sedang berlangsung. Arikunto 1999:146 memberi pengertian observasi sebagai kegiatan pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu
obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Alasan mengapa peneliti menggunakan teknik observasi ialah pertama;
teknik ini didasarkan pada pengalaman secara langsung, kedua; peneliti menyaksikan sendiri di tempat kejadian, ketiga; peneliti langsung mencatat atau
mendata sesuai kejadian di lapangan secara proposional, keempat, pengamatan untuk mengecek data bias kurang jelas, kelima; pengamatan memungkinkan
memahami situasi yang rumit. Teknik observasi yang dilakukan peneliti adalah meneliti keadaan fisik
sekolah meliputi; ruang kelas siswa, ruang praktik ekstrakurikuler tari, ruang kepala sekolah, ruang guru, kondisi gedung SLB Negeri Jepara secara keseluruhan
serta perpustakaan sekolah, sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekstrakurikuler tari meliputi; tape recorder, televisi serta beragam kaset dan vcd
tari yang digunakan dalam pembelajaran ekstrakurikuler tari. Dan obyek utama observasi yang dilakukan peneliti yaitu proses pembelajaran tari Cipat cipit pada
siswa kelompok B dan C SLB Negeri Jepara.
3.5 Teknik Analisis Data
Sumaryanto 2007:105 menyatakan bahwa proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
wawancara, pengamatan, yang sudah ada tertulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.
Menurut Milles Huberman dalam Sugiyono 2009:337 analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, menarik
kesimpulan. 1.
Reduksi data Reduksi data adalah sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang mencul dari catatan- catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti tentang bagian
data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang terbesar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang,
semua itu merupakan pilihan-pilihan analisis. Contoh reduksi data dalam penelitian ini, yang peneliti lakukan pada
observasi lapangan pembelajaran ekstrakurikuler pada tanggal 12 April 2013 adalah sebagai berikut;
Guru : Perhatikan posisi tangan Ibu.. tirukan
Siswa : menirukan
Guru : Perhatikan posisi kaki Ibu.. tirukan
Siswa : menirukan begini bu?
Percakapan tersebut merupakan percakapan dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari yang perlu diringkas atau direduksi menjadi;
Guru : Perhatikan Ibu Lihat posisi tangan dan kaki Ibu ya.. Kaki
mendak dan kedua tangan ke samping kanan Siswa
: Begini Bu? sambil memperagakan 2.
Penyajian data Penyajian data menurut Menurut Miles dan Huberman adalah sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melihat penyajian data
akan dapat dipahami, apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Lebih jauh saat menganalisis atau mengambil keputusan atas tindakan
berdasarkan pemahaman yang didapat merupakan hasil penyajian data penelitian.
Contoh penyajian data dari masalah pada reduksi data adalah: Guru
: Perhatikan Ibu Ini merupakan ragam gerak ngawe-awe, perhatikan tangan dan kaki Ibu
Siswa : Begini Bu? sambil memperagakan
Data ini merupakan hasil reduksi dan siap untuk disajikan dalam laporan penelitian.
3. Menarik kesimpulan
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2009:340 menarik kesimpulan adalah menjelaskan dari permulaan pengumpulan data mulai
mencari arti benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola, kejelasan, alur sebab akibat, dan proposisi. Penarikan kesimpulan untuk memberi kejelasan
yang lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan-kesimpulan juga
diverifikasi selama penelitian berlangsung. Artinya, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan
kecocokannya, yang merupakan validitasnya. Contoh kesimpulan dari masalah penyajian data pada halaman 27 adalah:
Guru memperagakan ragam gerak ngawe-awe dan siswa mengikuti. Milles Huberman 2009:340 menambahkan bahwa reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang
sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.
Analisis model siklus interaktif yang dikembangkan dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengumpulan data
Penyajian data Reduksi data
Verifikasi Penarikan kesimpulan
Gambar 3.5.1 Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif oleh Miles Huberman
Gambar 3.5.1 menerangkan bahwa setelah melakukan pengumpulan data, data di reduksi pemilihan kemudian data yang sudah dipilih disajikan dan
terakhir ditarik kesimpulan dari data yang sudah disajikan. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang untuk memurnikan data yang telah diambil.
3.6 Teknik Keabsahan Data