Porositas ∅ Dalam reservoir minyak, porositas mengambarkan Permeabilitas k Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media

induk sampai terakumulasi pada perangkap.

1. Sifat-Sifat Fisik Batuan Reservoir Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral,

sedangkan suatu mineral dibentuk dari beberapa ikatan kimia. Komposisi kimia dan jenis mineral yang menyusunnya akan menentukan jenis batuan yang terbentuk. Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa batupasir dan karbonat sedimen klastik serta batuan shale sedimen non- klastik atau kadang-kadang vulkanik. Masing-masing batuan tersebut mempunyai komposisi kimia yang berbeda, demikian juga dengan sifat fisiknya. Pada hakekatnya setiap batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan menyimpan dan menyalurkan minyak bumi. Komponen penyusun batuan serta macam batuannya dapat dilihat pada Gambar 1.

1.1. Porositas ∅ Dalam reservoir minyak, porositas mengambarkan

persentase dari total ruang yang tersedia untuk ditempati oleh suatu cairan atau gas. Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara volume total pori-pori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu, yang jika dirumuskan : Dimana : ∅ = Porositas absolute total, fraksi Vp = Volume pori-pori, cc Vb = Volume batuan total, cc Vgr = Volume butiran, cc Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Porositas absolut, adalah perbandingan antara volume pori total terhadap volume batuan total yang dinyatakan dalam persen, atau secara matematik dapat ditulis sesuai persamaan sebagai berikut : 2. Porositas efektif, adalah perbandingan antara volume pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total bulk volume yang dinyatakan dalam persen. Dimana : ∅e = Porositas efektif, fraksi ρg = Densitas butiran, grcc ρb = Densitas total, grcc ρf = Densitas formasi, grcc Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : 1. Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan proses pengendapan berlangsung. 2. Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk setelah proses pengendapan. Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran butir, susunan butir, sudut kemiringan dan komposisi mineral pembentuk batuan. Untuk pegangan dilapangan, ukuran porositas dapat dilihat pada Tabel 1. berikut :

1.2. Permeabilitas k Permeabilitas didefinisikan sebagai ukuran media

berpori untuk meloloskanmelewatkan fluida. Apabila media berporinya tidak saling berhubungan maka batuan tersebut tidak mempunyai permeabilitas. Oleh karena itu ada hubungan antara permeabilitas batuan dengan porositas efektif. Sekitar tahun 1856, Henry Darcy seorang ahli hidrologi dari Prancis mempelajari aliran air yang melewati suatu lapisan batu pasir. Hasil penemuannya diformulasikan kedalam hukum aliran fluida dan diberi nama Hukum Darcy. Dapat dilihat pada gambar 2 dibawah : Dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : Dimana : Q = laju alir fluida, ccdet k = permeabilitas, darcy μ = viskositas, cp dPdL = gradien tekanan dalam arah aliran, atmcm A = luas penampang, cm2 Besaran permeabilitas satu darcy didefinisikan sebagai permeabilitas yang melewatkan fluida dengan viskositas 1 centipoises dengan kecepatan alir 1 ccdet melalui suatu penampang dengan luas 1 cm2 dengan penurunan tekanan 1 atmcm. Persamaan 4 Darcy berlaku pada kondisi : 1. Alirannya mantap steady state 2. Fluida yang mengalir satu fasa 3. Viskositas fluida yang mengalir konstan 4. Kondisi aliran isothermal 5. Formasinya homogen dan arah alirannya horizontal 6. Fluidanya incompressible Berdasarkan jumlah fasa yang mengalir dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu : • Permeabilitas absolute Kabs Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir melalui media berpori tersebut hanya satu fasa atau disaturasi 100 fluida, misalnya hanya minyak atau gas saja. • Permeabilitas efektif Keff Yaitu kemampuan batuan untuk melewatkan fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak atau ketiga-tiganya. Harga permeabilitas efektif dinyatakan sebagai ko, kg, kw, dimana masing- masing untuk minyak, gas dan air. • Permeabilitas relatif Krel Yaitu perbandingan antara permeabilitas efektif pada kondisi saturasi tertentu terhadap permeabilitas absolute. Harga permeabilitas relative antara 0 – 1 darcy. Dapat juga dituliskan sebagai beikut : Permeabilitas relatif reservoir terbagi berdasarkan jenis fasanya, sehingga didalam reservoir akan terdapat Permeabilitas relatif air Krw, Permeabilitas relatif minyak Kro, Permeabilitas relatif gas Krg dimana persamaannya adalah : Dimana : Krw = permeabilitas relatif air Kro = permeabilitas relaitf minyak Krg = permeabilitas relatif gas

1.3. Saturasi Saturasi adalah perbandingan antara volume pori-pori