dan termasuk dalam

kawasan potensial

Letak geografis Kecamatan Tanjungsari

yang berada pada jalur arteri yang

menghubungkan PKN Bandung dengan

PKN

Cirebon

memungkinkan

peningkatan sarana dan Prasarana

Transportasi

dan

berpotensi

meningkatkan perekonomian Kecamatan

Tanjungsari

Pelayanan pasar regional didesa jatisari

yang belum mampu menampung komoditi

unggulan Kecamatan Tanjungsari (Sayuran,

Palawija, Hasil Peternakan) disebabkan

kondisi jalan yang kurang baik (Berbatu dan

tanah) yang Tidak dapat menjangkau

seluruh desa sehingga menghambat

pendistribusian barang hasil pertanian dan

peternakan baik masuk maupun keluar

pasar diKeamatan Tanjungsari.


(6)

Dari tabel diatas dapat dilihat potensi dan masalah strategis yang ada pada

kecamatan tanjungsari. Hal ini berdasarkan analisis semua kajian aspek diantaranya

aspek kebijakan, fisik, tata guna lahan, kependudukan, perekonomian, sarana

prasarana, dan transportasi dan dikaji bahwa dari kondisi fisik mendukung adanya

pembangunan pada kecamatan tanjungsari dengan tersedia luasan sebesar 91, 8 %

untuk dibudidayakan serta lokasi kecamatan yang strategis dan mendukung

perekonomian sesuai dengan arahan kebijakan. Sedangkan dalam analisis

permasalahan disebabkan kurangnya pelayanan prasarana yang belum memenuhi

standar pelayanan diakibatkan kondisi jalan yang kurang baik sehingga

menghambat pendistribuasian hasil perekonomian tanjungsari.