STRATEGI
DAN
MENGATASI EKONOMI
I.
NASIONAL SAAT
Selain menghasilkan
Oleh : Soleh Solahuddin,
Rektor lnstitut Pertanian
dan mengubah orientasi
promosi ekspor. Bahkan
selama PJP I orientasi ke dalam
inward
looking hampir bersifat total, dan ternyata berakibat
yang mencakup berbagai ekonomi politik Damanhuri, 1997;
dalam Solahuddin
1998. Ketiga,
pelaku-pelaku dalam industrialisasi kurang memiliki etos kerja
yang professional, dan terbatas
dalam rapuhnya
nasional. Walaupun cukup memberikan
andil yang besar dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional yang
cukup tinggi, sedikitnya 7
selama pelita
VI, industri yang
berakar kuat di Indonesia telah
investasi yang besar, sehingga utang luar negeri
swasta yang besar.
industrialisasi pada
PJP I
bertumpu pada foot loose
dan digerakkan oleh kecenderungan industrialisasi di negara-negara maju.
ini tergantung pada komponen
sehingga ketergantungan
salah satu yang
Kedua, industri yang berkembang
berorientasi pada suhstitusi kemajuan
dalam clan
pada kelompok
tertentu dengan dalam berbagai
bentuk proteksi yang selanjutnya menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
Terkonsentrasinya para
pelaku industri
pada segelintir
orang kecilnya
akses bagi
menengah. Seianjutnya
menengah yang memberikan andil besar
industri yang bcrakar kuat di Indonesia
adalah adanya persepsi yang salah bahwa
suatu bangsa tidak sektor
pertanian. Anggapan
kemungkinan besar disebabkan oleh salah
dari teori pembangunan
Rostow, Fisher dan Clark,
1978;
Solahuddin 1998 yang menyaiakan bahwa
rahapan kemajuan
4
No.2
1998
13 Februari
U
S
scluruhnya adalah
lain rncmfokuskan
pembangunan berawal dari sektor primer pertanian,
dan sumber daya alam
sektor skunder industri manufaktur;
sektor tersier Teori lama
rnengandung beberapa
kelemahan dan
secara kontemporer ternyata tidak berlaku,
apabila jumlah penduduk yang
bcsar, yang
memerlukan konsurnsi
primer sandang dan yang
besar, yang sangar besar kurang diperhitungkan.
Yang dimaksud sektor
sekunder seharusnya tidak hanya industri manufaktur, tetapi juga agro
industri. Negara-negara industri maju yang kuat, seperti Amerika Serikat.
Kanada, Perancis, Swiss, Inggris,
Jepang dan Australia, bukan hanya kuat dalam industri
dan jasanya, tetapi tangguh
negara bekas Uni yang pada
salah satu dari dua negara
adikuasa, sekarang
menjadi tertinggal, disebabkan antara
lain oleh
karena pembangunan
sektor sehingga
mengalami kekurangan yang cukup scrius
. kepada industri pengolahan hasil
tani di ekonomi dewasa ini
tidak perlu terjadi apabila PJP
I pemerintah konsisten untuk terus
meningkatkan ketangguhan
sektor pertanian,
baik untuk
kebutuhan domestik
maupun untuk kepentingan ekspor pengembangan agribisnis dan
agroindustri. Pengembangan
agribisnis dan agroindustri strategis
karena
1
resources based yang berarti tidak
pada komponen dalam proses
sehingga akan menjadi sektor yang dapat
krisis moneter yang
saat ini
terjadi,
2
oleh negara-negara yang
berhasil lebih negara agraris dan maritim.
Indonesia seharusnya
menjadikan agribisnis
dan agroindusrri
sebagai pembangunan
yang paling utama.
pada era pertumbuhan
agribisnis dan
agroindustri akan
meningkatkan peluang pertumbuhan ekonomi ke arah pertumbuhan yang
lebih baik dan 60
kerja nasional atau sekitar 70
-
80 jumlah penduduk menggantungkan
hidupnya pada
sektor agribisnis dan agroindustri, sehingga pengembangan agribisnis
agroindustri sebagai kornitmen nasional tidak dapar ditawar
lagi. Ketiga,
agribisnis yang konsisten akan mampu
pernerataan pembangunan dan
yang lebih baik di Kawasan
dan Kawasan Timur
Indonesia, serta
di perdesaan dan
an. akan rnampu meningkatkan
nasional baik.
Keempat, pada keadaan krisis PJP
,
kegiatan ekonomi pada sektor
terbatas pada usahatani primer harus lebih
dipacu menjadi mega sektor yang disebut
agribisnis. agribisnis
1997; dalam PSP-IPB, tiga kegiatan yakni:
sub-sektor hulu
yakni kegiatan
yang menghasilkan
dan sarana produksi usahatani; kedua,
sub-sektor usahatani; scktor agribisnis hilir yakni kegiatan
ekonomi pang
hasil usahatani dan perdagangan, atau
agroindustri. Pada
ini terminologi agribisnis lebih
kepada kegiatan
usahatani, sedangkan
mengacu
4
No.2
1998
ISSN: 0853-8468
meningkatkan devisa
karena kegiatan
agroindustri ekspor
ini terbukti kenyataan bahwa pada kurun
waktu 1995
agroindustri menyumbang
50 ekspor non dan
30 total ekspor Indonesia,
3
dimensi pemerataan karena
keterkaitan ke depan linkages
yang kuat
kegiatan agribisnis dari yang para
petani pengusaha
Dengan dan
agroindustri yang kuat, Indonesia akan mampu melangsungkan proses
secara wajar
dan sebagaimana
ekonomi yang saat
jangka sektor agribisnis dan
yang marnpu yang cukup bagi
203
jiwa penduduk Indonesia, proyek
agribisnis agroindustri dan
jagung, kedelc. gula semaksimal mungkin.
pihak, dari hasil kcgiatan agroindustri untuk
yang semakin menjadi
dan besar, bila dibandingkan
industri, dan jasa,
saat rnengalami
yang cukup
2. AGRIBISNIS DAN