Kondisi Pegawai TPI Tasikagung

Ikan para karyawan diangkat dari PUSKUD “MINA BARUNA” Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah untuk ditempatkan ditiap-tiap Kabupaten Daerah Tingkat II. Jumlah karyawan yang ada didalam kantor TPI “SAROYO MINO” Tasikagung Rembang adalah sebanyak 28 orang yang terdiri dari 19 orang karyawan laki-laki dan 3 orang karyawan perempuan , 6 orang adalah Satkam TPI yang menggaji adalah Dinas Perikanan Dati II Rembang. Mengenai tingkat pendidikan daripada karyawan TPI adalah berasal dari tamatan SLTP, SLTA dan SMEA. Menurut golongan karyawan TPI ada 17 orang diantaranya adalah 16 orang laki-laki dan satu orang perempuan. Adapun golongan tersebut seperti BI sebanyak 2 orang, AII sebanyak 6 orang, AIII sebanyak 4 orang, AIV sebanyak 4 orang. Di kantor TPI para karyawan yang ada berasal dari luar daerah Rembang yang berpendidikan dan untuk penempatan para karyawan tergantung dari PUSKUD “MINA BARUNA” Jawa Tengah. Jam kerja di TPI sehari penuh hal ini mengingat bahwa perahu-perahu yang datang tidak dapat ditentukan dan mereka harus dilayani oleh karyawan TPI. Tapi jam masuk kerja yang digunakan di kantor TPI adalah jam 09.00 dan kadang-kadang jam 10.00. Dan ada karyawan dan karyawati yang masuknya secara bergilir karena perahu kadang-kadang pagi hari kadang-kadang malam hari sedangkan siang adalah hal yang biasa dilakukan setiap hari. Untuk seragam karyawan dan karyawati memakainya pada hari yang telah ditetapkan yaitu pada hari senin. Tentang warna pakaian seragam yang digunakan adalah warna biru muda untuk baju atasan dan biru tua untuk rok atau celana. Sedangkan pada hari lain karyawan dan karyawati kantor TPI Rembang menggunakan pakaian bebas dan preman.

5. Latar Belakang Berdirinya TPI Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang

a. Sejarah Singkat Berdirinya TPI Tasikagung Sebelum negara Indonesia merdeka diperoleh daerah-daerah dan perairan kita yang terkenal suburnya ini masih dikuasai oleh orang-orang Belanda. Karena orang- orang Belanda menilai bahwa parairan atau lautan kita ini sangat besar hasilnya. Maka pada tahun 1936 pemerintah Belanda mulai mendirikan PI Pelelangan Ikan di Semarang Barat. Bagi orang-orang pribumi PI ini. Mereka sebut dengan nama Kongsi Bandar Ikan dan bagi orang-orang Belanda menyebutnya “GEVICERYSTECHTING”. Tiga tahun kemudian yaitu tahun 1942 Jepang mulai masuk dan mulai menguasai PI ini dan orang-orang Jepang menyebutnya dengan nama “KAIGOAIKUMIAI KATOJO” yang berarti perikanan laut. Pada pemerintah Jepang ini, ternyata fungsi daripada PI tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan banyak para nelayan yang merasa dirugikan karena banyak pungutan-pungutan dan potongan-potongan dalam jumlah yang besar. Akhirnya banyak para nelayan menjual hasil tangkapannya di luar PI. Setelah Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh pemerintah Sekutu. Maka pemerintahan Jepang menyerahkan pada pemerintah Sekutu. Dan sejak itu Pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah kebijaksanaan untuk mengelolanya. Dalam nengelola pemerintah Indonesia ini kemudian dinamakan PPIL Perusahaan Penangkapan Ikan Laut yang berpusat di Magelang. PPIL yang dikelola oleh pemerintah Indonesia ternyata mengalami kemajuan yang sangat pesat yang sifatnya menuju perbaikan. Dengan demikian pemerintah mulai mendirikan suatu koperasi yaitu sekitar tahun 1952 dengan nama Koperasi Perikanan Laut KPL. Dan KPL ini berakhir sampai dengan tahun 1972. Tahun 1972 sampai dengan 1978 karena KPL ini masih dirasakan belum dewasa, maka KPL dipegang oleh Pemerintah Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah dengan nama TPI Tempat Pelelangan Ikan. Akhirnya pada tahun 1978 KPL ini sudah dianggap dewasa dan mampu mengelola TPI, maka diserahkan kepada KUD “SAROYO MINO”, sedangkan TPI diberi nama “SAROYO MINO” dan pusatnya di Semarang dengan nama PUSKUD “MINA BARUNA” Propinsi Dati I Semarang. b. Struktur Organisasi TPI Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang TPI SAROYO MINO Rembang dipimpin oleh kepala TPI. Kepala TPI tersebut mempunyai 3 orang bawahan yaitu kepala teknik pengolahan, Kaur keuangan dan Kaur TU. TPI SAROYO MINO Rembang dibawah naungan Dinas Perikanan dan Kelautan Rembang Lihat lampiran 6 halaman 96. c. Mekanisasi Pelelangan Ikan di TPI SAROYO MINO Rembang Ikan-ikan yang telah diambil dari laut oleh para nelayan yang telah disiapkan dalam tambangsejenis tempat ikan yaitu keranjang. Setelah itu ikan-ikan tersebut ditimbang untuk mengetahui beratnya setelah itu diberi karcis sebagai bukti sudah ditimbang. Setelah ikan-ikan ditimbang ikan-ikan ditata dalam deret antri, para bakulpedagang yang melelang atau membeli ikan-ikan tersebut terlebih dahulu membeli karcis bakul, para nelayan juga harus membeli karcis dahulu. Ikan mulai didapat TPI jam 05.00 dan lelang dimulai jam 08.00 pada selang waktu 3 jam ikan dibiarkan didalam keranjang tanpa ada orang yang menangani untuk menjaga