3.4.2 Definisi Operasional Variabel
3.4.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen bebas Sugiyono, 2011. Dalam
penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya adalah kredit bermasalah atau Non-Performing Loan NPL.
Menurut Riyadi 2006 rasio Non-Performing Loan merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas yang merupakan
kredit bermasalah dibandingkan dengan total kredit yang diberikan oleh bank. Kredit bermasalah ialah kredit yang tidak lancar atau kredit dimana debiturnya
tidak memenuhi persyaratan yang diperjanjikan Mudrajad dan Suhardjono, 2002. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei
2004 NPL dirumuskan sebagai berikut :
NPL = KREDIT BERMASALAH
TOTAL KREDIT X 100
3.4.2.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat” Sugiono, 2011.
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah :
1. Bank Size ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, Log Size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Size merupakan rasio
besar kecilnya bank yang ditentukan oleh total asset dan kepemilikan modal sendiri Ranjan dan Dahl, 2003. Menurut Sastradiputra 2004, sisi pada
assets bank menunjukkan strategi dan kegiatan manajemen yang berkaitan dengan tempat pengumpulan dana yang meliputi kas, rekening pada Bank
Sentral, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, serta aktiva tetap. Bank Size ukuran perusahan dalam penelitian ini adalah dengan menghitung
dari total aktiva dengan menggunakan ukuran Log Natural. Rumus size secara sistematis dapat dinyatakan sebagai berikut Widjaja,
2009: Size = Ln TotalAktiva
2. Suku bunga
Kredit Suku bunga
Kredit yaitu tingkat biaya bunga yang diberikan kepada para
peminjam kepada para pemijam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, contohnya bunga kredit. Menurut Sutojo 2000,
semakin tinggi tingkat risiko kredit semakin tinggi pula suku bunga kredit yang diminta bank. Risiko bunga terjadi apabila biaya dana cost of fund di
pasar uang naik lebih tinggi dari suku bunga kredit yang dibebankan bank terhadap debitur Hal ini akan menyebabkan mismacthpricing, yaitu
ketidakcocokan antara biaya dana yang harus dibayar bank dan suku bunga kredit yang dibebankan terhadap debitur.