Variabel Dependen Variabel Independen

Loan to Deposit Ratio LDR dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut SE BI No.6 23DPNP tanggal 31 Mei 2004 : LDR = KREDIT TOTAL DANA PIHAK KE TIGA X 100 Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Variabel Skala Pengukuran 1 Non Performing Loan NPL Rasio untuk mengukur dimana kredit berupa tidak lancarnya dana yang diberikan tersebut untuk kembali Rasio NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit X 100 2 Bank Size Rasio besar kecilnya bank yang ditentukan oleh total asset dan kepemilikan modal sendiri Rasio Size = Ln TotalAktiva 3 Capital Adequacy Ratio CAR Rasio perbandingan antara modal dana aktiva tertimbang menurut risiko ATMR Rasio CAR = MODAL SENDIRI ATMR X 100 4 Loan to Deposit Ratio LDR Rasio untuk mengukur kemampuan suatu bank untuk dapat memenuhi kewajiban yang segera ditagih Rasio LDR = KREDIT DANA PIHAK KE TIGA X 100 4 Suku Bunga Kredit Tingkat biaya bunga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, contohnya bunga kredit. Rasio Suku bunga dasar kredit tiap- tiap Bank Umum Konvensional yang dinyatakan dalam Sumber: dari berbagai jurnal

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Statistik Deskriptif Analisis statistik desktiptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Analisis ini dimaksudkan untuk menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan dan karakteristik data tersebut. Pengukuran yang dilihat dari statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2011.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data pada variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas data dengan menggunakan histogram dan grafik Normal P-Plot, Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal, sedangkan distribusi normal dapat diketahui dengan melihat penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal Ghozali, 2011. Dasar pengambilan keputusan memenuhi normalitas atau tidak, sebagai berikut : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data yang menyebar jauh dari garis diagonalnya danatau tidakmengikuti garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.5.2.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel bebas satu terhadap variabel bebas lainnya. Menurut Ghozali 2011, uji ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Dasar pertimbangan uji multikononieritas adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinaeritas antar variabel bebas dalam model regresi. 3.5.2.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tahun t dengan kesalahan pengganggu pada periode tahun t-1 sebelumnya Ghozali, 2011. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah cara uji autokorelasi adalah uji Durbin – Watson D-W test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:  Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du , maka koefisien autokorelasinya sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.  Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.  Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien autokorelasinya lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.  Bila nilai DW terletak antara batas atas du dan di bawah batas bawah dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2011. Metode uji heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman’s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual di dapat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

3.5.3 Uji Goodness of fit

3.5.3.1 Uji Signifikansi Residual Uji F

Uji statistik F atau uji Analysis of Variance ANOVA merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen skala mentrik dengan satu atau

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit terhadap Jumlah Kredit dan Pembiayaan pada Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia

2 44 92

Determinan Kinerja Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia (BEI) Periode 2004-2007

0 5 109

Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO), Risiko Pasar (NIM), Risiko Kredit (NPL dan LDR), Return on Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Kinerja Keuangan Bank pada Bank Umum Nasional (Studi 10 Bank Umum Berdasarkan Aset Terbesar Periode 2014)

1 10 143

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN, INFLASI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK UMUM PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN, INFLASI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP PERTUMBUHAN KREDIT BANK UMUM PERIODE 2004-2011.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH CAMEL DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP JUMLAH PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM KONVENSIONAL GO PUBLIC DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA BANK UMUM KONVENSIONAL GO PUBLIC PERIODE 2011-2015).

0 1 12

ANALISIS PENGARUH NPL, NIM, BOPO, BI RATE DAN CAR TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM GO PUBLIC PERIODE TAHUN 2012-2016 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 36

PENGARUH DPK, NPL, CAR, ROA, LDR, DAN BOPO TERHADAP PENYALURAN KREDIT (Studi Kasus Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2010 - 2014) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH DPK, NPL, CAR, ROA, LDR, DAN BOPO TERHADAP PENYALURAN KREDIT (Studi Kasus Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2010 - 2014) SKRIPSI

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGARUH DPK, NPL, CAR, ROA, LDR, DAN BOPO TERHADAP PENYALURAN KREDIT (Studi Kasus Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2010 - 2014) - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PENGARUH FAKTOR INTERNAL BANK TERHADAP JUMLAH KREDIT PADA BANK KONVENSIONAL YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

0 0 13